Part 12

30 6 0
                                    


«««


Qailla datang kekelas sambil marah-marah gak jelas.

"Emang dia siapa bilang gue cabe hah?! Tai emang!" kesel Qailla sambil menendang kursi di depannya.

"Astagfirullah Qailla," Istigfar Azka melihat Qailla marah.

"Qailla, malu sama jilbab oy," teriak Ardhian.

"Bacot lo!!" bentak Qailla.

"Qailla sabar" ujar Azka menenangkan Qailla.

"Iya Qailla sabar elah. Biarin mereka mau bilang lo apa, yang penting lo sekarang udah mau berubah," ujar Javanka.

"Iya Qill bener kata Javan," seru Zeline.

Qailla menahan emosinya supaya tidak marah-marah lagi.

"Nih minum dulu!" ujar Azka sambil menyodorkan air mineral lalu,  Qailla meminumnya.

"Thanks," ucapan makasih Qailla.

"Qill, kamu harus lebih bisa jaga kontrol emosi kamu, jangan kaya tadi gak baik," ujar Azka.

"Abisnya gue kesel Ka, masa gue di bilang cabe," kesel Qailla.

"Emang ia kan lo cabe," ledek Ardhian.

Qilla menatap Ardhian tajam, "Ehh canda gue," lanjutnya.

«««

Kenzo, Alvaro, Aksa, Reihan, Kila dan Kirania sedang kumpul di kantin.

"Yang tadi Qailla berantem loh sama anak sebelah," ujar Kila kepada Kenzo.

"Kenapa bisa berantem?" tanyanya penasaran.

"Qailla sama Zeline kan pake jilbab tuh, terus mereka pada gak suka gitu sama Qailla dan Zeline akhirnya mereka adu mulut deh," cerita Kila.

"Elah kenapa sih tuh anak pake jilbab? Pasti ikut-ikutan si anak alim itu," ujar Kenzo.

"Maksud lo siapa anak alim?" tanya Alvaro.

"Adek lo. Terus siapa lagi coba yang so alim di sekolah kita?" tanya Kenzo.

Mendengar apa yang di ucapkan Kenzo, Alvaro tidak bisa menerima kalo adik kesayangannya di hina oleh Kezno. Lalu, Alvaro memukul Kenzo di bagian muka.

Sudut mulut Kenzo berdarah, "Maksud lo apaan main mukul gue aja hah?!" bentak Kenzo, lalu memukul balik Alvaro.

Dan akhirnya mereka saling pukul. Kebetulan Azka dan sahabatnya sedang berjalan menuju kantin. Melihat abang mereka sedang bertengkar Azka dan Qailla langsung mengahapirinya.

"Bang!" panggil Qailla dan Azka bersamaan.

Qailla dan Azka berusaha memisahkan mereka berdua, akan tetapi Akza malah kena pukulan oleh Kenzo di bagian perutnya.

"Awwww!!" rengekan Azka kesakitan.

"Azka lo gak papa kan?" tanya Alvaro panik.

"Abang sih, aku bilang berhenti malah gak denger, jadinya Azka kena pukulan abangkan!" marah Qailla, dan tanpa bersalah Kenzo pergi begitu aja.

"Aku gakpapa ko bang," jawab Azka lemas dan akhirnya Azka pingsan. Karena fisik Azka terlalu lemah.

Azka sudah setengah jam lebih belum sadarkan diri di ruang uks, yang membuat sahabtnya panik.

"Azka bangun dong," ujar Zeline panik, sambil menggoyangkan tubuh Azka.

"Ini gara-gara abang lo sih," kesel Zeline.

"Ahh pusing gue," kesle Qailla, lalu keluar ruangan.

Udah satu jam akhirnya Azka sadar.

"Azka lo gak papa kan?" tanya Janvanka panik.

"Aku gak papa ko," jawabnya.

"Yaudah nih minum dulu!" ujar Zeline sambil memberika air minum.

"Makasih," ucap Azka.

Azka melihat sekeliling tidak ada Qailla, "Ehh Qailla mana? " tanya Azka.

"Paling juga nemuin abangnya" jawab Zeline.

«««

Azka di antar pulang lebih dulu oleh Alvaro, karena ia masih merasakan sakit di perutnya.

"Aasalamualikum," salam Alvaro dan Azka.

"Waalaikum salam," jawab Zanna, "Lah ko udah pulang?" tanyanya.

"Azka lagi sakit bun, dia harus pulang duluan," ujar Alvaro.

"Lah saki apa? Tadikan baik-baik aja," tanya Zanna khawatir.

"Aku cuman sakit biasa ko bun," seru Azka.

"Tadi Azka kena pukul di bagian perut sama Kenzo," jawab Alvaro.

"Abang!" ucap Azka sambil menyenggol Alvaro.

"Lah ko bisa?" tanya Zanna.

"Ini  juga salah abang bun. Coba abang gak berantem sama bang kenzo, jadi nggak bakalan ke gini jadi nya," ujar Azka.

"Abang berantem lagi?" tanya Zanna sambil menatap Alvaro tajam.

"Dia yang bikin ulah duluan bun, kalo gak ya abang gak berantem," ucap Alvaro, membela diri.

"Makanya abang jangan emosian," ucap Zanna, "Ayo kamu istirahat dulu!" ajak Zanna, dan di ikuti Azka.

«««

Qailla pulang dengan rasa marah karena tadi di sekolah berantem dengan abangnya. Qailla membanting pintu rumah, yang membuat papah dan mahtirinya kaget.

"Qailla kamu kenapa?" tanya Aidan yang lagi duduk di ruang tamu bersama Zemira.

"Nggak papa," jawab Qailla datar.

"Abang kamu mana?" tanyanya.

"Nggak tau," jawab Qailla ketus.

"Nanti kalo abang kamu pulang beri tau papah, soalnya papah harus ngomong sama abang kamu," ujar Aidan.

"Iya." Jawab Qailla, lalu masuk kedalam kamar.

Zemira mengikuti Qailla di belakang dan masuk ke kamarnya.

"Kamu kenapa?" tanya Zemira.

"Aku nggak papa," jawabnya datar.

"Kalo ngak papa kenapa tadi marah-marah ngak jelas? " tanya Zemira.

"Bang Kenzo berantem sama bang Alvaro, dan hasilnya Akza kena pukul abang," jawab Qailla, "Puas?!" lanjutnya.

"Mahtiri cuman nanya, kamu gak usah sewot," ujar Zemira sinis.

"Yaudah mahtiri sanah pergi!" usir Qailla.

"Iya ini juga pergi. Bawel banget sih naktiri" gumam mahtiri.

"Mahtiri ngomong apaan?" tanya Qailla yang mendengar ucapan mahtiri.

"Mahtiri gak ngomong apa-apa ko" ucap mahtiri bohong.

"Apa kamu belum bisa nerima mahtiri sebagai ibu kamu sendiri?" tanya Zemira tiba tiba.

Tidak biasanya Zemira bersikap  baik kepada Qailla.

"Mahtiri pergi deh!" usir Qailla.

Qailla selalu bersikap jutek kepada Zemira. Di mata Qailla, Zemira tidak akan bisa menggantikan sosok mamhnya yang meninggal, walopun ia belum pernah merasakan kasih sayangnya.

Zemira hanya terseyum kecut, lalu pergi.


«««

Jangan lupa vote and comment 🙌

Typoo maafinya 😁

Between Me You and Him.(TAMAT) (Completed) SUDAH TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang