Sequel Scarldo
Manusia cepat berubah.
Dan itu yang terjadi terhadap mereka. Kedekatan yang dulu terlihat begitu membahagiakan, kini lama kelamaan menjadi semu.
Kasih sayang yang pernah dibagi seakan-akan sirnah tak tersisa, menyisakan bayang-bayang...
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| SELAMAT MEMBACA FROM SCARLETA TO GERALDO DUA BELAS : Menjadi Liar ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HARI ini Rey dan Zee benar-benar menghabiskan waktu bersama, dari mulai belanja, masak sampai menonton film.
"Sedih ya mereka," komentar Rey yang saat itu merebahkan kepalanya di pangkuan Zee.
Zee membalas ucapan Rey dengan gumaman singkat. Gadis itu memang selalu tenang ketika menonton film, beda sama Rey yang banyak bacotnya.
Rey kini tak lagi menatap layar tv, kini ia memberi fokusnya ke wajah Zee yang tengah serius menonton film melodrama itu. Melihat wajah Zee yang serius membuat Rey jadi ingin menebak apa isi otak Zee saat ini.
"Su ..." panggil Rey.
"Iya," balas Zee.
"Liat sini dulu," pinta Rey.
Zee menunduk, menatap Rey. "Iya, kenapa?"
Rey mengangkat kepalanya dan mengecup bibir Zee dengan cepat. Kemudian lelaki itu tersenyum nakal kepada Zee. "Udahan ya nontonnya?" pinta Rey.
Sungguh, ia tak bisa lagi menahan kerinduannya pada Zee. Selama beberapa bulan terakhir mereka benar-benar jauh, entah darimana awal mula semua itu. Tapi kini, melihat Zee yang sangat dekat dengannya membuat Rey menjadi tak ingin membuang waktu hanya untuk menikmati film seperti ini.
"Masih belum ending," ujar Zee sambil kembali mengalihkan penglihatannya ke arah layar tv.
"Nanti aja lanjutinnya." Rey mengalungkan kedua tangannya memeluk pinggang ramping istrinya. "Kamu kurusan ya?"
"Nggak kok," jawab Zee. "Udah ih, diem dulu." Zee menepis tangan Rey yang mengelus perutnya yang masih tertutup oleh t-shirt putih tipisnya.
Mendengar ucapan Zee membuat Rey cemberut. Lelaki itu menghentikan aksinya dan memejamkan mata. Sepertinya Rey sedang ngambek.
Melihat hal itu membuat Zee menghela napas. Gadis itu mengelus rambut suaminya, "tidur aja dulu, tunggu aku selesaiin filmnya, lagi seru," ujar Zee.
Rey tak menjawab, ia hanya mencebikkan mulutnya kesal.
"Ngambek?" tanya Zee setelah selama beberapa menit tak ada jawaban.
