Matahari sudah menenggelamkan dirinya. Kini, pemuda bersurai hitam legam tengah memikirkan banyak hal di otaknya.
Point pertama.
Bukankah aneh saat pertama kali jungkook bertemu taehyung itu sikap taehyung total acuh terhadap jungkook dan sekarang perlakuan taehyung berubah hampir 99%.Point kedua.
Berawal dari chat taehyung saat pertandingan basket membuatnya sedekat ini dengan taehyung. Bukankah itu terlalu cepat?Point ketiga
Sewaktu mereka makan di restoran ada lelaki paruh baya yang mengatakan seakan akan selama ini belum ada calon untuk taehyung dan ia adalah yang pertama. Menurutnya itu tidak mungkin. Bukankah seorang bintang populer seperti taehyung maulidio wijaya itu memiliki ratusan hingga ribuan orang mendekatinya? Tapi mengapa tidak pernah ada calon untuknya? Bukankah itu aneh?Point keempat
Kenapa jungkook bisa secepat itu dekat dengan seseorang? Dimana harga diri athala saat dio dengan mudahnya menautkan jarinya dengan miliknya? Bukankah selama ini athala selalu menjauhkan dirinya dari skinship dengan orang asing?bagaimana jika dirinya dianggap murahan?Astaga sekarang di pikiran jungkook menjadi taehyung, taehyung dan taehyung. Sepertinya besok ia harus ke rumah sakit memeriksa kewarasan dirinya.
Lain lagi dengan taehyung. Setelah sukses mengantarkan 'calon'nya itu taehyung selalu tersenyum. Dia sangat bahagia saat ini. Rasanya taehyung ingin cepat cepat hari selasa bertemu dengan jungkook kembali.
Membayangkan senyuman manis jungkook membuat hatinya bergetar. Ah seharusnya taehyung mengambil gambar pemuda kelinci itu lalu mencetaknya dan dipandangi seharian. Ternyata begini rasanya jatuh cinta.
Indah sekali sungguh.
"Tuan muda anda dipanggil oleh tuan di ruangan kerjanya." kata seorang maid yang harus menghancurkan pemikiran indahnya dan senyuman di wajahnya.
Tanpa menjawab taehyung berlalu dari sana dan pergi ke ruangan kerja ayahnya.
"Sekarang kenapa lagi yah?" taehyung duduk di sofa ruangan kerja ayahnya dan bertanya dengan malas.
"Dio ada yang baru nih." taehyung memutar bola matanya malas setelah mendengar suara kekanakan ayahnya itu.
"Apa?"
"Ini dia!." tuan wijaya dengan semangat memperlihatkan foto kedua pemuda yang sedang makan di restoran. Bukankah itu dirinya dan jungkook.
Taehyung merutuki omnya itu yang memfoto dirinya dan jungkook diam diam dan memberikannya kepada ayahnya.
"Nah sekarang, siapa dia? Dio ga mau kasih tau ke ayah hm?" tuan wijaya atau Chanyeol William Wijaya menggoda anak satu satunya itu.
Taehyung hanya berdiam diri tanpa ada niat menjawab. Pasti ayahnya ini akan bertanya macam macam.
"Oh jadi ga mau kasih tau ayah ya, ya udah ayah langsung kasih tau bunda aja deh." tuan wijaya menampilkan senyuman liciknya lalu meraih handponenya.
Taehyung menatap ayahnya horor. Astaga ancaman macam apa itu?! Bunda katanya? Ayolah Baekhyun Devana Wijaya itu pasti akan merecoki taehyung lebih dari ayahnya.
Taehyung menghela napas panjang.
"Oke fine, dia itu athalarik jungkook ivander. Temen bimbel dio. Awas kalo ayah bilang ke bunda."
"Masa sih? Kata om kai itu calon anak kesayangan ayah." goda chanyeol yang kini tengah berada di samping taehyung lalu mencolek dagunya pelan.
Taehyung benar benar benci ini.
"Ayolah ayah, nanti dio kenalin ke ayah bunda kalo udah jadian."
"Wahh anak ayah sudah besar. Oh iya dio, calonmu itu anak dari saingan perusahaan kita loh. Jadi berusahalah mendapatkan restu." chanyeol berdiri dari sofa dan lalu menepuk bahu taehyung.
Saingan perusahaan ayahnya katanya? Mendapatkan jungkook saja belum tentu sekarang disuruh minta restu. Benar benar berat beban taehyung.
Tuan wijaya terkekeh pelan menggoda anaknya itu. Bohong besar kalo jungkook itu anak saingan perusahaannya. Faktanya adalah jungkook merupakan anak dari sahabat chanyeol dan perusahaan yang telah bekerja sama bertahun tahun lamanya.
Setelah taehyung keluar dari ruangan chanyeol. Chanyeol langsung menghubungi sahabatnya itu. Sudah tak sabar untuk memberitahu kabar bahagia ini.
Taehyung menghela napas pelan. Berbincang dengan ayahnya harus meredam emosinya. Ah iya ini sudah 31 menit lebih 23 detik dio berpisah dengan athala. Bagaimana kabar pemuda kelinci itu?
Bagaimana jika dio mengirim pesan pada athala? Ah kurang gentle. Sepertinya mendengar suara manis athala lebih baik. Dengan tergesa taehyung menelpon athala.
"Halo"
"Halo athala ini gue dio"
"Oh dio, kenapa yo?"
"Gapapa hehehe ingin denger suara lo aja"
"Gembel"
"Gombal athala, oh iya besok ada waktu kosong?"
"Ada sih kayanya. Kenapa?"
"Temenin gue ganti warna rambut ya?"
"Jam berapa?"
"Siangan aja deh pas jam makan siang."
"Oh ya udah nanti gue kabarin kalo bisa."
"Oke deh"
"Ya udah gue tutup dulu ya dah"
Belum sempat taehyung menjawab, panggilan tersebut telah diputus oleh jungkook.
Bolehkah taehyung berharap jungkook bisa menemaninya besok?
Tbc
Kuy malming :'
KAMU SEDANG MEMBACA
Bimbel - Tk ✓
FanfictionSiapa sangka berawal dari bimbel, seorang Taehyung Maulidio Wijaya menemukan tambatan hatinya? ʙ x ʙ ᴛᴏᴘ!ᴛᴀᴇ! ʙᴏᴛ!ᴋᴏᴏᴋ! ˢᵗᵃʳᵗ ¹⁶⁻⁰⁴⁻¹⁹ ᶠⁱⁿⁱˢʰ ¹²⁻⁰⁵⁻¹⁹