MISEL 33| Liburan Berdua

2.7K 101 7
                                    

Semoga suka^^
Klik bintang dulu baru lanjut bacaa.
Jangan lupa ajakin teman kelen ikutan baca yes.

Happy reading~~

•••
Tetaplah menemaniku untuk waktu yang lebih lama.

~Misela Angel~
•••

Pukul 10.00 pagi Ardit sudah berada di ruang tamu rumah Misel, menunggu sang kekasih turun dari kamarnya.

Hari ini Ardit akan mengajak Misel ke pantai sesuai dengan janjinya, ia akan menggunakan waktu libur sekolah untuk bersantai. Sudah cukup ia tersiksa dengan materi pelajaran saat ujian. Oh iya, nilai Ardit semester ini mendapatkan nilai rata-rata delapan. Suatu pencapaian yang luar biasa menurutnya.

Ardit menunggu sambil memainkan ponsel, ia melihat foto-foto Misel di galeri yang ia ambil secara sembunyi-sembunyi. Bisa dipastikan jika Misel melihat foto tersebut gadis itu pasti akan langsung menghapusnya.

Ardit tersenyum melihat layar ponselnya, ia sangat gemas jika melihat foto candid Misel, lucu menurutnya.

"Kesambet, Dit?" Deril datang entah dari mana langsung duduk di samping Ardit.

Ardit terperanjat kaget, ia meluruskan duduknya kemudian mengusap belakang kepalanya sambil tersenyum.

"Baru bangun, Bang?" tanya Ardit mengalihkan karena malu telah ketahuan senyum-senyum sendiri, nanti calon Abang iparnya mengira ia gila.

Deril mengangguk. "Mau kemana? Rapi amat lo?" tanyanya melihat penampilan Ardit yang tidak seperti biasanya.

Biasanya jika Ardit hanya berniat ke rumah Misel, ia hanya akan mengenakan kaos santai. Tapi sekarang penampilan pemuda itu terlihat sangat rapi.

Baju kemeja flanel kotak hitam putih yang dibiarkan tidak dikancing dengan kaos putih polos sebagai pelapis di dalamnya, celana jeans, jam tangan hitam bertengger di tangan kiri, gelang hitam polos di tangan kanan, rambut disisir rapi dan terlihat sangat licin--nyamuk mampir kesana auto kepleset. Jangan lupakan, sepatu convers di depan rumah Misel.

Ardit tersenyum malu karena Deril meneliti penampilannya. "Mau ngajakin Misel ke pantai, udah izin sama bang Daril, kok," katanya.

"Gak izin ke gue?" tanya Deril menunjuk dirinya sendiri.

"Bang Deril kan baik," ucap Ardit cengengesan.

Deril ikut tertawa. "Emang paling bisa ya lo."

"Kita kan sodara bang," balas Ardit terkekeh.

Mereka memang sudah akrab sejak lama, jadi Ardit sudah tidak canggung lagi berbicara dengan Deril maupun Daril. Ia sudah dipercayakan untuk menjaga anak gadis satu-satunya di rumah itu.

"Bang Daril kemana?" tanya Ardit karena tak melihat Daril sejak tadi.

"Lagi ngapelin ceweknya dia," jawab Deril.

"Lo gak ngapel bang?"

"Nggak, lagi ngambek."

"Siapa? Cewek lo?"

Deril menggeleng. "Gue lah. Jadi cowok juga jangan ngalah terus, sekali-kali ngambek biar cewek tuh gak merasa bener terus," ujarnya menggebu-gebu.

MISEL [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang