~Maret 2018
"Kau akan kemari, sweetheart?"
"Hmm," sahut wanita yang rambutnya dikuncir kuda. Ia berbicara dengan ponsel di telinga kanannya yang dijepit dengan bahu. Tangan kanannya sedang sibuk merapikan isi tasnya.
"Aku akan mengirim supir. Tunggu lah."
Setelah tasnya dikancing dengan rapi, ia meraih ponselnya dan memindahkannya ke telinga kiri. "Tidak, aku akan naik bus saja. Tidak perlu repot," jawabnya segera. Tergesa-gesa berjalan menuju lift.
Terdengar helaan dari laki-laki di seberang sana. "Halte terdekat dari rumahku berjarak 1 km. Apa kau akan berjalan sejauh itu?"
Wanita itu tertawa kecil. "Apa kau khawatir tampilanku akan terlalu berantakan untuk makan malam bersama?"
"Kau tahu aku tergila-gila padamu, kan?" serunya menjawab. "Intinya, jangan naik bis! Aku akan jadi kekasih yang sangat buruk membiarkanmu naik bis sendirian lalu berjalan jauh pada malam hari."
"Baiklah, aku akan naik taksi dan turun tepat di depan pintu rumahmu," jawab si wanita mengalah. Lift di depannya terbuka, "Sampai bertemu di rumahmu."
Kalani Lavina Maharani. Seorang penyiar radio yang memiliki acara bernama 'Sajak dari Langit'. Memiliki suara lembut yang bisa menyihir para pendengarnya saat membacakan puisi-puisi, terutama puisi tentang cinta. Selain itu, dia juga seorang penulis buku puisi yang karyanya beberapa kali digunakan dalam film layar lebar. Mungkin hanya sebagian kecil pendengar radio dan pencinta sastra yang mengenalnya, tapi ia tak pernah lelah mengalunkan kata cinta dalam syair-syairnya.
Ia menyukai puisi sejak kecil. Ayahnya juga seorang sastrawan yang pada masanya cukup dikagumi, sedangkan sang ibu adalah guru Bahasa Indonesia. Tentu saja darah sastra mengalir dalam tubuhnya.
"Apa kau akan datang makan malam?"
Sebuah mobil berhenti di depan lobby saat Kalani sedang berusaha memesan taksi. Mobil BMW i8, salah satu mobil mewah pada tahun 2018, terparkir di depannya. Kalani tidak perlu terkejut melihat siapa yang menyetirnya.
Langit Xavier, salah satu sepupu dari kekasihnya yang bernama Jimi Xavier – orang yang tadi menghubunginya dan memaksanya naik taksi. Salah satu keluarga terkenal di Indonesia karena harta kekayaan yang melimpah. Selain itu, mereka terkenal karena memiliki 7 cucu penerus yang tampan dan memikat kaum hawa. Ketujuhnya diberi gelar Avengers di dunia bisnis, karena mereka telah menjadi pengusaha muda yang kompeten di bidangnya dan membuat banyak bisnis tunduk di bawah perusahaan mereka.
Jangan tanya bagaimana Kalani bisa mengenal Jimi. Kalani saat sekolah dapat masuk ke sekolah elite karena ibunya bekerja di sekolah tersebut. Ia mendapat banyak potongan untuk membayar sekolah di tahun awal dan pada tahun selanjutnya mendapat beasiswa dengan prestasinya dalam lomba nasional membuat puisi. Ia mulai dekat dengan keluarga Xavier, ketika Jimi menjadi teman duduk sebangkunya di kelas XI.
"Kau menunggu taksi, bukan? Bagaimana bila kau ikut denganku?"
Kalani tampak ragu. Jimi memiliki tingkat kecemburuan yang tinggi terhadap Langit, karena orang pertama yang membuatnya jatuh cinta adalah Langit.
~Februari 2010
Kalani merasa pipinya memerah karena Jimi terus menatapnya. Sudah sekitar setengah jam bel pulang sekolah berbunyi, tapi Jimi melarangnya untuk beranjak dari tempat duduk. Ia mendesak Kalani untuk menjawab pertanyaannya.
"Tidak, aku tidak begitu."
"Jangan bohong," Jimi menarik tangannya yang memegangi telinga. "Kau suka Langit, bukan? Kau sengaja ikut klub radio karena Langit ada di sana, kan?"
Kalani tidak menjawab. Jimi tertawa karenanya. "Kau menyukainya," bisiknya. "Apakah ia menjadi cinta pertamamu?"
Jimi membaca puisi yang ditulis Kalani tentang cinta pertama. Sejak itu Jimi terus berusaha mencari tahu siapa laki-laki yang ada dalam puisi tersebut. Tertulis di dalam tersebut nama Xavier yang membuat Jimi semakin penasaran.
"Aku akan membantumu?"
"Membantuku?"
"Ya, itu mudah. Ikut saja ke rumah. Kau akan bertemu dengan Langit."
Sejak hari itu Kalani jadi sering berkunjung ke rumah Jimi. Rumahnya sangat besar dan nyaman. Alasan awal saat Jimi membawanya ke rumah untuk belajar matematika. Pada awalnya, bertemu Langit di rumah tidak terlalu mudah. Rumahnya sangat luas hingga ada tidaknya orang-orang di rumah tidak akan terlalu terlihat. Tetapi, karena Jimi semakin sering mengajaknya ke rumah dengan alasan-alasan lain, Kalani mulai sering bertemu dengan sepupu yang lain termasuk Langit. Dia juga mengenal para orang tua mereka dan kakek Jimi.
~Juni 2010
"Kau datang!" seru Jimi melihat Kalani dengan balutan gaun yang ia berikan.
Kalani awalnya menolak datang karena tak memiliki pakaian yang pantas untuk datang ke pesta keluarga Xavier. Jimi memberikannya gaun, tapi Kalani tetap menolaknya. Jimi menggunakan Langit kembali untuk membuat Kalani datang.
"Aku akan membuatmu duduk berdua saja dengan Langit seperti janjiku," bisiknya.
Sebenarnya Kalani tidak bermaksud datang hanya untuk Langit. Dia benar-benar datang untuk Jimi. Beberapa bulan adalah waktu yang menyenangkan dan Jimi adalah sahabat terbaik yang ia punya. Kalani tidak ingin mengecewakan Jimi karena begitu baik padanya.
Sayangnya sebelum Kalani memberi tahunya, Jimi telah lebih dulu memanggil Langit dan memintanya untuk menemani Kalani. Jimi lalu pergi dan menyapa tamu lain di sisa malam itu. Kalani bahkan tidak sempat untuk mengucapkan selamat ulang tahun sehingga harus melakukannya melalui pesan.
Setelah ulang tahunnya, Jimi tidak masuk sekolah. Sepupunya yang lain berkata ia mendapat hadiah dari kakek untuk liburan ke Maldives. Saat Jimi datang waktunya ujian sehingga tidak banyak waktu untuk mereka bicara. Kalani mulai merasa Jimi menjauh ketika ujian telah berakhir dan Jimi masih tidak menghubunginya dan kembali tidak hadir di sekolah. Saat ia menanyakan lagi pada Langit, ia berkata Jimin lagi-lagi pergi ke Jepang.
"Zen, apakah kau tahu kenapa Jimi marah padaku?" tanyanya memberanikan diri menemui Zeno di ruang basket sore itu. Zeno Xavier adalah salah satu sepupu yang sangat ahli dalam bidang olahraga.
Zeno tidak yakin untuk menjawab. Ia mengerutkan keningnya, berpikir. "Aku ingin mengajukan pertanyaan padamu."
"Apa?"
"Apa kau suka Langit?"
Tak menunggu lama Kalani dapat merasakan pipinya yang menghangat. Dia hanya pernah mengatakannya pada Jimi. Dengan malu-malu ia mengangguk.
Dia lalu mengangguk-ngangguk seperti mengerti akan sesuatu. "Lalu, apa kau tahu Jimi sangat tergila-gila padamu?"

YOU ARE READING
XAVIERS - BTS Fanfiction
Roman d'amourCast Jimi Xavier - Jimin BTS Binar Xavier - SUGA BTS Rayi Xavier - RM BTS Zeno Xavier - Jungkook BTS Dean Xavier - J-Hope BTS Erlangga Xavier - Jin BTS Langit Xavier - V BTS Xavier Universe, dimana 7 orang rupawan hidup dan dalam pencarian menemuka...