MISEL [END✔]

MISEL 6| Leon

Happy Reading~~

•••
Definisi nyiksa diri adalah saat hati lo benar-benar dipatahkan tapi lo tetap mau memperjuangkan dia.
Hanya 0,001%  kemungkinan dia akan berbalik buat ngeliat lo, tapi 0,001% itu tetap harapan.

~Arditya Purnama~

•••

Hari-hari berlalu, Ardit dan Misel semakin dekat. Setiap hari mereka selalu pulang sekolah bersama (kecuali hari minggu:v), bahkan sesekali mereka terlihat berangkat bersama.

Di sinilah mereka berada, duduk bersama di halte depan sekolah menunggu hujan redah bersama beberapa siswa siswi lain yang sedang berteduh.

Satu jam berlalu hujan belum juga redah. Ardit melirik sekeliling ternyata sudah sepi, hanya tinggal mereka berdua karena yang lainnya sudah dijemput dan ada yang sampai rela menerobos derasnya hujan agar bisa segera sampai ke rumah.

Ardit memerhatikan Misel yang sedari tadi hanya menatap setiap tetes air yang jatuh dari langit.

"Sel, lo kedinginan?" tanya Ardit membuka obrolan.

Misel hanya menggeleng.

Kembali hening, tak ada lagi yang bersuara. Ardit bingung mau berbicara apa, akhirnya ia pun memilih ikut memandangi setiap tetes hujan yang jatuh. Sudah satu jam mereka diselimuti kesunyian hanya ada suara tetes hujan dan kendaraan roda empat yang berlalu lalang.

Sampai akhirnya ada motor yang berhenti tepat di depan mereka. Misel merasa mengenali motor tersebut, tetapi ia langsung mengenyahkan pikirannya. Mana mungkin dia menampakkan diri.

Namun kenyataan tak sesuai harapan, Misel terkejut ketika seseorang yang berada di atas motor tersebut membuka helm full facenya.

Seolah bumi berhenti berputar. Pandangan Misel hanya tertuju pada cowok itu. Jantungnya berdegub kencang melihat pemuda itu ada di sekitarnya.

Seperti gerakan slow motion, Leon berjalan mendekat sambil mengusap-usap jaket kulitnya yang basah. Ia belum menyadari keberadaan Misel disana.

Ardit yang menyadari perubahan ekspresi Misel pun mengernyitkan dahi bingung, namun ia tetap memilih diam.

Leon tersenyum ramah kepada Ardit sebelum mengalihkan tatapan pada sosok gadis yang berada disamping pemuda itu.

Sepertinya Leon tidak asing dengan gadis itu.

"Misel?" sapanya ragu.