MISEL 12| Malam Minggu

3.8K 164 6
                                    

Semoga suka^^
Klik bintang dulu sebelum lanjut bacaa.
Jangan lupa ajakin teman klean ikutan baca yes.

Sesuai judulnya~selamat bermalam minggu-!!

Happy Reading~~

•••
Aku tidak menyesal pernah mengenalmu, hanya saja aku menyesal pernah percaya kata-katamu.

~Misela Angel~
•••

Misel kini tengah berada di pinggir lapangan yang sedang ramai karena pertadingan futsal.

Suara riuh para supporter yang berada di sampingnya tak menganggu konsentrasi Misel yang sedari tadi hanya fokus menatap penuh kagum sosok yang sedang berjuang memperebutkan bola di dalam lapangan.

Ardit dengan sejuta pesonanya mampu menarik perhatian para kaum hawa yang kini tengah berteriak-teriak heboh memanggil namanya.

Ardit nampak sangat tampan ketika sedang berkeringat, ditambah semangatnya yang luar biasa menambah kadar ketampanannya.

Ardit terus berlari di tengah lapangan, mengoper bola kearah teman setimnya mengecoh lawan kemudian bola kembali kepada Ardit, ia menendang bola kearah gawang lawan dengan sekuat tenaga daaaaaaaan GOLLLLLLL!!!

Suara riuh semakin memekakkan telinga, di tengah lapangan sana Ardit berdiri dengan tangan membentuk sebuah hati sambil menatap Misel kemudian mengedipkan matanya.

Melihat itu para cewek-cewek yang seketika menjelma menjadi fans dadakan Ardit, kini menatap Misel iri.

Misel tersipu malu karena Ardit melakukannya terang-terangan.

Pertandingan berakhir dengan skor telak 6-2 yang dimenangkan oleh tim Ardit.

Setelah mengambil tasnya, Ardit menghampiri Misel yang terlihat berbincang dengan Icha. Ardit bisa melihat gadis itu sesekali menunduk malu karena Icha terus menggodanya. Ardit hanya tersenyum kemudian melangkahkan kakinya lebih cepat.

"Selamat ya, tadi kamu jago," kata Misel memuji, sontak saja membuat Ardit mengusap belakang kepalanya. Kebiasaan Ardit kalau sedang salah tingkah.

"Makasih udah nonton," balas Ardit kaku.

"Nih, minum dulu." Misel menyodorkan sebotol minuman dingin kepada Ardit yang langsung saja diterima cowok itu dengan senyuman merekah, kemudian meneguknya hingga setengah botol. Pertandingan tadi benar-benar menguras tenaganya.

"Makasih." Ardit menuntun Misel untuk duduk di pinggir lapangan. Ia tidak merasa terusik dengan tatapan kagum cewek-cewek di sekitarnya. Pusat perhatiannya hanya ada pada Misel.

"Ekhmmm masih ada orang ya disini." Icha menyindir keras kedua orang yang kini sibuk mengobrol disampingnya seakan-akan keberadaannya tak dianggap.

"Memang gue ditakdirkan jadi kacang," lanjutnya memutar bota mata karena orang yang ia sindir tidak peka sama sekali dan malah asik melempar candaan.

"Cha, lo kalo ngerasa gabut mending pijitin gue deh. Pegel nih," ucap Revan seenak jidat langsung duduk di depan Icha.

"Minggir, badan lo bau keringat," ujar Icha menempeleng kepala Revan keras.

MISEL [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang