Jungkook membuka pintu kamar taehyung perlahan. Kepalanya menyembul dari pintu takut taehyung sudah bangun. Ah ternyata taehyung masih terbalut selimut tebalnya dan menutup matanya.
Jungkook pun masuk kamar dio pelan pelan. Terkejut ternyata kamarnya rapi sekali. Semuanya tersusun dengan baik. Kamar dengan tema monokrom cukup membuat jungkook nyaman. Netranya menangkap taehyung yang tidur dengan tenang.
Semakin dilihat wajah taehyung semakin tampan. Setelah sedekat ini jungkook baru sadar, ternyata taehyung memiliki tahi lalat di hidungnya. Sama seperti miliknya. Dengan ragu tangan jungkook menyingkirkan poni taehyung dari dahi mulusnya. Jantungnya kembali bereaksi dengan cepat.
Perlahan taehyung membuka matanya. Mata hazel miliknya menangkap onyx hitam milik jungkook. Sempat terdiam beberapa saat menyelami mata indah milik jungkook. Namun tak berlangsung lama, taehyung segera melihat ke arah lain. Ia cukup tau diri bahwa jungkook telah memiliki tambatan hati. Dan yang jelas itu bukan dirinya.
Hati jungkook berdenyut nyeri. Inikah rasanya ditolak? Padahal hanya sebatas tatapan mata. Tapi saat taehyung mengalihkan pandangannya, mengapa rasanya sakit?
"Ngapain lo ke sini?" tanya taehyung dingin tanpa menatap jungkook yang berada di sampingnya.
"Disuruh cek sama bunda, bunda lagi masakkin sup buat pereda mabuk." jawab jungkook dengan lembut.
Taehyung hanya berdehem pelan mengiyakan perkataan jungkook. Tak ada niat untuk menjawab dengan baik. Ingatannya selalu mengarah jungkook lebih memilih irene dibandingkan dirinya.
"Ayo ke meja makan." jungkook menarik tangan taehyung mengisyaratkan agar taehyung bangun dari kasurnya.
Taehyung menepis tangan jungkook kasar. Tak peduli bila pemuda kelinci itu tersakiti akibat perlakuannya. Lagian buat apa taehyung peduli dengan orang yang bukan miliknya. Sudah cukup taehyung menaruh hati pada pemuda yang lebih memilih orang lain dibandingkan dirinya. Ia sudah tak berminat untuk mengejar cinta jungkook lagi.
Mata jungkook memanas. Rasanya air matanya hendak keluar. Tapi sebisa mungkin ia tahan. Jungkook hanya bisa tersenyum dengan perlakuan taehyung padanya.
"Keluar." perintah taehyung dengan nada datarnya.
Namun jungkook tidak bergeming. Ia masih berada di samping kasur taehyung. Jungkook ingin menjelaskan semuanya.
"Keluar gue bilang." perintah taehyung lagi.
Rahangnya mengeras melihat pujaan hatinya masih berada di situ. Ia tak mengerti apa mau dari jungkook.
"Fine, biar gue yang keluar." taehyung beranjak dari kasurnya dan keluar kamar.
Taehyung sadar jungkooknya menangis di balik pintu kamarnya karena perilaku kasarnya. Tapi bukankah ini impas? Kepalanya berdenyut nyeri dan perutnya mual. Efek alkohol memang selalu menyebalkan.
Akhirnya mau tak mau taehyung ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang bau alkohol. Mungkin air hangat membuat pusingnya mengurang.
Selama 30 menit taehyung berada di kamar mandi dan kini taehyung hanya mebalut tubuhnya menggunakan bathrobe yang selalu disediakan maidnya. Lagian mana mau taehyung memperlihatkan perut buncitnya. Memalukan.
Taehyung memasuki kamarnya dengan keraguan. Ia takut jungkook masih di dalam sana. Tidak mungkin kan ia berganti pakaian saat ada jungkook di kamarnya. Ketakutan dio tidak terjadi. Jungkook telah meninggalkan area kamarnya. Mungkin jungkook sedang berbicara dengan bundanya yang cerewet.
Taehyung dengan santai mengganti bajunya dengan kaos putih gucci dan celana pendek selutut santainya lalu mengeringkan rambutnya dengan handuk. Matanya menangkap sesuatu yang aneh di kasurnya. Ada secarik kertas di sana. Tangannya otomatis mengambil kertas tersebut lalu membacanya.
Dio, athala pulang ya. Om siwon tadi bilang bubu udah nungguin di rumah. Jangan mabuk lagi ya, athala khawatir :(. Bunda udah masakkin sup jangan lupa dimakan ya. Oh iya, besok jemput athala ya di rumah. Ayo kita date :)
Taehyung menjadi bingung sekarang. Taehyung bingung ia harus merasa senang atau sedih. Hatinya tak karuan. Di saat yang sama taehyung senang jungkook mengajaknya kencan dan itu artunya jungkook memiliki perasaan yang sama terhadapnya, tapi di sisi lain jungkooknya pulang karena bubu laknatnya itu. Sungguh ia penasaran siapa bubu jungkook.
Taehyung merasa ada salah saat ini. Seharusnya taehyung yang mengajak jungkook kencan tapi mengapa malah jadi terbalik?
Taehyung mengacak surai birunya frustasi. Seme macam apa dia? Ditambah lagi ingatan saat ia mabuk yang membuat harga dirinya jatuh ke lubang yang amat dalam. Mengapa ia harus menangis seperti anak kecil di depan jungkook? Astaga taehyung tak bisa menampakkan dirinya di depan jungkook. Ia sungguh malu.
Taehyung bersumpah tidak akan menyentuh alkohol lagi jika akhirnya menjadi begini. Ia sungguh menyesal memilih minuman laknat itu dibandingkan rokok.
"DIO AYO MAKAN! BUNDA TAU DIO UDAH BANGUN." teriak baekhyun dari luar kamar taehyung.
Sepertinya telinga taehyung akan berdarah hari ini mendengar ocehan bundanya akibat meminum alkohol. Sungguh hari yang menyebalkan. Bisakah taehyung kabur saat ini?
"DIO CEPET KELUAR! ATAU BUNDA SITA FASILITAS DIO."
Ah sepertinya taehyung tidak bisa kabur saat ini. Ia masih membutuhkan fasilitasnya untuk menjeput athala besok.
Tbc
Hai!!
Gimana puasanya?
Semoga lancar ya ^^
![](https://img.wattpad.com/cover/157124007-288-k995426.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bimbel - Tk ✓
FanfictionSiapa sangka berawal dari bimbel, seorang Taehyung Maulidio Wijaya menemukan tambatan hatinya? ʙ x ʙ ᴛᴏᴘ!ᴛᴀᴇ! ʙᴏᴛ!ᴋᴏᴏᴋ! ˢᵗᵃʳᵗ ¹⁶⁻⁰⁴⁻¹⁹ ᶠⁱⁿⁱˢʰ ¹²⁻⁰⁵⁻¹⁹