06 : love At first Sight

1.2K 164 81
                                    

July 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

July 2018

"Cakep, kan?"

Suara dari Haechan membuyarkan lamunan gue yang sedang terfokus kepada gadis yang kini sedang mengobrol asik dengan temannya. Hari ini adalah hari pertama dimana gue laksanain Masa Orientasi Siswa. Kali ini gue sudah gila, masih di hari pertama dan gue sudah terpikat dengan gadis cantik sekolah. Kalian percaya dengan adanya cinta pandangan pertama? Awalnya, gue mengira itu hanyalah pemikiran yang bodoh, mana ada orang langsung jatuh cinta hanya dengan sekali melihatnya. Namun, sepertinya gue kemakan omongan sendiri. Karena sihir love at first sight kini dengan bodohnya gue langsung jatuh cinta pada gadis itu setiap gue melihatnya.

Berbagai cara akan gue coba untuk bisa dekat dengan gadis itu, tetapi setelah gue telusuri ternyata gadis itu yang gue tidak ketahui namanya sedang dekat dengan Mark. Dan yah, gadis itu juga yang sering Mark ceritakan ke gue saat SMP dulu. Banyak tentang gadis itu yang Mark ceritakan, namun tidak salah satunya ia memberikan nama gadis itu. Gue pun juga merasa tidak enak untuk merebutnya dari Mark. 

5 hari kemudian

Hari ke-5 setelah Masa Orientasi Siswa, hari ini akan menjadi hari dimana pembagian kelas. Seperti biasa, gue dan Mark pergi bersama ke sekolah. Berharap bisa sekelas dengan sobat lagi dan tidak lupa dengan gadis cantik itu, yah semoga. Walaupun memang sedikit cringe untuk didengar, setidaknya gue ada alasan untuk mencoba mendekatinya. Atau mungkin bisa menjadikan ia teman?

Setelah gue pergi dari papan pengumuman yang dimana terpampang jelas pembagian kelas bagi pelajar baru. Dan gue mendapat kelas X IPS 3, namun gue masih tidak tau apakah gue sekelas dengan gadis itu apa tidak. Karena, Mark masih saja menyembunyikan nama gadis itu dari gue.

"Lo duluan ke kelas aja, gue mau ke toilet bentar."

Setelah kebingungan mencari dimana kelas gue berada, ternyata kelas itu berada di lantai 2 paling ujung lorong. Dan tebak apa yang sudah menyambut saat gue baru membuka pintu kelas? Omongan gue terkabul, gadis itu nyata ada di kelas ini juga. Sebaiknya gue menyimpan sebentar perasaan senang gue hingga nanti berada di rumah.

"Hai anak-anak! Ibu yang akan menjadi wali kelas kalian selama satu tahun ini, mohon kerja samanya. Dan ibu mau kalian berpasangan ya duduknya, senang ibu lihatnya. Hohoho."

Entah keberuntungan apa lagi yang kini datang ke gue. Kenyataannya, gadis cantik yang sejak tadi gue pikirkan kini menjadi teman sebangku gue. Namun, jangan lupakan apa yang terjadi dengan Mark. Ia duduk tepat di belakang gue dan terus mengajak bicara gadis itu.

"Hai! Nama gue Valy, kenalan yuk." ucapnya sambil menjulurkan tangan mungilnya. Betapa tidak gentlenya gue dan sekarang ia yang mengajak kenalan lebih dulu. Tetapi, gue tidak akan menyia-nyiakan waktu dan gue langsung membalas juluran tangannya yang halus.

"Nama gue Jeno."

Valy tersenyum, sungguh manis sekali. Pulang sekolah mungkin akan gue sempatkan untuk cek ke dokter, apakah gue di diagnosis diabetes atau tidak. "Salam kenal Jeno, gue harap kita bisa jadi teman."

who? ft. huang renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang