Tiga hari telah berlalu, tapi Jennie masih saja kesal dan bahkan tidak mau berbicara dengan Yoo Jeongyeon.
Seusai sarapan, Jennie pergi begitu saja meninggalkan Jeongyeon di meja makan tanpa berkata satu kata pun dengannya.
Merasa ada yang aneh dengan sikap Jennie akhir-akhir ini, Jeongyeon lalu memutuskan untuk pergi menyusul Jennie.
Jeongyeon yang berhasil menahan tangan Jennie lalu berkata. "Jennie~ah tiga hari yang lalu dan hari ini, kenapa sikapmu jadi aneh. Apa ada sesuatu yang mengusik pikiranmu?"
"Aku baik-baik saja, memangnya aku bersikap aneh seperti apa? Hari ini aku harus menyelesaikan syuting iklanku, bisakah kamu melepaskan tanganku?" jawab Jennie seakan-akan tidak begitu peduli dengan apa yang dikatakan Jeongyeon padanya.
"Mungkin kamu dengan sengaja melakukannya padaku, walaupun aku tidak peduli tapi itu justru mengusik pikiranku. Sejak kita pulang dari rumah sakit, kamu selalu mendiami ku, memangnya apa salahku? Apa karena aku sudah mengusir Mingyu?" kata Jeongyeon sedikit kesal saat harus menjelaskan semuanya.
Jennie menyingkirkan tangan Jeongyeon dan menatap pemuda itu dengan tatapan sinis.
"Kenapa kamu yang terlihat kesal? Bukankah seharusnya aku yang kesal padamu, karena kamu lebih mementingkan untuk berbicara dengan Dokter rumah sakit itu dibandingkan dengan mengkhawatirkan keadaanku?!" ujar Jennie yang sekarang terlihat jauh lebih kesal dari Jeongyeon.
"Apa maksudmu, Dokter Park Jihyo?" tanya Jeongyeon terkejut.
"Benar, memangnya Dokter yang mana lagi" ucap Jennie mengiyakan apa yang dikatakan oleh Jeongyeon.
"Jenni~ah..." tutur Jeongyeon tersenyum manis ke arah Jennie.
"Ada apa? Kenapa kamu malah tersenyum, memangnya ada yang lucu?!" protes Jennie."Pergilah, kamu mungkin akan terlambat, sampai jumpa nanti malam" tutur Jeongyeon dan pergi begitu saja meninggalkan Jennie.
"Ada apa denganmu? Kamu belum menjawab pertanyaanku, siapa Dokter itu?!, Hya?! Jawab pertanyaanku?! Yoo Jeongyeon?!" teriak Jennie kesal.Tanpa Jennie ketahui, Jeongyeon justru tersenyum lantaran, ia sudah menemukan jawaban dibalik sikap anehnya Jennie selama beberapa hari ini.
"Kuharap ini bukan mimpi, Jennie, jangan membuatku salah mengartikan sikapmu ini" gumam Jeongyeon.
.
.
.
.
Syuting malam ini selesai, dan sutradara memberi pujian kepada Jennie karena bakatnya dibidang akting yang sudah tidak diragukan lagi.
"Bagus sekali Jennie, aktingmu benar-benar luar biasa" puji Sutradara Choi.
"Terimah kasih, bisakah saya langsung pulang?" jawab Jennie.
"Eoh, tentu saja silahkan, semoga malam ini kau bermimpi indah" kata Sutradara Choi bahagia.Jennie POV
Syukurlah hari ini aku bisa menyelesaikan semua nya dengan baik, dan entah kenapa pikiranku jadi tidak fokus seperti ini. Lebih tepatnya, kenapa aku jadi terus memikirkan ucapannya, dia bahkan hanya tersenyum manis ke arahku tanpa menjawab pertanyaan mengenai kedekatannya dengan Dokter Park itu? Awas saja kamu Yoo Jeongyeon.
Jennie POV End
.
.
.
.
Begitu Jennie tiba di ruangan tengah, Bibi Jung datang dan mengatakan. "Nona muda, sekarang Tuan sedang menunggu anda di ruang bawah tanah"
"Ruang bawah tanah? Memangnya ada apa sampai-sampai dia harus menungguku disana?" tanya Jennie balik.
"Saya juga tidak tahu Nona" jawab Bibi Jung.
"Baiklah, aku akan kesana" kata Jennie setuju.
.
.
.
.
Jennie menuruni anak tangga dengan perasaan bingung dan juga kesal. Karena kejadian tadi pagi, dimana Jeongyeon pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaannya.
"Saat aku memintanya untuk menjawab pertanyaanku, dia hanya tersenyum dan menyuruhku pergi, dan sekarang? Dia bersikeras agar aku menemuinya di sini? Memangnya ada apa di ruangan gelap seperti ini" gumam Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN MARRIAGE {MICHAENG & JEONGNIE} ✔
FanfictionKisah tentang penyesalan seorang pemuda yang baru menyadari bahwa ia telah menyukai wanita yang selama ini menjadi istrinya. Namun, ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa kedua orang tua dari istrinya memaksa dirinya berpisah dari Sang istri. Apa...