12 : happy With you Today

861 125 36
                                    

"Lo mirip moomin sih, lucu. Jangan lupa besok oke! Jam 8." ucapnya dan langsung berlari kecil memasuki rumah.

" ucapnya dan langsung berlari kecil memasuki rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Valy! Turun, Sarapan." Teriak ibu Valy yang masih sibuk dengan codet di tangannya. "Lah, tumben kamu udah bangun." Ucapnya kembali saat melihat sang anak sudah berada di meja makan di teriakan pertama.

"Palingan semaleman nggak tidur, liat apa itu kantong mata udah hitam gitu. Video callan sama pacarnya pasti tuh."

Benar apa yang dikatakan Johnny, namun yang 'video callan sama pacarnya' itu sama sekali tidak benar. Ia tidak bisa tidur entah karena apa, padahal besoknya ia harus berangkat pagi-pagi. Kadang perkataan Johnny dilebih-lebihkan, membuat Valy geram.

Semalaman ia tidak bisa tidur, jadi ia gunakan untuk prepare. Bahkan ia harus mengambil kacamata miliknya di kamar Johnny tengah malam. Kebiasaan kakak lelakinya itu selalu meminjam barang Valy dan tidak dikembalikan lagi. Namun, sampai gadis itu sudah selesai prepare ia masih belum merasakan kantuk.

Dan teringat jika drakornya yang waktu itu belum ia habiskan, jadi ia menonton hingga pagi hari. Dan kesalnya pada pukul lima pagi ia baru merasakan kantuk. Pagi ini ia berjalan ke meja makan dengan lesu seperti kekurangan gizi.

"Apaan sih, diem lo." ucap Valy sambil menarik kursinya dan duduk disamping Johnny. Dan kemudian melahap serealnya dengan nafsu.

"Kamu bukannya mau pergi? Kok malah nggak tidur?" tanya ibu Valy. Gadis itu hanya mengangkat bahu dan sibuk melahap serealnya.

"Semuanya udah siap?" tanya ibu Valy, lagi.

"Udwah kwok dwari semwalem." jawab Valy tidak jelas karena mulutnya penuh dengan sereal, ibu Valy hanya terkekeh melihat anaknya yang lucu seperti itu.

"Coba mamah cek lagi ya." ucap ibu Valy lalu pergi ke kamar Valy untuk mengecek kembali barang-barang Valy yang akan dibawanya. Karena ia tau, jika anaknya pasti akan melupakan sesuatu. Sudah hampir setiap saat jika gadis itu ingin jalan-jalan.

"Sok elite banget lo date segala ke Dufan." ucap Johnny seperti biasa dengan kata-kata menyebalkannya. Valy hanya menanggapinya dengan menunjukkan jari tengahnya, dan melanjutkan makanannya yang belum selesai. Ia tidak ingin berdebat saat ini. Yang seharusnya ia akan bahagia, jangan sampai terhancurkan hanya sepatah kata dari Johnny.

Tak terasa sudah satu jam lebih ia makan, itu sedikit lama juga karena gangguan dari Johnny yang tidak ada hentinya berbicara. Gadis itu segera bergegas untuk menyiapkan diri, karena takut jika akan telat dan Renjun akan menunggunya terlalu lama.

Kemeja oversized hingga lutut dan hot pants jeans miliknya terlihat bagus dibadannya. Karena sudah merasa penampilannya cukup baik, ia segera ke bawah untuk berpamitan lebih dulu dengan ibunya.

***

Jeglek!

Pintu mobil terbuka, Renjun masuk ke dalam mobil Valy. Renjun menengok ke arah gadis itu, Valy terdiam melihat Renjun, ada yang tidak biasa dengan penampilan lelaki itu hari ini. Ia terfokus pada matanya yang sedikit berbeda.

"Renjun?"

"Eh? Aneh ya?"

"Kenapa?" ucap Valy sambil menatap sendu lelaki itu. Renjun memakai softlens. Dan rambut depannya yang lumayan panjang ia sisihkan kebelakang, sehingga dahi Renjun terekspos.

"Gue takut lo malu jalan sama orang buta kayak gue." ucap nya murung.

"Gue bukan orang yang kayak gitu Injun." Ucap Valy sambal menghela nafas kasar.

"Yaudah, pake seatbeltnya ya kalau mau aman." ucap Valy sambil memasang seatbelt Renjun, Valy memasangkannya sampai-sampai menahan nafas karena jarak mereka berdua terlalu dekat. Kemudian Valy memasang seatbelt dirinya sendiri.

Lalu Valy mulai menjalankan mobilnya keluar parkiran taman dengan lembut karena ia tak mau kena omelan oleh kakaknya. Karena Johnny sangat sensitif jika jero sampai lecet, ya jero julukan untuk mobil pajero kesayangan Johnny.

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan di jam kecil yang berada di dashboard mobil, waktu diisi dengan candaan bersama Renjun. Yah, walaupun candaan ia sangat payah. Sampai Valy tertawa dengan tawaan palsunya, dan Renjun hanya membalas dengan tatapan datar seperti anak kecil yang ngambek karena tidak dibelikan balon.

Namun, sudah beberapa menit kali ini. Di dalam mobil sempat mengalami kesunyian, "Sepi banget, gue nyalain lagu ya." Renjun hanya mengangguk setuju, dirinya juga berpikir mungkin akan lebih sedikit menenangkan jika diberi alunan musik yang tenang.

"Baby, take my hand
I want you to be my husband
Cause you're my Iron Man
And I love you 3000" nyanyi mereka berdua tampak kompak dan paduan keduanya nampak harmonis.

Mereka berdua terkekeh senang, "Lo juga suka lagunya?" tanya Valy dan dibalas anggukan lucu Renjun. "Di Cafe sering setel lagunya, lama-kelamaan gue jadi hafal." Valy hanya mengangguk mengerti dan kembali fokus menyetir mobil.

Kemudian tak lama mereka sampai di tujuan, beruntungnya Valy tidak perlu mencari parkiran hingga dalam. Parkiran ternyata tidak begitu penuh jadi Valy tidak perlu bersusah payah mencari parkiran hingga dalam sana.

Dan saat Valy membeli tiket pun antriannya tidak begitu panjang, apa mungkin karena hari ini hari kerja. Jadi tempat ini tidak begitu ramai, baguslah.

Yang sangat Valy inginkan jika ia pergi ke sini, ia ingin menaiki wahana bianglala saat malam hari, pemandangan yang bagus saat terlihat di malam hari itu memang yang terbaik. Tapi kini masih terlalu siang, jadi Valy dan Renjun berniat untuk menghabiskan waktu bersama hingga malam.

***

Valy menarik tangan Renjun sebagai pengarah dan berlari menuju wahana bianglala, ini sudah saatnya. Kini langit sudah mulai petang, mungkin lebih bagus saat matahari mulai terbenam. Dengan semangat mereka menaiki bianglala, lama-kelamaan mereka semakin naik hingga puncak bagian bianglala.

Pemandangan terlihat jelas, Valy hanya menganga melihatnya. Terlintas dipikiran Valy, ia lupa jika Renjun tidak bisa melihatnya. Valy tidak perlu bersedih, ia langsung mengambil kamera yang ia bawa. Memotret semua yang ia lihat. Dibenaknya, masih ada kesempatan Renjun untuk memulihkan matanya, dan foto ini yang akan jadi foto pertama yang akan ia tunjukkan pada Renjun.

Tiba-tiba bianglala berhenti berputar, ini memang sengaja. Karena mereka membiarkan pengunjung melihat sejenak pemandangan dari atas, dan yang di paling puncak lah yang beruntung. Valy dan Renjun yang sekarang berada di puncak bianglala. Mereka sangat puas dengan pemandangannya, tidak, itu hanya Valy.

Renjun mencolek bahu Valy, gadis itu hampir lupa jika masih ada Renjun disini. "Kenapa Renjun?" tanya Valy.

"Gue cuman mau kasih tau kalau---"

Ckitt!

Bianglala mulai berputar kembali, namun ituterlalu tiba-tiba. Valy yang tengah berdiri hampir saja terjatuh jika tidakditahan Renjun dengan tangannya. Deru nafas berat Renjun terdengar jelasdi samping telinga Valy, membuat detak jantung gadis itu tidak beraturan.Ditambah ia merasakan wajahnya begitu panas yang berarti kini wajahnya sudahsemerah tomat, untung saja lelaki itu tidak melihat saat ini. Jika tidak iaakan sangat malu dibuatnya. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
who? ft. huang renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang