||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SELAMAT MEMBACA
FROM SCARLETA TO GERALDO
SEBELAS : Peluang
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarletaSEJAK tadi Rey sudah berada di depan kelas Zee. Bahkan saat kelas gadis itu baru dimulai selama beberapa menit. Mungkin Rey terlalu senang dengan ajakan Zee sampai-sampai rela menunggu selama hampir satu jam lebih.
Lelaki itu duduk di kursi yang tersedia di dekat kelas Zee. Ia menghapus kebosanannya dengan bermain game virtual family yang baru saja didownload-nya beberapa hari lalu. Ini semua karena Bonet yang meracuninya dengan game tersebut. Saat Rey sedang asik bermain, tiba-tiba saja ada seseorang yang menepuk bahunya sehingga membuat Rey yang tadinya hampir berhasil mendapatkan anak di game tersebut, menjadi gagal.
"Anjing, siapa yang ganggu, gue lagi ngen—" Mulutnya langsung tertutup rapat kala melihat wajah Zee. Rambut gadis itu diikat satu secara sembarangan, membuat kecantikan Zee bertambah di mata Rey.
"Apa?" tanya Zee galak.
"Nggak sayang," balas Rey dengan senyum manis. "Capek banget ye, Su?" tanya Rey. Dari raut wajahnya saja sudah terlihat bahwa Zee sangat kelelahan.
"Udah tau nanya," jawab Zee. "Lo udah daritadi?" tanya Zee.
Rey menggeleng, "baru ae," jawab Rey bohong.
"Ayo buruan!" ajak Zee.
"Kalau lo capek, tunda aja dulu, nggak papa. Gue kapan aja bisa kok," ujar Rey.
Zee menggeleng. "Nggak, gue nggak mau berurusan sama lo lebih lama lagi," ujar Zee kelewat jujur. Gadis itu kemudian berjalan mendahului Rey, "cepet."
"Sadis banget kamu beb!" seru Rey kemudian bangkit dari duduknya dan mengikuti Zee.
###
MOBIL Rey berhenti disebuah toko buah yang sejalur dengan jalan menuju rumah Zee.
"Kenapa ke sini?" tanya Zee.
"Beliin camer buah. Masa gue ke sana kaga bawa apa-apa," ujar Rey kemudian melepas sabuk pengamannya. "Lo tunggu di sini aja." Rey kemudian keluar dari mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Scarleta To Geraldo
Fiksi RemajaSequel Scarldo Manusia cepat berubah. Dan itu yang terjadi terhadap mereka. Kedekatan yang dulu terlihat begitu membahagiakan, kini lama kelamaan menjadi semu. Kasih sayang yang pernah dibagi seakan-akan sirnah tak tersisa, menyisakan bayang-bayang...