||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SELAMAT MEMBACA
FROM SCARLETA TO GERALDO
TIGA PULUH DUA : Sudut Pandang
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarleta***
SETELAH bangun tidur, Zee langsung keluar kamar karena merasa lapar. Jarum jam ternyata sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Setelah semalaman menangis, Zee menjadi sangat mengantuk sehingga bangun di jam segini. Untungnya hari ini hari minggu, kalau tidak bisa-bisa Zee terpaksa melewati kelas lagi.
Dengan mata pandanya, Zee berjalan menuju dapur. Namun, saat ia melewati ruang tamu, ia melihat Rey tengah tertidur di atas sofa di sana. Pakaian lelaki itu masih lengkap, bahkan sepatunya pun tak dilepas. Jaket hitamnya diletakkan sembarangan bersamaan dengan helm yang tergeletak di lantai.
Zee menghela napasnya lelah, gadis itu mengambil jaket dan helm Rey kemudian menaruhnya di atas lemari. Walaupun saat ini Zee benar-benar ingin memarahi lelaki itu, akan tetapi ia masih belum bisa memaafkan kejadian kemarin. Apalagi setelah itu Rey pergi begitu saja, seolah tak peduli dengan keadaan Zee.
Gadis itu menatap Rey sejenak, kemudian kembali berjalan menuju dapur. Zee mengeluarkan makanan yang ada di kulkas dan menghangatkannya. Sesekali Zee melirik ke arah Rey yang tengah tertidur. Zee yakin kalau lelaki itu habis mabuk-mabukan semalam. Tadi saja bau alkoholnya tercium dari jaket milik Rey.
Zee berusaha untuk tak memperdulikan hal tersebut dan menyiapkan semua lauk yang ia hangatkan ke atas piring. Kemudian Zee menata piring-piring tersebut ke atas meja makan.
Tiba-tiba saja Rey bangun dari tidurnya dan berjalan menuju meja makan. Lelaki itu mengambil gelas dan menuangkan air ke dalamnya. Ia meminum air tersebut sampai kandas. Rey melirik ke arah Zee yang kini sedang makan sambil memainkan ponselnya.
"Makan yang bener, nanti keselek," ucap Rey.
Zee tak membalas ucapan Rey.
"Suami ngomong didengerin, bukannya malah dicuekin." Nada suara Rey terdengar dingin dan tak bersahabat.
Zee menghela napas. Gadis itu bangkit dari duduknya dan meninggalkan makanannya yang masih tersisa banyak. Rey mencekal tangan Zee. "Mau sampai kapan kamu kayak gini?" tanya Rey.
"Sampai kamu ngomong sama aku nggak pake emosi kamu," jawab Zee. "Cepetan mandi, ntar keluarga kita mau ke sini kan. Jangan sampai bau alkohol kamu kecium sama mereka," ujar Zee kemudian pergi meninggalkan Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Scarleta To Geraldo
Teen FictionSequel Scarldo Manusia cepat berubah. Dan itu yang terjadi terhadap mereka. Kedekatan yang dulu terlihat begitu membahagiakan, kini lama kelamaan menjadi semu. Kasih sayang yang pernah dibagi seakan-akan sirnah tak tersisa, menyisakan bayang-bayang...