5

7.9K 1K 5
                                    

Athala sudah sampai di tempat bimbelnya. Tuan ivander menepati perkataannya tentang megantar anak kesayanganya itu. Saat sampa di basement, mata bulat athala melihat sesosok pemuda yang tengah menyender di tembok.

Dan oh itu ternyata Taehyung Maulidio Wijaya. Astaga apakah jungkook akan dimarahi oleh taehyung karena ia tidak membalas pesannya kemarin?

"De, udah di tempat les nih. Ade ga turun?" tanya sehun dengan lembut.

"Oh iya pi, ini ade mau turun sekarang. Makasih ya papi udah mau anterin ade. Hati hati di jalan." balas jungkook dengan riang lalu mengecup pipi kanan tuan ivander. Sebuah rutinitas athala sebagai anak kesayangan tuan ivander.

Athala turun dari mobil mewahnya lalu berjalan dengan mencoba menghiraukan dio yang berada di sana. Sungguh athala sangat takut ia akan dimarahi.

"Hei tuan muda ivander." taehyung memanggil jungkook lalu berjalan ke arahnya.

Astaga suara beratnya sungguh mencekam. Ingin rasanya athala lari dari sini.

"Ma-manggil?" athala bertanya dengan wajah gugupnya hinggal ia tidak bisa berbicara dengan lancar.

"Iya, gue manggil lo. Gue cuma mau kasih tau kalo habis pulang les kita jalan." kata dio dengan santai lalu pergi dari situ.

Athala yang mendengar itu hanya dapat melihat orang itu. Wah kali ini athalarik jungkook ivander berjanji tidak akan membuat perjanjian bodoh lagi.

Jungkook merutuki kebodohannya dengan menyetujui perjajian itu lalu berjalan di belakang taehyung.

Ah memikirkan dia akan berjalan bersama pemuda bersurai merah itu membuatnya pusing.

Sebentar, kenapa hari ini warnanya merah? Apakah dia mewarnai rambutnya setiap hari? Ah jungkook tak mau peduli.

"Dasar cowo brengsek." umpat jungkook pelan.

Kali ini suasana kelas tidak sama seperti hari dimana athala les untuk pertama kalinya. Suasana kelas kali ini malah ramai. Terlihat dua pemuda yang bercanda dengan taehyung lalu athala dan avisha hanya bisa mentertawakan mereka.

Oh iya, omong omong tentang athala yang meminta avisha untuk masuk kelas bersama waktu itu tidak jadi. Jungkook total lupa permintaannya itu akibat terlalu tenggelam dengan pikirannya tentang pemuda yang memiliki surai merah.

"Avisha, itu evan kok deket sama mereka?" tanya jungkook melihat ke arah tiga pemuda yang sedang bercanda gurau.

"Oh itu, katanya evan sih dio sama gadi itu tetangganya terus suka main basket bareng." avisha menjawab dengan santai.

"Ohh gitu ya, tapi bukannya itu namanya eunwoo ya? Kenapa jadi dipanggil gadi?" tanya athala heran. Karena saat perkenalan tadi pemuda yang mirip anime itu memperkenalkan dirinya adalah eunwoo.

"Nama panjangnya Gabriel Eunwoo Sutedi. Jadi disingkat gadi."

Jungkook yang mendengar itu hanya ber-oh ria. Lalu kembali fokus pada penjelasan di papan tulis karena ketiga pemua itu sudah kembali tenang.

Rasanya selama athala berada di kelas ia selalu merasakan dirinya diperhatikan. Memangnya ada yang salah ya pada dirinya? Athalarik jungkook ivander padahal hari ini hanya memakai baju yang biasa ia pakai. Sweater biru muda kebesaran yang menutupi bokongnya lalu memakai skinny jeans favoritnya dan sneakers putihnya. Bukannya itu normal?

Taehyung selama bimbel tidak dapat menahan matanya untuk tidak melihat teman lesnya itu. Astaga sungguh bocah kelinci itu sangat imut.

Rasanya dio tidak sabar untuk menjadikan athala kekasihnya. Ah bukankah itu terlalu cepat?

Tapi lebih cepat lebih baik bukan? Dio tidak siap jika kelinci manis itu diklaim oleh orang lain. Lagian yang mengejar athala bukan hanya dia. Dio yakin 100% banyak yang mengincar tuan muda ivander itu.

Satu jam setengah terasa sangat lama bagi dio. Dan kini jadwal lesnya telah usai dan itu akhirnya dio akan melakukan kencan dengan athala.

Kencan katanya? Padahal jadian saja belum. Dasar dio.

"La mau main dulu ga sebelum pulang ke rumah?" jimin bertanya pada jungkook dengan riang. Ah pemuda itu memang selalu riang sih.

"Ga bisa van, athala udah ada janji sama gue." taehyung menggenggam tangan athala lalu menatap evan.

Tatapannya mencekam seakan jungkook adalah miliknya. Christian Jimin Evan sangat mengerti kalo sobat kelincinya ini disukai oleh dio.

"Oh ya udah kalo gitu. Jagain athala. Jangan ada lecet."

"Tanpa lo suruh juga gue jagain. Udah lo ga usah khawatir. Date aja sana sama pacar lo."

"Iya iya, bawel amat lo. Ayo sugar kita jalan."

Setelah itu avisha dan evan pergi dan tangan jungkook masih digenggam oleg taehyung. Jungkook gugup sekali rasanya. Dio yang menyadari itu melepaskan tangannya.

"Sorry reflek." taehyung meggaruk tengkuknya lalu malu terhadap dirinya sendiri. Ia merasa aneh pada dirinya. Biasanya saat ia melakukan hal ini kepada orang lain dio biasa saja dan jantungnya berdetak normal tidak seperti sekarang ini.

"Ah iya gapapa. Jadi lo mau ajak kemana?

Tbc

Vomment yu :(

Bimbel - Tk ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang