"Dio, gue berubah pikiran." jungkook menatap tidak suka ke arah taehyung.
Ada apa lagi ini?
"Hah? Maksud lo apa?" taehyung menatap jungkook heran. Ia bingung apa maksud dari perkataan jungkook.
"Ga jadi biru deh, maunya item aja."
Loh loh loh.
Taehyung baru saja mengganti warna rambutnya sekitar sejam lalu dan sekarang jungkook menyuruh untuk mengganti warnanya menjadi hitam?
Apakah jungkook bercanda?
"Loh la, ini gue baru cat rambut masa cat lagi." kata taehyung tak terima
"Ahh pokonya ga suka." jungkook mengerucutkan bibirnya lucu.
Apakah pemuda itu tak tau semakin sering ia mengerucutkan bibirnya, semakin meronta ronta hormon di dalam taehyung. Kasihan sekali taehyung.
"Ya udah nanti diganti lagi ya athala. Jangan dimonyongin bibirnya. Jelek." taehyung menyubit pipi athala pelan.
Gemas sekali rasanya melihat pemuda di depannya terlihat kesal. Padahal taehyung tak tau apa yang membuat jungkook seperti ini.
Apakah karna perubahan rambut dio jelek? Tapi berani sumpah tadi setelah taehyung mengganti warna rambutnya, jungkook memuji pemuda keturunan wijaya itu.
Lantas ada apa dengan athala?
"Uhh nyebelin. Pokoknya gue mau ganti warna rambut juga." jungkook memantapkan hatinya.
Entah dia akan dimarahi mami papinya atau ditegur sekolah setelah dicat, jungkook tetap bertekat mewarnai rambutnya seperti taehyung.
Loh? Taehyung semakin bingung dengan perkataan jungkook.
"Eh? Kenapa?" taehyung mengangkat alisnya dan menatap jungkook.
"Pokoknya mau ganti warna rambut dioo." rengek jungkook kepada taehyung.
"Ya udah iya, mau ganti warna apa hm?" tanya taehyung sambil mengusak rambut jungkook pelan.
"Mau warna kesukaan dio." jungkook menolehkan wajahnya dan tersenyum ceria menampilkan giginya yang kelewat rapi.
Bolehkan taehyung maulidio wijaya senang?
Hati taehyung meleleh dibuatnya. Jantungnya berdetak kencang. Apakah taehyung berhasil merebut hati athala?
"Gimana kalo dark brown?"
Jungkook berpikir sebentar.
"Oke, ayo kita ke salon lagi." jungkook menarik lengan taehyung dan berjalan ke arah salon."Gue juga harus ganti?" tanya taehyung yang masih keadaannya masih diseret jungkook.
"Engga usah deh, kasian rambutnya. Ayo dio cepetan jalannya." jungkook menambah kecepatan jalannya. Untung taehyung sayang jadi dia terima terima saja ditarik tarik jungkook.
"Ya udah lepas dulu tangannya."
Athala langung berhenti dan melepaskan pegangan di tangan dio.
"Eh iya maaf."
"Lain kali kaya gini athala jangan kaya tadi." taehyung menautkan jarinya dengan jungkook lalu kembali berjalan.
Pipi jungkook panas. Perlakuan taehyung manis sekali membuat jantungnya debum debum tidak karuan.
Tak lama setelah itu, mereka sampai di salon dan jungkook langsung dilayani untuk mewarnai rambutnya.
Ah jungkook tidak sabar melihat rambut barunya. Apakah ia akan menjadi setampan taehyung? Karena sebenarnya alasan jungkook menyuruh taehyung ganti warna rambut bukanlah tanpa alasan. Ia merasa kesal semua orang melihat taehyung dengan tatapan memuja. Jungkook juga kan mau.
Apakah jungkook tidak tau jika taehyung selalu menatapnya dengan kekaguman?
Selama jungkook diwarnai rambutnya oleh pekerja di sana, taehyung tak pernah melepaskan pandangannya dari jungkook. Terkadang dia terkekeh pelan melihat jungkook tertidur di sana dan sesekali mengabadikan momen itu.
Astaga baru beberapa hari saja taehyung sudah dibuatnya dimabuk cinta.
"Dio, gimana bagus ga?" tanya jungkook dengan ceria.
"Bagus kok, lo jadi makin cantik."
Cantik katanya?
Jungkook melengkungkan bibirnya ke bawah. Jungkook kecewa. Padahal kan niatnya biar dia terlihat tampan.
Jungkook memukul perut taehyung dengan keras. Ia sungguh kesal sekarang. Perlukah jungkook tegaskan bahwa Athalarik jungkook ivander adalah laki laki tulen dan ia sangat tidak suka jika dibilang cantik. Lagian siapa lelaki yang menyukai saat dibilang cantik?
"Aduhh athala sakit." dio memegang perutnya dan mukanya memerah. Berani sumpah pukulan athala keras sekali.
"Biarin, biar tau rasa. Lagian lonya ngeselin." jungkook menatap taehyung sinis lalu berjalan ke kasir untuk membayar.
"Jadi berapa?" tanya jungkook dengan wajah masih ditekuk.
"Oh itu udah dibayar tadi sama orang itu." kasirnya menunjuk taehyung yang sedang menahan sakit di perutnya.
"Oh gitu ya, makasih." jungkook melihat ke arah sana lalu meninggalkan kasir.
Jika begini, jungkook menjadi merasa bersalah pada taehyung. Ah tapikan salah taehyung juga. Suruh siapa dia memuji jungkook cantik.
"Makasih udah bayarin. Ayo pergi."
Jungkook berjalan mendahului taehyung dan taehyung hanya bisa mengikuti jungkook dari belakang.
Kali ini tidak ada lagi pegangan tangan. Taehyung jadi sedih. Tau begini taehyung berbohong saja bilang jungkook itu tampan. Jadi penderitaannya kan tidak berkelipatan. Malang sekali nasibnya.
Tbc
Pendek ya? :'
KAMU SEDANG MEMBACA
Bimbel - Tk ✓
FanfictionSiapa sangka berawal dari bimbel, seorang Taehyung Maulidio Wijaya menemukan tambatan hatinya? ʙ x ʙ ᴛᴏᴘ!ᴛᴀᴇ! ʙᴏᴛ!ᴋᴏᴏᴋ! ˢᵗᵃʳᵗ ¹⁶⁻⁰⁴⁻¹⁹ ᶠⁱⁿⁱˢʰ ¹²⁻⁰⁵⁻¹⁹