Pemuda bersurai merah itu kini tengah berada di depan rumah calonnya itu. Katanya sih mau mejemput pujaan hatinya. Tapi sepertinya dia mendapat bonus atau mungkin malapetaka.
Saat memasuki area rumah jungkook, taehyung langsung disuguhi tatapan tajam dari yang katanya 'musuh' ayahnya itu. Perawakannya tinggi, tampan, putih dan terlihat gagah. Nyali pemuda urakan satu ini menjadi ciut.
"Selamat pagi om." taehyung membungkukkan badannya 90°.
"Pagi. Siapa kamu?" suara tegas lelaki di depan taehyung membuatnya gugup. Semengerikan inikah calon mertuanya?
"Saya Taehyung Maulidio Wijaya om, calon pa-- eh temen bimbel athala." jawab taehyung dengan gugup.
Astaga hampir saja taehyung keceplosan. Terlalu gugup membuat lidah taehyung terbelit.Lelaki didepannya menyergit lalu menilai penampilan taehyung dan menatap nyalang.
"Tadi kamu bilang calon patemen athala? Maksud kamu apa?"
Taehyung gelagapan mendengar pertanyaan itu.
"Bukan gitu om, maksudnya saya ini temen athala. Tadi saya salah ngomong. Kalo boleh tau, Athalanya ada om?" kata taehyung hati hati. Berani sumpah orang di depannya ini menyeramkan."Ada tuh di dalem. Mau apa kamu?" jawabnya dengan ketus.
"Mau ajak jalan anak om, boleh?" taehyung tersenyum gugup lalu menatap mata lelaki tersebut. Cukup salut untuk keberanian taehyung.
"Loh athala bukan anak saya. Jadi kamu ga tau tuan ivander yang mana?" lelaki itu tersenyum meremehkan taehyung.
Mati.
Jadi orang di depannya ini siapa?
"Udahlah pi itu kasian udah gemeteran anak orang." lelaki manis itu menghampiri orang yang sedari tadi berada di depan dio lalu menepuk bahunya pelan.
"Aduh papi ini belum selesai. Papi harus uji dulu dong orang yang deket sama ade." ekspresi galaknya kini berubah menjadi lembut.
Taehyung hanya diam mendengarkan percakapan kedua orang di depannya. Ia tak mengerti ada apa ini?
Lelaki manis itu mengacuhkan perkataan suaminya lalu menyambut taehyung dengan ramah.
"Pagi dio, mau jemput athala ya?" lelaki manis itu tersenyum."I-iya."
"Masuk dulu aja dio. Oh iya yang tadi ngobrol sama kamu itu papinya jungkook. Orangnya emang suka bercanda."
Seketika taehyung menjadi lega. Berarti benar kan orang di depannya ini adalah papinya jungkook sekaligus CEO musuh perusahaan ayahnya.
"Oh iya tante." taehyung tersenyum menanggapi perkataan nyonya ivander lalu mengikuti langkah suami istri tersebut.
"Nah dio duduk dulu aja ngobrol ngobrol sama papinya athala. Oh iya manggilnya jangan om tante ya. Mami papi aja."
"Oke mi. Oh iya daritadi kok athalanya ga keliatan ya?" taehyung menatap sekelilingnya dan tidak mendapatkan pemuda kelinci kesayangannya.
"Oh iya, bentar ya dio, mami panggil dulu."
"Iya mi, makasih ya."
Nyonya ivander pun berlalu dari sana menuju kamar dengan pintu bercat putih. Kini tersisa pemuda urakan dan tuan ivander. Suasana kembali mencekam. Bisakah taehyung memanggil kembali nyonya ivander ke sini?
"Ternyata kamu udah besar ya dio. Dulu waktu kecil papi sering main loh sama kamu kalo lagi ke kantor ayah kamu."
Taehyung menyergit heran. Bukankah tuan ivander di depannya ini adalah musuh ayahnya? Lalu kenapa taehyung merasa ayahnya dan tuan ivander memiliki hubungan yang dekat bahkan bisa dibilang baik.
"Ah iya, pasti kamu bingung ya. Inget sama uncle bandel?"
Taehyung memikirkan masa lalunya. Dan oh, benarkah orang di depannya adalah paman kesayangannya sewaktu kecil?
"Tunggu. Jadi papi ini uncle bandelnya dio?" taehyung menjadi excited mengetahui tuan ivander adalah paman kesayangannya. Dan itu berarti tuan ivander adalah sahabat ayahnya. Ayahnya itu memang suka menakut nakuti.
"Iya dio, papi itu nama aslinya jonathan sehun ivander. Dulu kamu ga bisa ngomong ivander terus nyeleneh jadi ibandel." jelas sehun sambil tertawa.
Lucu rasanya saat dulu taehyung hanya bocah kecil yang jahil sekarang menjadi bintang basket populer di sekolahnya.
Tak lama setelah itu jungkook keluar bersama nyonya ivander. Satu kata untuk mendeskripsikan mereka 'indah'.
"Eh dio, udah nunggu lama?"
"Engga kok." taehyung masih terpana dengan pemuda kelinci di depannya yang dibalut hoodie biru langit dan jeans yang menutup kaki jenjangnya.
"Nah itu athalanya udah siap. Jaga anak kesayangan papi ya dio trus ade juga jangan nakal ya." tuan ivander menepuk bahu taehyung pelan.
"Ihh ade ga pernah nakal tau. Ade pamit ya pi, mi." jungkook merenggutkan bibirnya lucu lalu menarik tangan taehyung yang duduk di sofa untuk berdiri.
Sekarang bukan dio lagi yang menarik tangan athala melainkan sebaliknya.
"Dio juga ikut pamit ya." taehyung menunjukkan senyumnya lalu mengikuti tarikan jungkook.
Sekarang beban taehyung menjadi ringan. Masalah restu sudah teratasi mengingat jungkook ternyata anak dari uncle bandelnya taehyung dan taehyung disambut baik di keluarga ivander. Sekarang masalahnya hanya satu. Bagaimana cara mendapatkan hatinya jungkook?
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Bimbel - Tk ✓
Hayran KurguSiapa sangka berawal dari bimbel, seorang Taehyung Maulidio Wijaya menemukan tambatan hatinya? ʙ x ʙ ᴛᴏᴘ!ᴛᴀᴇ! ʙᴏᴛ!ᴋᴏᴏᴋ! ˢᵗᵃʳᵗ ¹⁶⁻⁰⁴⁻¹⁹ ᶠⁱⁿⁱˢʰ ¹²⁻⁰⁵⁻¹⁹