20

5.4K 813 33
                                    

Minggu pagi cerah, secerah senyum Taehyung Maulidio Wijaya. Senyumnya merekah mengingat nasihat bundanya yang amat panjang lebar dengan fakta bahwa Irene ternyata bukan siapa siapanya Jungkook. Ia merasa bodoh akibat pemikiran dangkalnya. Tapi tak apa, artinya masalah kemarin telah usai.

Mobil Ferarri merah favoritnya menjadi pilihan dio hari ini. Audi e-tron GT miliknya masih ada di taman rahasianya jadi mau tak mau ferarri merahnya menjadi saksi bisu pendekatan taehyung kembali.

Satpam mansion keluarga Ivander terlampau hapal dengan mobil merah miliknya, maka dari itu gerbang langsung dibukakan otomatis. Taehyung turun dari mobilnya setelah memperbaiki penampilannya hari ini. Penampilan kencannya hari ini terlampau biasa. Hanya jaket denim dengan kaos gucci putih kesayagannya, celana jeans hitam dan sepatu gucci yang selalu menjadi favoritnya. Ah jangan lupakan poin pentingnya, kaca mata hitam yang ia pakai di belakang kepalanya.

Maid keluarga Ivander langsung membukakan pintu mansion. Taehyung pun memasuki mansion dan menunggu pemuda kelinci kesayangannya keluar dari kamar.

Namun harapannya pupus. Yang keluar dari kamar dengan tanda athala's di pintunya bukanlah Athalarik Jungkook Ivander. Melainkan pemuda asing. Taehyung menyelidik pemuda itu. Apakah itu bubu jungkook? Wajahnya tampan namun tak sebanding dengan taehyung.

"Lo siapa?" tanya pemuda asing yang berada di depan taehyung.

Taehyung tersenyum kecil.
"Kenalin gue Taehyung Maulidio Wijaya, pacar athala." ucap taehyung dengan bangganya.

Orang itu tertawa mendengar perkataan taehyung. Hei apa yang lucu?

"Pacar lo bilang? Sorry nih, tapi athala mutlak milik Benedictus Hoseok." ucap hoseok dengan senyum meremehkan.

Taehyung rasa orang dengan wajah mirip kuda di depannya ini adalah bubu jungkook. Oh ternyata dugaan taehyung benar selama ini, jungkook telah memiliki pacar. Tapi sebelum janur kuning melengkung taehyung akan berusaha mendapatkan jungkook dari kuda kaktus itu. Bukankah namanya kaktus hosok? Taehyung tak salah dengar kan?

Taehyung menyeringai dan menatap sinis Hoseok.
"Oh jadi selama ini lo bubunya athala?"

"Iya kenapa? Masalah?"hoseok melipatkan tangannya di depan dada. Wajahnya jelas sekali menantang taehyung.

Dio memasukkan tangannya ke saku jeans miliknya.
"Engga, justru gue seneng."

Hoseok yang mendengar itu menjadi bingung. Bukankah tadi dia bilang dia itu pacarnya athala?

"Ga usah bingung, gue seneng karna dapet saingan kaya lo kok. Muka kuda kaya gitu mana bisa ngalahin muka dewa kaya gue." jelas taehyung sambil tersenyum penuh kemenangan.

Emosi Hoseok meningkat. Ia tak terima wajahnya dihina seperti itu. Lagian apakah wajahnya seburuk itu? Hoseok akui wajah pemuda di depannya memang setara dengan dewa yunani. Tapi ayolah pemuda di depannya membuatnya geram.

"Wah nantangin banget ya lo. Modal muka doang bangga." hoseok mendecih sambil memutar matanya malas.

"Sorry nih bro, bukan modal muka yang gue dapetin athala. Tapi modal hati dan perjuangan."

Hoseok menautkan kedua alisnya bingung.
"Perjuangan lo bilang? Apa yang udah lo perjuangin buat dia?"

"Lo ga perlu tau, yang pasti gue udah ngasih hati gue seutuhnya buat dia dan hari ini gue ada jadwal kencan sama athala. Jadi minggir." taehyung mengisyaratkan hoseok untuk menyingkir dari sana dengan tangannya.

"Cih, modal hati mana cukup dapetin athala. Asal lo tau ya, athala itu bukan orang gampangan yang bisa lo dapetin dengan omong kosong lo. Dan lo bilang ada kencan? Gue sebagai pacarnya jelas ga kasih ijin."

"Gue ga pernah omong kosong dan gue ga pernah minta ijin lo."

Taehyung dengan seenaknya berjalan melewati Hoseok dan menabrakan bahunya dengan keras. Berjalan dengan angkuh lalu membuka kamar jungkook.

Ternyata jungkooknya ada di dalam, sudah siap dengan jumpsuit berwarna putih laguna dan dilengkapi kaos putih dengan pinggiran hitam. Gemas sekali rasanya. Seketika kekesalan taehyung akibat pemuda kuda itu hilang.

"Udah siap kan? Ayo kita pergi." taehyung mengulurkan tangannya lalu menatap jungkook.

"Tapi ada bubu, bubu pasti ga bolehin ke luar." wajahnya menjadi sendu. Dan jelas sekali taehyung tak suka melihat pemuda manis di depannya sedih.

"Ga usah lo pikirin, gue udah minta ijin." taehyung menunjukkan senyum kotaknya.

Berbohong satu kali tidak apa kan?

Akhirnya jungkook pun menerima uluran tangan taehyung dengan bahagia lalu menautkan jarinya dan berjalan keluar kamar.

Biarlah mereka kencan dengan tenang dulu hari ini, masalah bubu jungkook dapat taehyung atasi. Membunuhnya pun tidak menjadi masalah selama itu demi jungkooknya. Taehyung tidak mau kehilangan pemuda kelincinya.

Tbc
Jadi udah pada tau kan siapa bubu jungkook?
Mau tamat 25 chapter atau 30 chapter?
See you in next chapter ^^

Bimbel - Tk ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang