7

6.7K 959 8
                                    

Semua berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana dio sebelumnnya bahkan di luar ekspetasi. Dio tidak meyangka, mengajak athala pergi ke tempat rahasianya akan membawa dampak besar bagi hubungan keduanya.

"Athala, mau pulang kapan?" taehyung bertanya pada sosok manis yang sedang berada di sampingnya.

"Bebas. Lo maunya jam berapa?" tanya jungkook balik.

"Ya udah sekarang aja yu, udah sore. Lo belum makan dari siang." taehyung mengukirkan senyumnya di wajahnya.

"Ya udah ayo." athala berdiri dari sofa nyaman milik taehyung lalu keluar dari sana.

Tidak lama setelah athala keluar, tangan dio kembali memegang tangan athala lalu menautkan jarinya. Rasanya nyaman dan mungkin akan menjadi kebiasaan. Athala pun tidak menolak semua perlakuan dio. Dalam otaknya ia berkata 'seharusnya tidak seperti ini' namun hatinya berkata 'biarlah seperti ini'.

Perlu diingatkan bahwa mereka baru mengenal beberapa hari namun sudah meningkat pesat. Ya bersyukurlah pada taehyung maulidio wijaya yang agresif dan athalarik jungkook ivander yang tidak pernah menolak itu.

Kedua insan tersebut kini kembali berada di mobil dengan diiringi canda tawa akibat perilaku dio. Athala kini tau, bahwa wajah tegas dan dingin seperti taehyung ternyata tidak memungkiri bahwa aslinya ramah dan humoris.

"Oh iya, kenapa setiap hari ganti warna rambut? Lo bunglon ya?" tanya jungkook sambil bercanda.

Taehyung terkekeh pelan mendengar itu.

"Oh ini, gapapa sih hobi aja. Dari ketiga warna yang udah lo liat. Kata lo bagusan mana?" taehyung mengalihkan pandangannya sebentar ke arah athala.

Athala berfikir sebentar.
"Mau liat lo warna biru sih hehehe." jungkook tertawa pelan.

"Tapi yo, jangan ganti warna rambut keseringan ya. Ga bagus buat kesehatan rambut lo." kata jungkook panjang lebar.

Dan oh?! Sejak kapan jungkook menjadi seperhatian ini kepada pemuda bunglon di sebelahnya?

"Ya udah deh, besok gue ganti jadi biru dan gue baru ganti warna rambut kalo lo yang minta lagi." taehyung menampilkan senyum kotaknya lalu mengacak rambut jungkook pelan.

Apakah athala salah jika ia merasa bahwa dirinya adalah orang spesial bagi taehyung?

Perlakuan dio selama seharian ini membuat jantungnya selalu berdetak tidak karuan dan membuat pipinya merona. Dio memang perayu ulung.

Mobil mewah milik dio pun telah berada di salah satu restoran ternama di sana. Restoran dengan nama 'vante' terlihat elegan dan athala yakin yang makan di sini adalah orang kalangan atas.

Tapi keluarga ivander juga punya kok restoran seperti ini. Dan saat maminya berkata bahwa mendaftarkan athala bimbel adalah harga yang cukup mahal. Athala yakin bahkan les bimbelnya itu hanya seharga tas milik maminya. Memang ibu ibu satu itu suka melebih lebihkan.

"Mau pesen apa?" tanya taehyung sambil memperhatikan pemuda di depannya memilih menu.

"Mau tenderloin steak tapi medium rare sama strawberry milkshake."

Akhirnya dio memanggil pelayan di sana dan memberitahu pesanan mereka.

"Eh dio, sama siapa nih?" tanya seseorang yang hendak melewati meja mereka. Dilihat dari penampilanya sih sepertinya dia manajer restoran ini. Wajahnya juga sudah tidak terlalu muda.

"Sama calon nih om." taehyung lagi lagi menampilkan senyum kotaknya.

Athala yang mendengar itu sedikit tersentak dengan pengakuan dio.

"Akhirnya dio punya calon juga. Semoga lancar ya. Om mau ke dalem dulu." lelaki paruh baya itu tersenyum.

Athala seketika berfikir. Apakah selama ini dio tidak pernah mendekati seseorang selain dia? Ah tapi mana mungkin sih, seorang bintang seperti taehyung pasti memiliki puluhan mantan.

"Oh iya om."

Akhirnya lelaki tersebut meninggalkan mereka. Jungkook hanya bisa menampilkan senyumnya.

Suasananya menjadi canggung setelah obrolan singkat antara dio dan omnya itu. Untunglah tidak lama setelah itu pesanan mereka datang.

"Uhm athala, sini steaknya biar gue yang potongin."

Jungkook pun mengakhiri kegiatan mari memotong dan memberikan piringnya pada pemuda di depannya. Entahlah athala merasa perlakuan kecil manis taehyung membuat pipinya selalu panas.

"Nih udah dipotongin. Selamat makan nyonya ivander. Jangan lupa doa ya." taehyung memberikan piringnya kembali sambil menunjukkan senyuman manisnya.

"Makasih tuan wijaya. Dan apa apaan itu, gue ini laki laki jadi bukan nyonya." jungkook mengerucutkan bibirnya lalu menatap taehyung tajam

Taehyung terkekeh pelan. Kekesalan jungkook membuatnya gemas. Bibir yang selalu dimajukan dan pipi menggembung. Rasanya taehyung ingin membawa jungkook nya pulang saja.

Apakah perlu kuingatkan tuan wijaya, bahwa athala belum memiliki status jelas denganmu dan kau sudah mengklaimnya menjadi milikmu? Ah jangan bercanda.

"Gimana la? Masih laper ga? Mau pesen lagi?" tanya taehyung kepada jungkook.

"Ga usah dio, gue udah kenyang kok." jawab jungkook sambil tersenyum menunjukkan gigi kelincinya yang manis.

"Oh ya udah, enak ga makanannya?"

"Enak kok, gue suka."

"Lain kali gue ajak lagi deh kalo lo suka."

Jungkook mengangguk tanda megiyakan lalu tersenyum ceria. Pemuda satu ini benar benar merebut hati taehyung.

Tbc

Semangatin aku besok utbk gaes :'

Bimbel - Tk ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang