Sequel Scarldo
Manusia cepat berubah.
Dan itu yang terjadi terhadap mereka. Kedekatan yang dulu terlihat begitu membahagiakan, kini lama kelamaan menjadi semu.
Kasih sayang yang pernah dibagi seakan-akan sirnah tak tersisa, menyisakan bayang-bayang...
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| SELAMAT MEMBACA FROM SCARLETA TO GERALDO LIMA BELAS : Jatuh Cinta Lagi ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KARENA Zee benar-benar suntuk di rumah, gadis itu memutuskan untuk membawakan Rey makanan kesukaannya, yaitu ayam goreng. Sebenarnya ini memang sudah hampir menjadi rutinitas Zee, mengingat Zee memiliki banyak waktu luang dan Zee juga baru tahu kalau Rey ternyata sering skip waktu makan siang karena saking sibuknya.
Setelah melakukan drive thru di salah satu rumah makan ayam cepat saji, Zee menyetir mobilnya menuju tempat kerja Rey. Sebenarnya Zee sudah lama bisa mengemudikan mobil, hanya saja gadis itu tidak diijinkan oleh Rey untuk mengemudi sendiri. Namun, karena Zee memang bukanlah orang yang penurut, ia pun mengumpulkan uang sendiri dari hasil penjualan novelnya dan membeli sebuah mobil baru-baru ini. Tidak terlalu mahal, namun Zee bangga atas hasil kerja kerasnya.
Sambil mendengarkan OST terbaru dari drama yang sedang ia tonton, Zee menikmati waktu mengemudinya. Beberapa menit kemudian gadis itu akhirnya sampai di kantor Rey. Karena satpam sudah mengenal Zee, gadis itu pun langsung dipersilahkan parkir di tempat parkir khusus untuknya yang diberikan oleh Rey.
Gadis itu langsung mengambil barang-barang yang ingin ia bawa dari kursi penumpang bagian belakang, dan Zee langsung menuju pintu Utama. Ia masuk ke dalam lift khusus dan menekan nomor lantai dimana sesi pemotretan Rey sedang berlangsung.
Ting!
Pintu lift terbuka, mengantarkan Zee ke lantai yang ia tuju. Gadis itu berjalan dengan santai, sambal beberapa kali tersenyum untuk membalas sapaan dari karyawan yang mengenalnya. Ya, siapa sih yang nggak kenal sama nyonya pemilik entertainment. Zee sampai di depan ruangan yang saat itu sedang berlangsung sebuah pemotretan.
Rey saat itu masih sedang sibuk dengan kameranya, dan tak menyadari keberadaan Zee yang tengah menatap ke arahnya. Zee menyandarkan lengannya di kusen pintu, melipat tangan di depan dada sambil terus menatap Rey. Entah kenapa melihat Rey memegang kamera membuat Zee semakin jatuh cinta. Ia jadi teringat alasan kenapa dia ingin kembali bersama Rey waktu itu.
"Akhirnya ketemu!" seru Zee ketika melihat Rey tengah berada di taman dekat kampus dengan kamera yang bertanggar di lehernya. Zee menghampiri Rey tampaknya sedang fokus memotret sesuatu. "Rey!" panggil Zee.
Rey tak menjawab, melainkan mengarahkan kameranya ke gadis di hadapannya.
"Gue cariin daritadi, ternyat di sini," keluh Zee lalu duduk di kursi taman yang ada di dekat sana.
Rey sedikit mendekat ke arah Zee kemudian kembali memotret gadis itu. "Kenapa nyari gue?" tanya Rey tanpa mengalihkan pandangannya dari kamera yang ia pegang.
