Part 9

31 8 0
                                    



«««



Azka dan Arvian sudah duduk di taman, tentunya banyak orang juga di sanah.

"Azka aku mau ngomong sesuatu sama kamu, tapi kamu jangan marah ya?" ujar Arvian.

"Lah apa yang ingin kamu katakan sampe buat aku mau marah?" tanya Azka heran.

"Aku suka sama kamu," ucap Arvin dengan satu kali tarik nafasnya.

"Ihh bercandanya gak lucu," ucap Azka malu.

Sebenarnya Azka juga mencintai Arvin dari kelas 1, akan tetapi Azka lebih baik memendam rasanya dari pada mengungkapkannya kepada Arvian. Hanya Azka dan Tuhan yang tau, itu lebih baik.

"Aku gak bercanda ko. Aku benar benar sayang sama kamu," ucap Arvian dengan penuh percaya diri.

"Tapi aku gak bisa. Kamu tau sendiri kan pacaran itu gak boleh. Kita juga di sini berdua juga salah besar, karena kita bukan mukhrim," ucap Azka

"Iya aku tau Azka, kalo pacaran itu gak boleh" ucap Alvaro, "Aku akan datang kerumah kamu untuk nemui orang tua kamu," lanjutnya

"Tapi... " ucap Azka terpotong.

"Kamu gak yakin sama aku? Aku akan nemui orang tua kamu secepatnya," ucap Arvian meyakinkan Azka.

"Aku butuh waktu," ucap Azka.

"Aku ngerti ko. Kalo kamu udah siap, aku akan nemui orang tua kamu," ujar Arvin.

"Yaudah aku ke kelas dulu," pamit Azka dan di angguki Arvian.

«««

"Aaaslamualikum," salam bu Fatimah, guru Pendidikan Agama Islam.

"Waalaikum salam bu," jawab semua siswa.

"Hari ini Ibu akan membahas ke wajiban perempuan muslim menutup auratnya," ucap bu Fatimah.

"Iya bu," teriak seluruh siswa.

"Javanka apakah kamu mau di sini, atau mau nunggu di luar?" tanya bu Fatimah, karena di kelas mereka yang beragama kristen cuman Javanka.

"Saya di sini aja bu," jawab Javanka.

"Oke, kita mulai pelajaran kita hari ini," ucap bu Fatimah.

"Kebanyakan dari kalian yang tidak memakai jilbab. Jadi Ibu akan menjelaskan pentingnya menutup aurat,"  ucap bu Fatimah.

"PENGERTIAN AURAT DAN KEWAJIBAN MENUTUPNYA.
Aurat adalah suatu angggota badan yang tidak boleh di tampakkan dan di perlihatkan oleh lelaki atau perempuan kepada orang lain. [Lihat al-Mausû’ah al Fiqhiyah al Kuwaitiyah, 31/44]

Menutup aurat hukumnya wajib sebagaimana kesepakatan para ulama berdasarkan firman Allâh Azza wa Jalla yang artinya: " ucap bu Ftimah.

"Katakanlah kepada orang laki–laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allâh maha mengatahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera–putera mereka, atau putera–putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allâh, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [an-Nûr/24:31]" jelas Bu Fatimah.

"Bu, gerah dong kalo tiap hari pake jilbab," ujar Zeline.

"Nah iya bener tuh bu," seru salah satu siswa perempuan.

"Gerah karena kamu gak biasa. Coba liat Azka dia gak pernah ngeluh kegerahan dia biasa aja. Karena Azka udah terbiasa menutup auratnya," ucap bu Fatimah "Sedangkan kalian belum terbiasa menutup aurat," lanjutnya.

"Nah bener tuh Bu. Mereka kegerahan karena belum terbiasa," seru Ardhian.

"Berisik lo!" kesel Zeline.

"Diem aja lo tai! " ucap Qailla.

"Udah udah!" ucap Bu Fatimah menenangkan seluruh siswa yang udah mulai ribut.

"Tapi bu, orangtua saya juga gak pake jilbab, jadi buat apa aku pake jilbab?" tanya salah satu siswa.

"Iya bener tuh bu, orangtua saya juga gak pernah nyuruh aku pake jilbab," ucap Zeline.

"Ibu akan menjelaskannya lagi," ucap Bu Fatimah.

"Tugas Orangtua kepada anak anaknya. Orangtua akan dimintai pertanggung jawaban perihal pendidikan anaknya. Nabi Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) bersabda:

أَلاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Ingatlah, tiap-tiap kalian adalah pemimpin, dan setiap orang dari kalian akan ditanyai tentang yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini dalam konteks umum. Adapun bagi laki-laki yang berkedudukan sebagai pemimpin, seperti suami, ayah, dan saudara laki-laki, bila mereka ini tidak memerintahkan dan menganjurkan istri, putrinya, atau saudara perempuannya agar mengenakan hijab, mereka akan menjadi dayyuts (yakni orang-orang tidak memiliki kecemburuan terhadap kehormatan wanita tanggungannya). Sedangkan, seorang dayyuts diancam oleh
Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) tidak akan masuk surga" ucap Bi Fatimah.

"Tapi bu...." ucap Zeline terpotong.

"Zeline kamu diem dulu! Saya lagi menjelaskan," ujar Bu Fatimah.

"Udah kita lanjut lagi," ucap Bu Fatimah.

"Di sisi lain, Islam memerintahkan agar anak-anak kecil dilatih beribadah sebelum usia balig. Ibadah shalat, misalnya, merupakan ibadah fardhu ain atas setiap muslim dan Muslimah. Akan tetapi, Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) memerintahkan agar kita melatih anak-anak kita melakukannya sejak berumur tujuh tahun. Dan, kita dibolehkan memukul mereka bila berumur sepuluh tahun. Itu dilakukan sebelum mereka menginjak usia balig" jelas Bu Fatimah.

"Iya bu saya mengerti. Orangtua saya juga menanamkan tentang keagamaan saat usia saya 4 tahun," ucap Azka.

"Nah bagus," ucap Bu Fatimah, " Bagai mana dengan kalian?" tanya bu Fatimah kepada seluruh siswa.

"Bu, dari kecil saya di tinggal sama mamah karena meninggal. Sedangkan papah saya dan Ibu tiri saya lebih sibuk mementingkan pekerjaannya" ucap Qailla, "Jadi, dari kecil saya hanya diam di rumah sendirian tanpa kasih sayang dari orang tua," lanjutnya.

"Iya bener tuh Bu. Orang tua saya juga sibuk dengan pekerjaannya di bandingkan mengurus anaknya," ucap Zeline.

"Nah itu. Kebanyakan orangtua terlalu sibuk dalam pekerjaanya sehingga lalai menjaga anaknya," ucap bu Fatimah.

Di sela sela penjelasan bu Fatimah, tiba tiba bel pulang sekolah berbunyi.

Kring

Kring

Kring

"Oke, besok kita lanjutin lagi materinya. Wasalamualikum.. " salam bu Fatimah.

"Waalaikumsalam.." jawab seluruh siswa.

"Ehhh nanti kalian pulang dulu kerumah kalian! Tar kita kumpul di Masjid yang dekat rumah aku," ujar Azka.

"Ahsyiap," ucap Qailla.

"Oke...." ucap Zeline.

"Pake jilbab ya?" ujar Azka.

"Iya tar kita pake jilbab ko," ujar Zeline.

Dan akhirnya mereka pulang.

«««

Jangan lupa vote and comment guys

Maaf ya banyak typo 😂🙌


Between Me You and Him.(TAMAT) (Completed) SUDAH TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang