22. High Hopes

3.6K 470 224
                                    

||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SELAMAT MEMBACA
FROM SCARLETA TO GERALDO
DUA PULUH DUA : High Hopes
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||SELAMAT MEMBACAFROM SCARLETA TO GERALDODUA PULUH DUA : High Hopes||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarleta

DENGAN semangat Rey membuka bungkus ayam goreng yang baru saja ia beli. "Sori lama, tadi beli ini dulu," ucap Rey pada Ertha.

Ertha mengangguk, "nggak apa, santai aja."

"Cuci tangan dulu, Rey," kata Zee mengingatkan.

Rey yang baru saja ingin mengambil paha ayam goreng itu pun segera membatalkan niatnya. Ia nyengir ke arah Zee, lalu mengacak pelan rambut istrinya, "iya sayang, aku cuci tangan dulu," ucap Rey kemudian mengecup puncak kepala Zee.

"Malu," bisik Zee pelan.

"Malu sama siapa? Dia?" tanya Rey sambil menunjuk Ertha. "Dia mah biarin aja, udah nikah sama kerjaan juga," ledek Rey.

"Bangsat," umpat Ertha kesal. "Udah, nggak usah malu sama gue. Dari SMA juga selalu liat kayak gini," ujar Ertha.

"Iri bilang bos," kata Rey sambil berjalan menuju dapur rumahnya untuk mencuci tangan.

"Iri kagak, eneg iya," balas Ertha. Beberapa detik kemudian suasana menjadi canggung kembali. Ertha terdiam, bingung harus apa. Sama seperti Zee yang sekarang juga menjadi canggung.

"Tha," panggil Zee.

"Hm?" Ertha menjawabnya dengan gumaman pelan.

"Ada kerjaan apa bareng Rey?" tanya Zee berbasa-basi.

"Tentang film yang mau gue sutradarain. Maunya sih gue jadiin artis di entertaiment Rey sebagai pemeran utamanya," jelas Ertha.

Zee mengenal Ertha sudah sangat lama, selama Zee mengenal Rey. Namun Zee benar-benar tak tahu apa-apa tentang lelaki di hadapannya ini. Lebih tepatnya ia tak peduli dan tak ingin tah dengan kehidupan orang yang tidak ikut serta di kehidupan Zee. Sampai-sampai saat mendengar Ertha adalah seorang sutradara film, Zee sama sekali tak menyangka.

"Seriusan?" tanya Zee. "Gue juga pengen," gumam Zee pelan.

Ertha mengangguk, "film pertama," jawabnya. "Buku lo juga bukannya mau dijadiin film kan?"

Zee mengangguk, "belum fiks banget sih, tapi rencananya gue juga dapet bagian main di sana."

"Gue kira lo nggak bakalan mau disuruh masuk frame gitu," ujar Ertha.

"Lagi asik bahas apa? Tumben bat dah lu bedua ngobrol," kata Rey sambil duduk di samping Zee.

"Kamu kenapa nggak pernah bilang kalau Ertha itu sutradara?" tanya Zee.

From Scarleta To GeraldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang