||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SELAMAT MEMBACA
FROM SCARLETA TO GERALDO
LIMA : Kenangan
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarletaGADIS itu menyentakkan garpu yang ia pegang ke dalam mangkok, yang membuat terdengar suara nyaring karena benturan kedua benda tersebut. Ia kemudian menatap lelaki di hadapannya dengan kesal. Karena lelaki di hadapannya ini, Zee jadi bolos kelas kemarin. Padahal selama ini gadis itu tidak pernah mempunyai niat untuk bolos kelas.
"Kenapa lagi sih lo?" tanya Zee kesal.
"Eits, selow neng, jangan marah-marah mulu," kata Rey santai.
"Jangan ganggu gue lagi bisa nggak sih? Gara-gara kehadiran lo di sini, semua orang jadi ngeliatin kita," kata Zee.
Rey kemudian menatap sekelilingnya. Benar saja, banyak pasang mata tertuju padanya. Tetapi Rey tidak risih dengan hal itu. Justru lelaki itu terlihat santai melambaikkan tangan ke meja yang berisi para gadis yang sepertinya mengangguminya.
"Lo risih diliatin gitu?" tanya Rey.
"Iyalah."
"Makanya ikut gue, kita cari tempat sepi, biar kita bisa berduaan, tanpa ada penganggu," kata Rey dengan santainya.
Zee mendengus, "lo pikir gue mau gitu? Berduaan sama orang cabul kayak lo," kata Zee.
Rey memasang ekspresi pura-pura nyesek dengan alaynya. "Susu, kamu sungguh tega padaku!"
"Nggak usah gila deh."
"Gue gila karena lo By."
"Stop manggil gue dengan panggilan-panggilan aneh lo itu. Gue punya nama kali!" dengus Zee kesal.
"Iya sayang, gitu aja marah."
"Udah ah, nggak guna ngomong sama lo," ujar Zee. Gadis itu hendak bangkit dari duduknya, akan tetapi tangannya ditahan oleh Rey.
"Mau kemana lagi sih? Gue belum selesai ngomong."
"Dan gue udah nggak pengen dengerin ocehan nggak guna lo lagi," ujar Zee.
"Ck, gue cipok lagi nih!" ancam Rey.
"Nggak usah lancang lagi, gue nggak suka." Intonasi Zee kini terdengar serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Scarleta To Geraldo
Teen FictionSequel Scarldo Manusia cepat berubah. Dan itu yang terjadi terhadap mereka. Kedekatan yang dulu terlihat begitu membahagiakan, kini lama kelamaan menjadi semu. Kasih sayang yang pernah dibagi seakan-akan sirnah tak tersisa, menyisakan bayang-bayang...