Matahari menampakkan sinarnya di pagi hari. Cuaca hari ini cerah, tapi tidak secerah hati jungkook maupun taehyung. Tiga hari tanpa bertemu dan tidak saling menghubungi satu sama lain membuat keduanya terlihat menyedihkan.
Setelah kejadian hoseok memukul taehyung, taehyung tidak diijinkan bertemu jungkook. Setiap hendak menjemput jungkook, jungkook selalu sudah pulang. Setiap mengubungi jungkook atau sekedar mengirim pesan selalu tidak sampai. Nomor taehyung maupun kontaknya telah di blokir. Jelas bukan kemauan jungkook. Tapi kemauan bubunya.
"De, ayo dimakan jangan diliatin doang." tegur maminya.
Hoseok yang melihat itu jelas sedih. Tapi ini buat kebaikan jungkook bukan? Selalu ada alasan dibalik semua ini. Hoseok telah menyelidiki siapa itu taehyung. Ternyata tak jauh dari si brengsek yang mempermainkan hati seseorang. Padahal kenyataannya tidak seperti itu.
"Ayo dimakan, papi mami pulang kok ade jadi gini, ada masalah apa?" tanya sehun dengan wajah khawatirnya. Baru kali ini jungkook seperti ini.
Jungkook hanya menggeleng pelan lalu memakan sesuap malas malasan. Matanya menghitam seperti panda. Sering begadang memikirkan taehyung. Akhir akhir ini sering berusaha kabur dari mansion atau bolos les agar bisa bertemu taehyung, terkadang minta om siwon membelikan nomor baru untuk menghubungi taehyung. Tapi semua usahanya ketahuan hoseok. Jelas gagal total.
"Udah lah de, cowo bajingan kaya gitu cuma mau mainin hati kamu doang." kata hoseok dengan nada sinis. Ketara sekali hoseok tidak suka adiknya galau karena pemuda wijaya itu.
Luhan menghentikan aktivitas makannya.
"Siapa yang bajingan bang?"Hoseok menatap maminya.
"Itu loh Taehyung Maulidio Wijaya, yang selama 1 tahun punya mantan lebih dari 50."Luhan yang mendengar itu terkejut. Matanya membulat tidak percaya.
"Yang bener bang, setau mami dio ga pernah punya calon selain ade selama ini."Hoseok mendengus pelan.
"Jangan terlalu percaya omongan orang mi, lagian itu anak udah hina abang bilang muka abang mirip kuda.""Lho tapi kan emang iya."timpal sehun yang sedang menatap anak sulungnya itu dengan nada tidak bersalah.
"Ih, tau ah. Intinya abang ga setuju ade sama orang macem dia."
"Abang tau itu dari mana?" tanya sehun santai.
"Minta karyawan papi selidikin."
"Karyawan papi bukan papi bayar buat selidikin dio abang. Lagian papi udah kenal dio daei kecil. Papi tau dio itu anaknya kaya gimana. Masalah abang setuju sama dio atau engga harusnya gimana ade. Ini pilihan ade. Jangan dilarang. Ade berhak bahagia loh."
"Iya, lagian ade dijauhin sama dio malah jadi kaya gini. Abang niat jauhin ade sama dio buat apa? Bikin ade bahagia atau sedih? Ga kasian liat adenya kaya gitu hm?"
Hoseok yang terpojokkan jelas marah. Niatnya jauhin adenya biar ga sakit hati kok malah ga didukung. Berani sumpah hoseok benci taehyung sekali.
Jungkook sedari tadi tidak megeluarkan suaranya. Terlalu malas. Lagian membela taehyung di depan hoseok bukan ide yang baik. Lebih baik ia diam dan menanyakan kebenarannya ke Evan. Bukankah itu lebih baik?
Setelah selesai sarapan, jungkook pamit ke sekolah. Kali ini diantar om siwon. Sedikit berasemangat karena akhirnya jungkook bisa lepas dari hoseok setelah 3 hari mengikutinya seperti orang gila. Bahkan hoseok masuk ke kelas dan memperhatikan adik kesayangannya itu belajar. Siapa yang tidak muak?
Tidak sampai 30 menit, jungkook telah sampai di sekolahnya. Sesekali tersenyum saat ada yang menyapanya.
Jungkook memasuki kelasnya dan menatap yoongi yang telah duduk di bangkunya.
"Pagii avisha." sapa jungkook dengan senyum cerianya."Pagi la, eh bang ben mana?"yoongi mengedarkan pandangannya mencari entitas hoseok yang selama tiga hari terakhir membuntuti jungkook.
"Ga ikut." jawab jungkook dengan ketus.
Yoongi yang mendengar itu menghela nafas lega.
"Akhirnya bebas juga. Avisha mau pacaran kan ga enak kalo ada bang ben. Soalnya kasian jomblo dari lahir, mana suka ditolak mulu." gerutunya pelan.Jungkook tertawa kecil mendengar itu. Lalu menatal yoongi.
"Eh iya, evan mana?""Bentar lagi juga dateng. Tungguin aja."
"Oh gitu ya. Oke deh."
Selang waktu 2 menit, benar saja jimin datang ke kelas mereka. Rutinitas setiap pagi jimin.
"Pagi kesayangannya evan." sapa jimin sambil tersenyum lebar, membuat kedua matanya hilang.
"Pagi." balas yoongi dan jungkook serempak.
Jimin berjalan ke arah meja yoongi dan jungkook.
"Sarapan aku mana?"Yoongi mengeluarkan kotak bekal biru. Hampir setiap hari seperti ini, yoongi selalu membawa kotak bekal khusus untuk kekasihnya. Pasangan yang romantis bukan?
Jungkook terkadang ingin seperti itu juga. Ingin membuat bekal untuk kekasihnya kelak. Menurutnya, pasangan mungil ini panutan jungkook dalam hal pacaran.
"Makasih ya sugar." jimin mengusakkan rambut yoongi pelan sambil tersenyum.
"Van, athala mau tanya boleh?"tanya jungkook ragu.
Jimin yang niatnya mau sarapan menaruh kembali sumpitnya sambil menampilkan wajahnya yang tertarik pada omongan jungkook.
"Biar evan tebak, pasti masalah dio ya?" goda jimin sambil menaik turunkan alisnya."Iya."kata jungkook dengan suara kecil namun masih bisa terdengar.
"Ohh boleh boleh, mau tanya apa?"
Jungkook menatap jimin lekat lekat.
"Kata bang ben, dio selama setahun punya mantan lebih dari 50. Itu bener?""Ga sepenuhnya bener tapi ga salah juga." kata jimin sambil mengunyah sarapannya.
"Maksudnya?"
"Jadi gini, dio itu setiap hari suka ada aja yang nembak dia. Dio yang emang pada dasarnya ga mau buat orang itu malu suka iya iyain aja tanpa ada rasa. Pacaran juga paling sehari dua hari. Semua mantannya ga tahan sama sikap dio yang dingin terus dio juga sering acuhin mereka. Dio ga pernah jatuh cinta sama mantan mantannya secantik apapun itu. Setau evan sih, athala orang pertama yang buat dio jatuh cinta."
"Oh gitu ya. Tapi kalo gitu, berarti dio sekarang punya pacar dong?"
Jimin terkekeh menanggapi pertanyaan jungkook.
"Engga, sekarang setiap ditembak dio selalu bilang udah adayang punya. Jadi orang orang ga pernah nembak dia lagi njak tau itu. Dio mau jaga hati athala."Jungkook yang mendengar itu sedikit terharu sekaligus malu. Ia tak menyangka taehyung seperti ini. Sejujurnya, saat hoseok berkata taehyung memiliki mantan lebih dari 50 membuat jungkook berpikir jika taehyung hanya ingin mempermainkannya. Tau kenyataannya seperti ini, jungkook telah menetapkan hatinya untuk taehyung.
Tbc
Aneh ya hehehe
Ga nge feel sama sekali
Tau kok :'
KAMU SEDANG MEMBACA
Bimbel - Tk ✓
FanfictionSiapa sangka berawal dari bimbel, seorang Taehyung Maulidio Wijaya menemukan tambatan hatinya? ʙ x ʙ ᴛᴏᴘ!ᴛᴀᴇ! ʙᴏᴛ!ᴋᴏᴏᴋ! ˢᵗᵃʳᵗ ¹⁶⁻⁰⁴⁻¹⁹ ᶠⁱⁿⁱˢʰ ¹²⁻⁰⁵⁻¹⁹