Semoga suka^^
Klik bintang dulu baru lanjut bacaa.
Jangan lupa ajakin teman kelen ikutan baca yes.Happy Reading~~
•••
Tetaplah bersamaku, aku membutuhkanmu mengajariku lebih dewasa.~Misela Angel~
•••"Udah selesai?" tanya Ardit yang sudah berdiri di samping meja Misel.
Misel mengangguk seraya menyampirkan tas punggungnya di bahu. "Yuk."
Hari ini adalah hari pertama mereka memasuki tahun ajaran baru, sekarang mereka sudah kelas 12. Pada saat pembagian rapor semester 2 kemarin betapa bangganya Ardit menyerahkan rapornya kepada Ayah dan Bundanya karena ia berhasil mendapatkan nilai rata-rata delapan. Semua itu berkat Misel yang selalu mengingatkannya untuk belajar.
•••
"Aku mampir dulu ya, Sel. Haus banget," ucap Ardit sambil menyengir menampilkan lesung pipinya. Motornya baru saja berhenti di depan pagar rumah Misel.
Misel tertawa geli, ia sangat tahu itu hanya akal-akalan Ardit agar cowok itu bisa mampir.
"Abis minum kamu pulang ya," pancing Misel.
"Aku juga ngantuk, numpang tidur di sofa boleh ya?" Ardit berusaha mencari alasan lain agar ia bisa berlama-lama di rumah Misel.
Misel tertawa. "Kamu tuh yah." Ia geleng-geleng kepala membuat Ardit semakin menampilkan senyuman khasnya.
Ardit mendorong motornya memasuki halaman rumah Misel diikuti Misel di sampingnya. Cowok itu memarkirkan motornya di bawah pohon agar motor kesayangannya tidak kepanasan.
Setelah itu mereka melangkah masuk, mereka serempak mengucapkan salam ketika sudah berada di ambang pintu. Tetapi Misel terkejut melihat dua orang yang sangat ia rindukan tengah duduk manis di sofa.
"MAMA? PAPA?" Misel berlari memasuki rumah saat melihat kedua orang tuanya sedang duduk di sofa sekarang. Rasanya ia begitu merindukan kedua orang tuanya, karena sudah 6 bulan mereka tidak bertemu.
Misel langsung duduk di tengah-tengah Papa dan Mamanya, menghamburkan pelukan kepada Naya--mama Misel kemudian berganti pada Dewa--papa Misel.
"Kok gak kasih tahu Misel kalo udah pulang?" tanya Misel.
"Kejutan dong." Naya mengusap bahu anak gadisnya.
"Aku kangen banget sama Papa," kata Misel yang masih memeluk Papanya.
Dewa mengelus puncak kepala putrinya, dia juga sama rindunya. Namun, pekerjaan mengharuskannya meninggalkan anak-anaknya.
"Papa juga kangen kamu, Nak," ucap Dewa lembut.
"Sama Papa aja nih kangennya? Mama nggak?" tanya Naya menyindir Misel.
"Ih Mama, Misel juga kangen banget sama Mama," sahut Misel cepat seraya melepaskan pelukannya dari Dewa kemudian berganti memeluk Naya.
"Kamu baik-baik aja kan disini? Gak suka dijailin sama Abang kan?" tanya Naya sambil tersenyum ke arah Misel.
"Abang selalu gangguin Misel, Ma. Mereka tuh kompak banget kalo ngejailin Misel." Misel mengadu sambil memajukan bibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISEL [END✔]
Novela JuvenilCerita ini bisa dibaca sambil bernafas, gak percaya? Coba aja:v ••• Sebelum bertemu kamu, aku gak tahu kalau bidadari beneran ada yang hidup di Bumi. ••• Sebelum bertemu kamu, aku gak tahu kalau ada yang rela mencintaiku dengan tulus. ••• "Bagaimana...