Kisah tentang penyesalan seorang pemuda yang baru menyadari bahwa ia telah menyukai wanita yang selama ini menjadi istrinya. Namun, ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa kedua orang tua dari istrinya memaksa dirinya berpisah dari Sang istri. Apa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kami dekat, namun begitu jauh Ini situasi yang sangat aneh Aku merasa kesepian bahkan di tengah banyaknya orang Aku tidak bisa berdiri tegak diatas langkahku Hanya kamu yang bisa menuntunku -Myoui Mina.
Malam ini, hujan turun sangat deras. Dan di tengah perjalanan menuju rumah, Chaeyoung mendengar ponsel nya berdering. Ia lalu menjawab panggilan dari Sang bibi. <i>Chaeyoung... "Bibi? Ada apa?" tanya Chaeyoung bingung. <i>Apa kau sudah bertemu dengan Mina di kantor? "Apa? Bertemu Mina? Di kantor?" jawab Chaeyoung semakin bingung. <i>Ya, satu jam yang lalu, Mina pergi untuk menemuimu di kantor "Bibi mengijinkan nya pergi?!" <i>Bibi juga tidak mengijinkan nya pergi karena dia masih sakit, tapi Mina bersikukuh untuk menemui mu di kantor "Kenapa Bibi mengijinkan nya pergi?! Mina masih belum sehat, bagaimana jika terjadi sesuatu padanya" tutur Chaeyoung kesal. <i>Maafkan Bibi Chaeyoung. Bibi tidak bisa menahan Mina untuk bertemu denganmu "Kenapa Bibi ceroboh seperti ini, baiklah, aku akan mencarinya di kantor"
Kemudian, Chaeyoung meminta pada supir nya untuk memutar arah kembali ke kantor. Karena Chaeyoung sangat cemas dengan kesehatan Mina. "Mina, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu pergi ke kantor ku tanpa mengirimkan pesan padaku" gumam Chaeyoung khawatir.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba saja terjadi sebuah kecelakaan. Sehingga membuat lalu lintas terhambat, dan Chaeyoung terjebak di tengah kemacetan yang cukup parah. "Apa yang terjadi, kenapa jalanan jadi macet seperti ini?" tanya Chaeyoung. "Maaf Tuan Son, sepertinya terjadi kecelakaan di depan sana" jawab supir pribadinya. "Akan butuh berapa lama sampai lalu lintasnya kembali normal?" tanya Chaeyoung kembali. "Kira-kira butuh 20 menit atau 40 menit Tuan"
Chaeyoung POV Jika aku terus menunggu disini selama itu. Mungkin akan terjadi sesuatu pada Mina, aku tidak bisa duduk diam saja, mungkin butuh beberapa menit ke kantor jika aku berlari. Chaeyoung POV End
Son Chaeyoung memutuskan untuk keluar dari dalam mobil dan berlari ke kantor untuk menemui Mina. Di tengah derasnya hujan yang sudah tidak ia hiraukan lagi, demi seseorang yang bahkan tidak pernah ia cintai sebelumnya.
Chaeyoung terus berlari sambil mencoba menghubungi ponsel miliknya Mina namun, tak kunjung di jawab. "Ayo Mina, angkat telpon nya" tutur Chaeyoung sedikit frustasi.
Tidak berapa lama, saat akan tiba di kantor miliknya, langkah Chaeyoung terhenti ketika ia melihat Mina yang kini berdiri seorang diri tepat di depan lobby kantor. "Mina..? " gumam Son Chaeyoung.
Dengan hati yang mulai menggebu, Chaeyoung kembali berlari untuk menghampiri Mina.
"S-son Chaeyoung?!" ucap Mina dengan raut wajah yang sangat terkejut begitu melihat Chaeyoung yang kini berdiri di hadapan nya dengan pakaian yang basah kuyup.
"Dimana mobilmu? Kenapa pakaianmu basah kuyup?" tanya Mina dengan nada yang sangat lembut.
"Berapa lama kamu berdiri di luar kantor ku?" tanya Chaeyoung balik. "Aku, aku menunggu mu sejak lima menit yang lalu, aku pikir dengan menunggu di luar maka tidak akan ada orang yang tahu tentang hubungan kita"jawab Mina seraya tersenyum manis ke arah Chaeyoung.
