Kisah tentang penyesalan seorang pemuda yang baru menyadari bahwa ia telah menyukai wanita yang selama ini menjadi istrinya. Namun, ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa kedua orang tua dari istrinya memaksa dirinya berpisah dari Sang istri. Apa...
Pagi-pagi sekali, sebelum pergi berangkat bekerja, Mina memutuskan untuk membuatkan Chaeyoung sarapan, walaupun pelayan di rumahnya sangat banyak. Tapi, Mina ingin melakukannya sendiri untuk Chaeyoung.
Lalu tidak berapa lama, Sang ibu datang dan menghampiri Mina yang sedang sibuk memasak di dapur. "Sayang? Sedang apa di dapur?" tanya Nyonya Myoui. "Ibu, aku hanya sedang ingin memasakan sarapan untuk Chaeyoung" jawab Mina seraya tersenyum. "Apa kamu sangat mencintainya sayang?" tanya Sang ibu sambil membelai rambut Mina.
Mina tersenyum dan mengangguk yang menandakan bahwa ia setuju dengan ucapan Ibunya.
"Sangat, aku sangat-sangat menyukai nya melebihi diriku sendiri Ibu, aku mungkin tidak tahu harus berbuat apa, jika seandainya dia tidak berada di dekatku" tutur Mina.
Nyonya Myoui, tersenyum mendengar penuturan putrinya yang begitu sangat mencintai Chaeyoung.
"Baiklah, siapkan semuanya sebelum Chaeyoung berangkat kerja, dan malam ini, bisakah kamu pulang lebih awal?" pinta Sang ibu. "Memangnya ada apa Bu?" tanya Mina heran. "Ayahmu akan mengadakan pesta sederhana untuk rekan bisnisnya, jadi, bisakah kamu pulang lebih awal untuk membantu Ibu disini?" "Hmm, baiklah Bu aku kan pulang lebih awal" jawab Mina. "Putri ibu memang yang terbaik" tutur Nyonya Myoui dan memeluk Mina. . . Tanpa sepengetahuan Mina, dari kejauhan, Chaeyoung hanya diam melihat Mina yang kini sibuk memasak di dapur. Dengan tas di tangannya, Chaeyoung bersiap-siap untuk kembali ke kediamannya setelah Ayahnya Mina memenuhi janjinya untuk memberikan pengobatan yang lebih baik agar Ibunya Chaeyoung dapat kembali pulih.
"Masakan mu pasti sangat enak Minari, maaf aku tidak bisa memakannya dan maaf aku tidak bisa memberitahu mu tentang kesepakatan ini, jika ini yang terbaik untuk hubungan kita maka aku ikhlas menerimanya. Ku mohon, jangan membenciku.. " gumam Chaeyoung seraya pergi meninggalkan kediaman Kedua orang tuanya Mina pagi ini juga. . . Di taman, saat Son Chaeyoung berjalan menuju mobil miliknya. Tiba-tiba, sebuah mobil mewah berwarna putih berhenti tepat di hadapan Son Chaeyoung.
Seorang pemuda berjas keluar dari dalam mobil putih tersebut, lalu tersenyum ke arah Chaeyoung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Halo, selamat pagi dan senang bertemu denganmu" sapa seorang pemuda bernama BamBam.
"Selamat pagi" jawab Chaeyoung bingung ketika bertemu dengan seorang pria yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.
"Kau pasti Son Chaeyoung, pria yang di katakan oleh Paman Myoui" tanya BamBam. "Iya, aku Son Chaeyoung. Memangnya apa yang dikatakan oleh Tuan Myoui?" tanya Chaeyoung balik. "Paman bilang, bahwa kau teman kuliah nya Mina. Senang bertemu denganmu, dan perkenalkan namaku BamBam" tutur BamBam.
Son Chaeyoung hanya tersenyum kecut, lalu bertanya sesuatu yang membuat BamBam terkejut.
"Apa kau menyukai Mina?" "Apa?" "Maksudku, apa kau menyukai Mina? Dia gadis yang sangat baik"
