||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SELAMAT MEMBACA
FROM SCARLETA TO GERALDO
TUJUH : Ada Sebuah Komitmen
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarletaLAGI dan lagi Zee bersikap dingin kepada Rey. Entah apa alasan gadis itu melakukannya. Yang jelas setiap melihat Rey, dirinya jadi merasa benar-benar kesal. Ketika berhadapan dengan lelaki itu, seakan semua unek-unek yang sejak lama ia tahan, ingin mendobrak keluar menghancurkan pintu pertahanannya selama ini.
Zee bukan orang yang bisa dengan mudah mengatakan apa isi hatinya. Sekalipun kepada orang yang ia percayai, apalagi kini Zee makin meragukan Rey. Sebenarnya dia ingin meneriaki lelaki itu, memarahi Rey habis-habisan, mencurahi semua emosi yang sejak lama ia tahan. Tapi, ia takut, ia takut jika ia mengatakan semuanya, hubungannya dengan Rey akan hancur, seperti waktu itu.
Ia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama seperti dulu. Mungkin dulu, ia bisa dengan mudah mengatakan kata selesai karena saat itu Zee masih remaja. Belum lagi, hubungan mereka hanya sebatas saling suka antar anak SMA. Tapi kali ini beda. Ada sebuah hubungan suami istri yang mengikat dirinya. Dan ikatan itulah yang makin lama makin membuat Zee merasa sesak. Ikatan ini benar-benar terasa menyesakkan.
"Lo kenapa lagi sih sama gue? Kali ini salah gue apa?" tanya Rey setelah sekian lama menahan diri untuk tidak berkata apapun.
"Nggak ada," balas Zee. Gadis itu bangkit dari sofa, hendak menghindari Rey, akan tetapi Rey menahan tangannya.
"Gue lagi ngomong, bisa hargain dikit nggak?!" Rey marah. Ini sangat jarang terjadi. Mungkin kali ini Zee benar-benar sudah kelewatan kepada Rey.
Zee menoleh ke arah Rey. Menatap Rey dengan tatapan kaget. Zee sadar dia yang paling salah di sini. Ia selalu marah tanpa alasan yang jelas kepada Rey, tapi Zee sendiri tidak tahu alasannya. Ia hanya merasa tidak nyaman berada di rumah ini, tidak nyaman berada di dekat lelaki itu, tidak nyaman untuk menyandang status sebagai istri Rey.
Tatapan Zee melemahkan Rey. Lelaki mengusap wajahnya kasar lalu menghela napas pelan. "Maaf, aku jadi nggak bisa ngendaliin emosi gini, ada sedikit masalah tadi di kantor," jelas Rey.
"Iya, nggak papa." Lagi dan lagi, Zee hanya mengatakan itu kemudian pergi meninggalkan Rey.
Rey menatap punggung Zee yang mulai menjauh. Sebenarnya ia lelah diperlakukan seperti ini oleh Zee. Rey selalu berusaha bersikap baik akan tetapi semua itu tidak cukup bagi Zee. Sebenarnya apa kesalahan yang telah ia lakukan sehingga membuat Zee menjadi menjaga jarak seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
From Scarleta To Geraldo
Novela JuvenilSequel Scarldo Manusia cepat berubah. Dan itu yang terjadi terhadap mereka. Kedekatan yang dulu terlihat begitu membahagiakan, kini lama kelamaan menjadi semu. Kasih sayang yang pernah dibagi seakan-akan sirnah tak tersisa, menyisakan bayang-bayang...