Sequel Scarldo
Manusia cepat berubah.
Dan itu yang terjadi terhadap mereka. Kedekatan yang dulu terlihat begitu membahagiakan, kini lama kelamaan menjadi semu.
Kasih sayang yang pernah dibagi seakan-akan sirnah tak tersisa, menyisakan bayang-bayang...
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| SELAMAT MEMBACA FROM SCARLETA TO GERALDO DUA PULUH DELAPAN : Memories ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZEE masuk ke dalam kamar untuk mengambil laptopnya. Namun saat ia membuka pintu, ia melihat Rey tengah sibuk mengobati tangannya yang berdarah.
"Rey, kamu nggak papa?" Zee langsung duduk di kasur sebelah Rey dan menarik pelan tangan lelaki itu. "Ini ketusuk kaca?" tanya Zee dengan raut wajah yang terlihat cemas.
Rey terkekeh pelan melihat Zee yang super panik. "Aku nggak papa, cuma kegores aja tadi pas bersihin," kata lelaki itu. "Itu Ertha udah pulang belum?" tanya Rey.
"Udah, baru aja. Tadinya mau pamit ke kamu, cuma aku kira kamu udah tidur, soalnya nggak keluar-keluar kamar. Jadinya aku suruh pulang aja," jelas Zee. Gadis itu kemudian fokus membersihkan luka Rey dengan kapas berisikan alkohol. Melihat luka ini membuat Zee kembali teringat akan memori beberapa tahun lalu, dimana Rey dan gengnya kembali beraksi setelah beberapa lama tak kumpul.
Pukul satu pagi, Rey dan geng abstrax lainnya berkumpul untuk mengadakan reunian setelah lama tak berkumpul. Waktu itu Nanta balik ke Indonesia karena pendidikan S1 nya sudah selesai di luar negeri. Sang ketua baru saja pulang dari luar negeri, oleh karena itu geng abstrax lainnya ingin berkumpul untuk merayakannya.
Rey tentu tidak melewatkan kesempatan untuk kembali ke masa-masa SMA tersebut. Dengan semangat lelaki itu pergi kembali ke tempat kumpul jaman SMA nya. Tentu saja Rey langsung disambut dengan heboh oleh teman-temannya.
"Weh, ada calon photographer muda nih," ucap Leo saat melihat Rey datang. Leo menghampiri Rey dan memeluk lelaki itu.
Dengan senang hati, Rey menyambut pelukan Leo. Kemudian lelaki itu berjalan ke arah Nanta yang sedang duduk di meja bar. "Anjing, Nan, udah lama bat," ujar Rey heboh. "Gimana mas? Udah dapet pengganti aku di sana?" tanya Rey lalu kemudian duduk di sebelah Nanta.
"Mana ada yang modelan kayak lo di sana," kata Nanta.
"Jahat kamu mas! Nggak bisa dedek diginiin. Dedek punya hati, bukan boneka," ucap Rey alay.
"Bacot lo bininya kekeyi," ledek Leo.
"Lah tai, bini gue Zee lah."
"Masih calon juga," ucap Marchel.
"Jangan terlalu kepedean. Balikan masih ada kemungkinan buat putus," ujar Mike dengan pedas. Lelaki itu sejak tadi duduk di atas sofa dengan Radit di sebelahnya.
