Flashback On
Sebelum memutuskan untuk meminta berpisah pada Jennie, seorang pria datang menemui Jeongyeon di ruang kerjanya. Pria itu tidak lain adalah Mingyu, ia dengan sengaja datang untuk mengatakan sesuatu yang menjadi alasan mengapa Jeongyeon ingin berpisah dari Jennie."Apa yang kau lakukan disini? keluar dari kantorku sekarang" kata Jeongyeon.
Mingyu hanya tertawa, lalu kemudian duduk di hadapan Jeongyeon.
"Aku kemari untuk memperingatkanmu, bisa saja kau mengancamku, tapi aku tidak akan tinggal diam" tutur Mingyu.
"Apa yang kau katakan" tanya Jeongyeon.
"Kau tidak bisa mengancamku dan menyuruhku berpisah dari Jennie, karena kami lebih dulu bertemu dan jatuh cinta, jauh sebelum kau mengenal dan menikahi Jennie secara paksa"
"Dan sekarang kau bisa memilih, kau yang menjauhi Jennie atau aku yang menjauhi nya?" tanya Mingyu memberi dua pilihan pada Jeongyeon."Diam?! Aku tidak akan masuk ke dalam permainan bodohmu itu. Keluar dari kantorku sekarang!" teriak Jeongyeon kesal.
"Ha, mudah saja aku keluar dari sini. Tapi setidaknya, kau akan menyesal jika aku melakukan tindakan yang akan membuat karir Jennie hancur untuk selamanya"Jeongyeon tersentak ketika Mingyu mengatakan sesuatu mengenai karir Jennie.
"Apa yang akan kau lakukan pada Jennie?!" kata Jeongyeon yang mulai marah lalu kemudian ia berdiri menghampiri Mingyu.
"Aku akan mengatakan pada media jika selama ini Jennie sudah menikah dengan seorang Direktur, dengan begitu. Karirnya yang selama ini ia bangun dengan susah payah akan hancur hanya dalam sekejap, bagaimana? Apa kau ingin melihatnya terpuruk? Lihat sekarang bagaimana karirnya melejit, semua orang begitu menyukainya" tutur Mingyu.
"Jika kau ingin menghancurkanku, aku pasti akan menghancurkanmu lebih dulu. Sekarang, keputusan ada di tanganmu. Kau tinggal pilih mana yang akan kau lakukan"
"O..iya, aku tidak main-main dengan apa yang aku katakan, waktumu hanya tinggal 7 jam mulai dari sekarang, jika pukul 12 malam nanti kau tidak memberikan pilihanmu. Maka aku akan menghancurkan karir Jennie keesokan harinya" ancam Mingyu.
Flashback OffKeesokan paginya, Jeongyeon terburu-buru berangkat bekerja karena ia hampir terlambat.
Di pagi yang secerah ini, hatinya menjadi beku ketika melihat Jennie yang sudah berdiri tepat di samping mobilnya.
Pandangan mereka bertemu namun dengan suasana hati yang sedikit berbeda dari biasanya.
Dengan langkah gontai, dan penampilan yang acak-acakan, Jennie menghampiri Jeongyeon seraya bertanya.
"Tuan Yoo Jeongyeon, kamu ingin menghindariku sekarang?" tanya Jennie dengan mata yang sembab dan bahkan Jeongyeon bisa mencium bau alkohol yang begitu menyengat dari mulut Jennie.
"Kamu mabuk?!" tanya Jeongyeon terkejut saat mengetahui bahwa Jennie tidak pulang semalaman.
Jennie hanya tertawa kecil mendengar pertanyaan Jeongyeon.
"Kenapa? Apa yang membuatmu begitu terkejut Tuan Yoo?" kata Jennie lalu kemudian meletakkan kedua tangannya di pundak Jeongyeon.
"Tuan Yoo...."
"Jennie, hentikan?! Kenapa sikapmu jadi seperti ini. Jika kamu tidak pulang semalaman seharusnya kamu menghubungiku, jika terjadi sesuatu denganmu bagaimana?!" ujar Jeongyeon kesal.
"Aku seperti ini karena kamu, kenapa memintaku berpisah setelah melakukan sesuatu yang romantis?!" teriak Jennie marah."Apa maksudmu, bukankah itu hal yang wajar mengingat tidak ada hubungan apapun diantara kita. Kamu bisa kembali bersama dengan Mingyu setelah kita berpisah nanti" jawab Jeongyeon.
"Mingyu Mingyu Mingyu?! Kenapa kamu terus menyebutkan namanya, itu membuatku sangat kesal sekarang" potong Jennie."Aku tidak ingin bersama dengannya, kenapa kamu masih tidak mengerti?" kata Jennie dengan mata berkaca-kaca.
Jeongyeon POV
Melihat kedalam matanya, membuat hatiku bergetar, dia berbicara melalui matanya seolah-olah bahwa dia tidak ingin berpisah denganku. Tapi, bagaimana mungkin. Jennie sudah mencintai Mingyu dan akan selamanya seperti itu."Kamu mencintainya, kenapa kamu tidak ingin bersama dengannya? Jennie dengar, aku sudah terlambat bekerja, dan aku harus pergi sekarang" kataku berusaha menghindari pembicaraan yang membingungkan ini.
Namun, aku terkejut ketika Jennie menahan tanganku dan berkata sesuatu yang membuatku tidak percaya apakah ucapan nya dapat di percaya atau tidak.
Jeongyeon POV End"Aku memang mencintai Mingyu, tapi itu dulu, saat aku belum mengenalmu dengan sangat baik, ingat saat kamu memberiku plaster saat di pesta perusahaan? Itu karena kamu ingin membantuku menutupi bekas yang ada di leher ku, Sejujurnya aku tahu bahwa kamu sengaja menyimpannya. Bibi Jung memberitahuku bahwa kamu memintanya mencarikan plester sebelum berangkat ke pesta" ujar Jennie masih menahan tangan nya Jeongyeon.
"Dan hal yang paling membuatku tersentuh adalah saat dimana kamu tidak marah padaku, padahal kamu jelas-jelas melihatku berpelukan bersama dengan Mingyu, sejujurnya, aku tidak tahu sejak kapan aku merasakan perasaan aneh ini terhadapmu. Tapi, aku mengakui bahwa aku menyukaimu Yoo Jeongyeon"
"Saat bersama denganmu, aku merasakan canggung, malu dan juga nyaman di saat yang bersamaan. Dimana aku tidak bisa merasakannya saat bersama dengan Mingyu. Aku menyukaimu Jeongyeon, karena itulah aku cemburu melihatmu bersama wanita lain" ungkap Jennie dan memeluk punggung Jeongyeon dari belakang.
"Ku mohon, jangan lagi memintaku untuk berpisah denganmu" gumam Jennie.
Jeongyeon merasa sangat senang saat tahu bahwa Jennie juga menyukainya, akan tetapi, Jeongyeon masih ingat dengan ancaman Mingyu bahwa ia akan menghancurkan karirnya Jennie.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" batin Jeongyeon.
To Bo Continued....
Jangan lupa tinggalkan Vote, comment dan sarannya...
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN MARRIAGE {MICHAENG & JEONGNIE} ✔
FanfictionKisah tentang penyesalan seorang pemuda yang baru menyadari bahwa ia telah menyukai wanita yang selama ini menjadi istrinya. Namun, ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa kedua orang tua dari istrinya memaksa dirinya berpisah dari Sang istri. Apa...