||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SELAMAT MEMBACA
FROM SCARLETA TO GERALDO
EMPAT PULUH : Baikan
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarletaREY saat ini berada di supermarket. Ia sengaja tidak ke kantor hari ini dikarenakan ingin membuat sesuatu untuk Zee. Dan rencananya Rey akan memasak sebuah hidangan yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Ia ingin memasak sesuatu yang disukai Zee.
Sebenarnya Rey sudah sejak lama ingin membuatkan Zee seblak, yaitu salah satu makanan favorit gadis itu. Tetapi skill memasak Rey tak sehebat Nizam. Lelaki itu hanya tahu cara membuat bubur, nasi goreng dan beberapa makanan simple lainnya.
"Jadi, lo nelpon gue malem-malem begini cuma buat nanya bahan-bahan seblak?" tanya Nizam dengan nada suara yang terdengar kesal.
Rey memasang airpods-nya, "yes bro," jawab Rey dengan polosnya.
"Tai lo ya!" Nizam hendak mematikan sambungan telponnya.
"Jangan dimatiin!" kata Rey.
"Tau ae anjing," umpat Nizam. "Gue ngantuk mau tidur."
"Siang-siang begini udah tidur, cupu lo bang," ledek Rey sambil mendorong troli belanjaannya.
"Ya di sono siang, si sini malem bego! Kita beda sebelas jam!" ujar Nizam penuh emosi.
"Eitss ... santai bos," kata Rey.
"Gimana mau—"
"Seblak perlu sosis?" potong Rey.
"Perlu."
"Nugget?"
"Nggak."
"Otak-otak?"
"Perlu," jawab Nizam. Beberapa saat kemudian ia baru menyadari bahwa Rey memotong ucapannya tadi, "kurang ajar!"
Rey tertawa mendengar umpatan Nizam. Lelaki itu kemudian memasukkan bahan-bahan yang diperlukan ke dalam trolinya.
"Bantu lah bang, lo kan ahlinya makanan," ujar Rey. "Apalagi lo pernah belajar tentang kandungan gizi makanan, jadi lo tau kan resep seblak yang aman buat bumil."
KAMU SEDANG MEMBACA
From Scarleta To Geraldo
Teen FictionSequel Scarldo Manusia cepat berubah. Dan itu yang terjadi terhadap mereka. Kedekatan yang dulu terlihat begitu membahagiakan, kini lama kelamaan menjadi semu. Kasih sayang yang pernah dibagi seakan-akan sirnah tak tersisa, menyisakan bayang-bayang...