«««
Azka menghampiri Qailla yang sedang berbincang bersama Zeline dan Javanka, "Qailla! Kamu kemarin kemana?" tanya Azka.
"Zeline, gue ke toilet bentar ya." ucap Qailla, mengalihkan pembicaraan Azka.
Qailla berdiri dari duduknya dan pergi, akan tetapi Azka menarik tangan Qailla.
"Qailla, aku mau bicara," ujar Azka, sambil menarik tangan Qailla keluar.
Zeline dan Javanka saling tatap, "Ada apa sih sama mereka berdua?" tanya Ardhian, yang dari tadi melihat perbincangan mereka. Zeline dan Javanka menggelengkam kepalanya bersamaan.
"Kamu kenapa setiap ketemu aku selalu menghindar?" tanya Azka.
"Gue gak menghindar dari lo ko," jawab Qailla datar.
"Kalo emang aku ada salah minta maaf. Aku gak mau persahabatan kita ini hancur. " ucap Azka, sambil memegangi tangan Qailla.
"Lo gak salah ko. Gue yang salah sama lo. Maaf in gue Azka," maaf Qailla, "Lo harus nikah sama abang gue yang sikapnya jauh banget sama lo. Sebenarnya gue ngehindari lo, Karena gue malu, gue kasian sama lo, lo harus menikah dengan laki laki yang keras kepala dan gak bisa di atur sama sekali. Lo perempuan baik, tapi abang gue?" ucap Qailla, dengan nada sedih sambil mengangi tangan Azka.
"Kamu gak salah. Mungkin ini takdir aku dari Tuhan. Kalo emang Tuhan menjodohkan aku sama bang Kenzo, aku bisa apa?" ucap Azka.
"Gue beruntung banget punya sahabat dan kakak ipar sebaik lo, " ucap Qailla, lalu memeluk Azka dan Azka membalas pelukannya.
«««
Azka sedang sibuk mengerjakan soal matematika. Kebetulan bu. Nuria guru matematika sedang rapat.
"Eh, Azka gue liat dong buku lo. Takutnya ada yang salah," ucap Zeline, basa basi.
"Kalo mau nyontek tinggal bilang aja, gak usah alesan." sindir Ardhian.
"Diem lo monyet!" seru Zeline.
"Qailla, kalo mau nyontek bilang aja. Gak usah pura pura pinjem," ledek Ardhian, lewat Qailla. Padahal Ardhian meledek Zeline.
"Berantem aja terus. Hati hati tar jodoh lo," ucap Javanka.
"Apaan sih lo? Gk jelas banget," ucap Zeline kesal.
"Jauhkan hambamu yang baik ini dari godaan saiton yang berada di depan hamba ini. Semoga hambamu ini tidak berjodoh dengan dia, dan semoga aku mendapat jodoh yang lebih cantik dan pinter dari dia yaAllah. Aamiin." doa Ardhian, yang membuat Zeline marah.
"Taek lo! Gue di bilang setan. Lo aja kali setan. Lagian siapa yang mau nikah sama lo ya. Gue udah punya gebetan yang lebih ganteng dan tajir dari lo!" ucap Zeline kesal.
Qailla, Azka dan Janvanka hanya tertawa melihat pertengkaran yang ada di hadapannya.
"Emang siapa doi lo?" tanya Qailla.
Zeline terdiam sebentar, "Hmm ada. Lo Jangan kepo ya. Lakinya ganteng banget mana tajir. Bagus bet emak gue jodohin gue sama dia," ucap Zeline dengan nada senang.
"What? Lo di jodohin?" tanya Javanka, gak percaya, "Emang mau apa lakinya di jodohin sama perempuan kaya lo? " tanya Javanka.
"Ya...ya mau lah." jawab Zeline gagap, "Udah ah gue laper mau makan. Lagian bu. Nurianya gak ada," ucap Zeline, lalu pergi ke kantin.
"Gue ikut..." ucap Qailla, antusias sambil mengikuti Zeline.
"Kamu juga mau ikut ikutan ke kantin? " tanya Azka, kepada Javanka.
Dan Javanka mengganggukan kepalanya, "Gue laper soalnya,"
"Kan soalnya belum beres" ucap Azka.
"Gue pinjem buku lo aja tar, Lagian bu. Nuria gak adakan. " ucap Javanka, lalu pergi.
"Astagfirullah, punya teman gitu gitu amat." gumam Azka.
"Gue mah gak kan. Gue mah setia sama lo ka, gue akan nungguin lo sampe beres ngerjain soal, tar gue tinggal nyalin buku lo." ucap Ardhian polos. Azka hanya membuang nafasnya kasar.
Arvin menghampiri Azka yang sedang mengerjakan soal matematika.
"Azka," panggil Arvin.
"Hah?"
"Ada yang mau di bicarakan penting." ucap Arvin, serius.
"Bentar ya, abis ngerjain soal," ucap Azka.
"Cuman bentar ko." ujar Arvin.
Dan Azka meninggalkan tugas matematika nya.
Sekarang Azka dan Arvin berada di taman.
"Ada apa?" tanya Azka.
"Kamu udah ketemu sama pria yang akan jadi suami kamu?" tanya Arvin. Dan Azka mengangguk.
"Siapa dia?" tanya Arvian, penasaran.
Dan Azka hanya diam, "Siapa pria yang akan menjadi suami kamu?" tanya Arvin. Walopun pertanyaan itu sangat berat baginya.
Azka menarik nafasnya kasar, "Bang Kenzo," ucap Azka.
Mendengar kata Kenzo, membuat Arvin kesal.
"Diakan kakak kelas yang berandalan itu. Mana mungkin orang tua kamu jodohin dia kamu sama dia," ucap Arvin, gak terima.
"Kamu aja gak percaya aku di jodohkan sama dia. Apa lagi aku? Tapi, aku yakin orang tua ku menjodohkan aku dengan dia ada alsannya," ucap Azka.
"Tapikan dia pacarnya Kiila. " ucap Azka.
"Iya aku tau. Mungkin setelah aku nikah sama bang Kenzo. Bang Kenzo akan putus sama Kila" ucap Azka.
"Kalo tidak?"
"Kalo tidak. Aku akan berusaha supaya mereka bisa pisah secepat nya," ucap Azka, penuh percaya diri.
«««
Jangan lupa vote and comment guys 😁
Sory kalo cerit nya gak nyambuk, atu gak asik. Maklumin aja ya 😆
Vote tinggal kilik ya bintang di bawah bintang bawah 😂
Typo sory ya😑
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Me You and Him.(TAMAT) (Completed) SUDAH TERBIT
Ficção AdolescenteAlhamdullilah, akhirnya cerita yang saya buat sudah terbit gais. Yang mau beli tinggal beli di tokopedia, shopee, atau langsung ke akun Penerbitnya Guepedia ya gais. Thanks buat kalian😊