||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SELAMAT MEMBACA
FROM SCARLETA TO GERALDO
SEPULUH : Belanja Bulanan
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarleta"KENAPA kamu bawa aku ke sini?" tanya Zee sambil turun dari mobil milik Rey.
"Katanya tadi laper," ujar Rey. Lelaki itu merangkul pinggang istrinya dan membawanya masuk ke dalam supermarket tersebut.
"Iya ... aku laper, tapi kan kita bisa ke restoran," ujar Zee.
Rey menggeleng. Lelaki itu mengambil sebuah troli belanja kemudian mendorongnya. "Aku pengen nemenin kamu belanja, masak bareng kamu dan makan berdua di rumah," jelas Rey.
Mendengar perkataan manis dari Rey tidak membuat Zee tersenyum, justru gadis itu menjadi bingung. Ia mengernyitkan dahinya, "kenapa tiba-tiba?"
Rey sudah bisa menebak kalau respon Zee akan seperti itu. Zee bukan tipe gadis yang akan sangat bahagia jika diperlakukan dengan romantis, justru gadis itu akan bingung jika diperlakukan seperti itu. Maka dari itu sejauh ini, Rey sudah mulai berusaha untuk tidak bersikap romantis kepada Zee. Dan itu letak kesalahannya.
Walaupun Zee menunjukkan reaksi seperti itu, bukan berarti gadis itu tidak ingin diperlakukan dengan romantis. Hanya saja reaksi Zee memang berbeda dengan gadis lainnya. Zee itu unik, dan karena itulah Rey sangat menyukainya. Rey menyukai setiap reaksi yang Zee tunjukkan, apalagi ketika Rey mengusilinya, pasti gadis itu akan kesal.
"Pengen aja, nggak boleh emang?" tanya Rey sambil mengambil makanan-makanan yang dipajang di rak.
Zee berdecak. Gadis itu menahan tangan Rey yang terus-terusan menaruh makanan satu demi persatu ke dalam troli tanpa melihatnya terlebih dahulu. "Sebelum ngambil barang itu dilihat dulu kek," ujar Zee kesal.
"Siapa tau perlu kan, apa salahnya dibeli," ujar Rey acuh tak acuh.
Zee mendelik. Gadis itu mengembalikkan satu persatu makanan yang tak diperlukan ke tempat semula. "Beli barang itu yang emang dibutuhin, jangan ngasal." Gadis itu mengangkat kopi saset yang Rey masukkan ke dalam troli. "Emang kamu suka ngopi?" tanya Zee.
Rey mengangguk cepat. "Suka!"
"Suka? Oke besok-besok sarapan pake kopi sama roti," tantang Zee. "Kopi hitam loh," katanya sambil menunjukkan kopi saset tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Scarleta To Geraldo
Подростковая литератураSequel Scarldo Manusia cepat berubah. Dan itu yang terjadi terhadap mereka. Kedekatan yang dulu terlihat begitu membahagiakan, kini lama kelamaan menjadi semu. Kasih sayang yang pernah dibagi seakan-akan sirnah tak tersisa, menyisakan bayang-bayang...