Part 33

32 5 0
                                    



###

Azka duduk di ruang tamu, dan melihat Kenzo yang baru pulang.

"Waalaikum salam," ucap Azka.

Kenzo yang melihat Azka, mengucapkan itu hanya menatap sinis.

Saat Kenzo ingin berjalan menuju kamarnya, Azka menarik tangannya. "Apa salah Azka sama abang?" tanya Azka, dengan bibir gemetar.

Kenzo menatap Azka heran.

"Kenapa abang sangat membenci Azka?"

"...."

"Kenapa abang selalu menyakiti perasaan Azka?"

"...."

"Kenapa abang hanya diam? Jawab Azka bang!" air mata yang tidak bisa di tahan lagi turun begitu deras.

"Lo pengen tau kenapa gue benci lo?! Kenapa gue selalu menyakiti perasaan lo?!" tanya Kenzo, yang tidak bisa menahan emosinya lagi.

"...."

"Itu semua karena lo muncul di kehidupan gue!! Karena gue nikah sama lo, gue jadi menyakiti perasaan perempuan yang gue cintai. Dan itu semua karena lo!! Gara gara lo!!" ucap Kenzo, frustrasi sambil menjambak rambutnya.

"Bagai mana dengan Azka? Apa Azka tidak tersakiti dengan ucapan abang barusan? Apa yang abang ucapkan seperti sembaran petir bagi Azka." ingin rasanya aku mengucapkan itu, tapi mulut ini, tiba tiba terkunci, membisu.

"Setidak nya abang hargai perasaan Azka sebagai istri abang! Azka tau kalo abang semalam tidur bersama Ka kila.... " lirih Azka, terhenti dan menghamburkan tubuhnya kelantai, dan menangis sejadi jadinya.

Mendengar ucapan Azka, mata Kenzo membulat sempurna.

"Bagai mana lo... " ucap Kenzo terpotong.

"Karena Azka melihatnya. Melihat suami Akza sendiri tidur bersama perempuan lain! Dan itu sangat menyakitkan! Sangat!" lirih Azka.

"Terus mau lo apa?"

Tanpa bersalah sedikitpun Kenzo, menatap Azka dengan penuh kebencian.

Azka berdiri dari duduk, dan menyeimbangkan tubuhnya ber hadapan dengan Kenzo.

"Kalo memang abang mencintai Ka kila, dan ingin bersamanya, abang lepaskan Azka. Azka tidak mau orang yang Azka cintai, bahkan dia sudah menjadi suami Azka, berhubungan bersama perempuan lain." lirih Azka, sambil menatap mata Kenzo sendu.

Mendengar kata mencintai, Kenzo membulat kan matanya sempurna.

"Entah kapan rasa cinta ini muncul Azka gak tau! Apa saat abang pertama kali menggandeng tangan Azka? Atau saat abang memeluk Azka saat sakit? Azka gak tau," lirih Azka, sambil memukul mukul dada bidang Kenzo, lalu memeluknya erat dan menghamburkan tangisnya di dada bidang Kenzo.

Kenzo yang melihat itu, merasa sangat bersalah kepada perempuan yang ada di pelukannya yang berstatus sebagai istrinya saat ini.

Tanpa di sadari Kenzo, tubuh Azka melemah, lalu tidak sadarkan diri. Kenzo mengendong tubuh mungil Azka dengan tangannya yang kekar.

###

Hari ini adalah hari Azka UN. Azka tidak ingin mengingat kejadian satu minggu yang lalu  saat bertengkar dengan Kenzo. Azka hanya ingin pokus dengan UNnya, mendapat kan nilai yang bagus, dan ingin segera melanjutkan kuliah nya di luar.

"Azka, lo kenapa sih diem terus dari tadi? Lo sakit lagi?" tanya Zeline, sambil memasang muka khawatir.

Azka, hanya menggeleng kan kepalanya, "Bohong dosa lo." ucap Javanka.

"Gak semua masalah rumah tanggaku, aku ceritakan kepada kalian kan? Itu sama saja aku mengumbarkan aib rumah tanggaku." ucap Azka, sambil tersenyum kecut.

"Maaf," jawab semuanya serempak.

"Apa lo berantem lagi sama abang gue?" tanya Qilla, berbisik di telingan Azka. Dan Azka mengangguk lagi.

"Kenapa sih abang gue selalu menyakiti perasaan lo?! Itu gak adil buat lo Azka! Lo perempuan baik! Dan abang gue?! Dia pria banci, yang hanya bisa menyakiti perasaan peremuan." ucap Azka, murka sambil menonjok meja.

"Cukup Qailla! Kamu gak berhak menilai seseorang, apa lagi kamu menilai suamiku sendiri!" bentak Azka, tidak sengaja meninggikan suaranya.

"Apa gue salah bilang kaya gitu kepada abang gue sendiri?" tanya Qailla, sambil menatap tajam mata Azka.

"Itu bukan hanya abang kamu Qailla, sekarang dia juga suami aku. Jadi kamu gak berhak menilai seuami aku seingin kamu." ucap Azka.

"Kenapa kalian jadi bertengkar sih?! Ayo Zelien!" ujar Javanka, sambil menarik tangan Zelien keluar. Javanka sengaja membiarkan dua sahabatnya itu berduaan. Kebetulan di kelas hanya ada mereka berdua, karena semua orang lagi istirahat di luar.

Di antara mereka hanya ada keheningan, tidak ada ucapan sepatah katapun.

Dan akhirnya Azka, memecahkan kecanggungan mereka. "Maaf, maaf karena aku membentak kamu, maaf karena aku meninggikan suara aku. Maaf, " maaf Azka, sambil memeluk Qailla, yang ada di sampingnya.

"Gue yang seharusnya minta maaf, bukannya lo. Maafin gue, karena bentak lo." dan akhirnya mereka saling memaafkan.

###

Jangan lupa vote, comment, Follo and share.

Between Me You and Him.(TAMAT) (Completed) SUDAH TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang