MISEL 22| Happy Birthday, Ardit!

3.2K 143 6
                                    

Note: sekali lagi, quote gak ada hubungannya sama isi cerita. Cuma luapan hati Misel untuk Leon.

Semoga suka^^
Klik bintang dulu baru lanjut bacaa.
Jangan lupa ajakin teman klean ikutan baca yes.

Happy reading~~

•••
Salahku mencintaimu terlalu dalam, hingga aku tak menyadari bahwa kamu telah jenuh dengan hubungan ini. Bahkan ditinggalmu pun aku hanya bisa pasrah.

~Misela Angel~
•••

Ardit memarkirkan motor merahnya tepat di halaman rumah Misel. Ardit melihat rumah besar yang ada di depannya sambil mengernyitkan dahi. Gelap, ia melihat rumah Misel sangat gelap seperti tidak ada tanda-tanda orang di dalamnya.

Ardit merogoh saku celananya, mengambil ponselnya kemudian menghubungi Misel namun hanya suara operator yang ia dengar.

Ardit turun dari motornya, seketika rasa khawatir menyelimutinya. Tadi Misel mengatakan ia sendiri di rumah jangan jangan.... Ardit menggelengkan kepala kuat berusaha menyingkirkan pikiran negatifnya.

Ardit mencoba menghubungi Misel sekali lagi namun hasilnya tetap sama.

Cowok itu mengusap wajahnya kasar.

Di dalam rumah, Misel berusaha sekuat tenaga menahan tawanya. Ia mengintip Ardit lewat jendela, ia dapat melihat kegelisahan menyelimuti cowok itu yang justru membuat Misel gemas sendiri.

Ardit berjalan cepat ke arah pintu utama rumah Misel, mengetuk pintu rumah itu dengan brutal sambil berteriak.

"MISEL? KAMU DI DALAM KAN, SAYANG?"

"MISEL JAWAB AKU."

"MISEL!!"

"MISEL, KAMU DIMANA?"

Misel sudah sangat tidak tega, ia melirik jam di tangannya, sudah pukul 23.58. Misel menghembuskan napas pelan kemudian mengambil kue yang ada di atas meja yang sudah ada lilin di atasnya.

Misel menyalakan lilin dengan angka 17 dikelilingi dengan lilin-lilin kecil. Ia kembali mengecek jam, setelah itu ia membuka pintu.

"HAPPY BIRTHDAY ARDITYA! HAPPY SWEET SEVENTEEN, SAYANG!" seru Misel sambil tersenyum ke arah kekasihnya yang justru sudah pucat.

Ardit dibuat terkejut, melihat gadisnya baik-baik saja membuatnya lega. Debar di dadanya dan kekhawatiran yang tadi menyergapnya seketika menghilang.

Ia mengalihkan pandangannya melihat kue yang berada di tangan Misel, ia merasa sangat terharu sekaligus bahagia bisa memiliki gadis seperti Misel.

Ardit berjalan mendekat. "Makasih sayang," ucapnya pelan, ia langsung merengkuh tubuh Misel erat.

"Jangan ngerjain kayak gini lagi, jantung aku nyaris copot saking deg-degannya takut kamu kenapa-napa."

Misel tersenyum, ia mengusap-usap punggung Ardit pelan. "Maaf, udah buat kamu panik."

"Gak pa-pa, aku sangat bersyukur kamu baik-baik aja." Ardit semakin mengeratkan pelukannya. Cowok itu menenggelamkan wajahnya di bahu Misel.

MISEL [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang