«««
.
"Azka!" panggil Zanna."Ada apa bun?" tanya Azka.
"Bunda, sama ayah entar malem mau bicara sama kamu," ujar Zanna.
"Iya." jawab Azka datar, "Eh, bun. Bang Devan jadikan nikah sama ka Nadien?" tanya Azka.
"InsyaAllah, tar minggu depan," ucap Zanna.
"Bagus kalo gitu" ucap Azka, "Tar Azka mau nikah sama orang yang Azka sukaiiii di dunia ini. Dari dulu Azka suka sama dia, kalo Azka nikah sama dia pasti bahagi.... " ucap Azka terpotong oleh bunda.
"Siapa laki laki itu?" tanya Zanna penasaran.
"Hmm itu...anu.. " ucap Azka gugup.
"Bicara aja nak," ucap Zanna.
"Eh bun, temen Azka mau melamar Azka ke sini. Tapi, Azka..." ucap Azka terhenti.
"Ada apa? Apa dia laki laki yang kamu sukai?" tanya Zanna.
"Iya." jawab Azka.
"Terus?"
"Apa bunda akan menyetujui hubungan aku sama dia? " tanya Azka.
Cukup lama terdiam Zanna, "Kamu tuh masih kecil, " seru Zanna, sedikit tersenyum.
"Eh bun, temen Azka sama orang tuanya mau di jodohin, dan temen Azka gak mau di jodohin akhirnya dia pergi dari rumah," ucap Azka yang tiba tiba mencertitakan tentang perjodohan.
Mendengar kata itu Zanna terdiam.
"Azka gak mau kalo di jodohin bun. Azka mau nikah sama pria yang Azka sukai," ucap Azka.
"Kalo emang kamu dijodohin gimana? " tanya Zanna.
"Ya, Azka nolak lah bun. Inikan bukan zaman siti nurbaya," ucap Azka.
"Tapi di jodohinya sama laki laki yang baik. Kamu pasti gak bakalan nolak," ujar Zanna.
"Tapikan Azka gak mau di jodohin. Lagian nanti orang yang Azka suka bakal datang kesini buat ngelamar Azka." ucap Azka polos, dan sedikit tertawa.
"Misal, bunda sama ayah mau jodohin kamu sama pria yang baik. Kamu gak bakal nolak kan?" tanya Zanna.
"Azka kan gak mau di jodohin. Ya pasti Azka bakal nolak bun," ucap Azka, "Udah ah malah bahas perjodohan. Orang Azka masih sekolah juga. Lagian mana mungkin bunda sama ayah mau jodohin aku," lanjutnya.
Bunda hanya senyum.
"Yaudah kamu tidur, tar kalo ayah datang bunda bangunin kamu," ujar Zanna.
"Mau bicara apa sih bun? Sampe harus nunggu ayah pulang," tanya Azka penasaran.
"Tar kamu juga tau sendiri," ucap bunda, "Yaudah bunda keluar dulu," lanjutnya, lalu keluar dari kamar.
««‹
Kenzo sedang duduk di balkon kamarnya, tiba tiba Qailla menghampirinya.
"Banggggg..... !" panggil Qailla mengagetkan Kenzo yang lagi main game.
"Bgst!!" kesel Kenzo kaget.
"Hahahahahahhaha..... " tawa Qailla, yang melihat ekspresi muka abangnya yang kaget.
"Malah ketawa lagi. Dasar adik durhaka lo!" kesel Kenzo.
"Abisnya abang pokus bet main gamenya. Hahahahha" ujar Qailla.
"Mau ngapain kesini?" tanya Kenzo sinis.
"Noh, di panggil papah," ujar Qailla.
"Mau apa? Males ah gue," ujar Kenzo, dan langsung melanjutkan memainkan hpnya
"Buruan ihh! Ada yang penting katanya," ujar Qailla.
"Iya iya bawel." kesel Kenzo dam langsung pergi menemui papahnya.
«««
Kenzo datang ke ruang kerja papahnya dan langsung di suruh duduk.
"Duduk!" ujar Aidan, "Papah mau ngomong sesuatu sama kamu. tentang masa depan kamu kedepannya. Papah mau jodohin kamu sama anak sahabat papah," ucap Aidan, tanpa basa basi.
Kenzo mendengar kata perjodohan langsung kaget.
"Apa?! Perjodohan?" kaget Kenzo.
"Iya. Papah mau jodohin kamu sama anak sahabat papah. Kalo kamu gak mau, silahkan keluar dari rumah ini sekarang juga!!" ucap Aidan, santai.
Kenzo tidak bisa bicara apa apa. Kalo dia menentang papahnya pasti dia tidak bisa mendapatkan harta warisan. Jadi dia mengikuti apa kata papahnya tanpa memikirkan kedepannya.
"Siapa perempuannya?" tanya Kenzo penasaran.
"Kamu juga tau," ucap Aidan datar, lalu pergi begitu saja.
Kenzo menarik napasnya kasar, dan menjambak rambutnya prustasi, "Arghhh!!"
«««
"Bun, udah bilang sama Azka kalo kita mau bicara sama dia?" tanya Syahidan.
"Udah. Tapi, bunda bingung cara bilangnya sama Azka. Bunda takut Azka nolak," ucap Zanna.
"Alvaro!" panggil Syahidan, yang melihat Alvaro sedang mengambil air minum di dapur.
"Ada apa, pah?" tanya Alvaro.
"Panggil adek kamu keruang kerja ayah sekarang juga!" ujar Syahidan.
"Iya bentar," dan Alvaro langsung naik ke lantai dua untuk menemui Azka.
"Azka!" panggil Alvaro, yang melihat adeknya sedang membaca novel di atar kasur.
Azka mengangkat kedua halisnya.
"Kata ayah ke ruang kerja sekarang!" ujar Alvaro.
"Iya bentar," jawab Azka.
"Ada apa?" tanya Alvaro penasaran.
"Gak tau. Tadi siang sih bunda bilang sama aku, ada yang mau di bicarakan sama ayah dan bunda," ujar Azka.
"Ohhh." jawab Alvaro singkat.
"Yaudah, Azka pergi nemuin ayah sama bunda dulu." pamit Azka, dan di angguki Alvaro.
«««
Azka masuk pintu dan mengucapkan salam, "Aasalamualikum," salam Azka.
Dan di jawab oleh kedua orang tuanya, "Waalaikum salam."
"Sinih nak duduk!" ujar ayah, sambil menepuk kursi kosong di sebelahnya. Dan Azkapun duduk.
"Ada apa yah?" tanya Azka penasaran.
Bunda sam ayahnya saling tatap, bingung harus bicara apa.
"Malah saling tatap. Katanya mau bicara," ujar Azka.
"Ayah kamu yang mau bicara. Buruan yah!" ujar Zanna.
"Gini nak, ayah sama bunda mau jodohin kamu sama sahabat ayah," ucap Syahidan ragu ragu, karena takut Azka gak suka.
"Ayah sama bunda bercandanya gak lucu," ucap Azka, "Bunda lagi. Azka kan udah bilang jangan bahas perjodohan lagi. Azkakan gak suka," lanjutnya.
"Ayah gak bercanda," ucap Zann, "Ayah sama bunda emang mau jodohin kamu."
Seketika Azka merubah muka yang tadinya tersenyum menajdi, masam.
"Siapa laki lakinya?" tanya Azka dengan nada sedih.
«««
Jangan lupa vote and comment guys 😁
Vote gak pake data ko 😂
Maaf typonya dah akut 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Me You and Him.(TAMAT) (Completed) SUDAH TERBIT
Teen FictionAlhamdullilah, akhirnya cerita yang saya buat sudah terbit gais. Yang mau beli tinggal beli di tokopedia, shopee, atau langsung ke akun Penerbitnya Guepedia ya gais. Thanks buat kalian😊