Hallo everybody!!! Ini cerita ku yang pertama🤭, maaf jika EYD nya banyak yang salah, penyusunan kata kurang pas, karena author masih pemula yang belajar menulis diary untuk dipublikasikan.
So.... Selamat membaca tems🤗🤗. Jangan lupa vote dan komen yahh😉
🛸🛸🛸🛸🛸🛸
Malam ini begitu hangat, dengan semangat baik aku berangkat ke puskesmas tempatku magang, jaraknya tak jauh dari kost ku. Aku shift malam sekarang, di IGD puskesmas. Aku suka IGD, para dokter dan perawat terlihat sibuk menyelamatkan orang-orang sekarat dalam sekejap, dan itu terlihat seperti pahlawan bagiku, sepertinya jiwaku jiwa perawat hehe.Sore ini tugas ku tak banyak, ya karena memang lagi sepi. Dari pukul 6.30 hingga azan isya hanya ku habiskan dengan berbagi pengalaman dengan para senior yang mungkin sepantasnya ku panggil ibu dan nenek. Tapi di sini, kami layaknya anak pramuka, walau seumur adik, atau setua nenek di rumah. Panggilannya ya tetap "Kak"
🍵🍵🍵🍵🍵
Saat sesi cerita horor dari para senior di mulai, kami kedatangan pasien grastitis kronis, pasien ini sudah langganan di sini. Aku dan para senior antusias menangani pasien tersebut sampai keadaanya stabil dan pulang.Kami kembali duduk melanjutkan cerita, namun ternyata kami kembali kedatangan pasien kecelakaan, asma, vertigo, dan lainnya.
Tak henti hentinya kami bekerja sampai jam 22.10 karena pasien datang silih berganti. Karena jam 10 adalah jam tidur petugas IGD, kami pun bersiap untuk tidur.
🎡🎡🎡🎡🎡
Magang ku kali ini berbeda dengan magang ku sebelumnya. Magang kali ini hanya di beri jatah 1 orang untuk shif malam dan tidur di kamar pasien yang kosong, yaa karena keterbatasan kasur petugas puskesmas. Dan sialnya, aku harus tidur sendirian di kamar pasien dengan 3 bed kosong setelah mendengar cerita horor seputar IGD.Sampai jam 3 pagi, mata ku tak mau tidur, takut-takut seseorang tak kasat mata akan membuka tirai ku. Aku sangat takut malam itu, sampai menghubungi beberapa teman ku lewat chatting. Dan akhirnya tanpa sadar aku tertidur.
🎐🎐🎐🎐🎐🎐
Jam 3.50, seseorang memencet bel IGD. Aku adalah tipe yang sensitif dengan suara saat tidur, sehingga dengan perasaan yang sedikit jengkel aku terbangun. Ternyata tak hanya aku, 2 orang perawat senior dan dokter jaga juga ikut terbangun.Saat pintu ruang jaga IGD dibuka, ternyata salah seorang bidan senior yang 1 shif dengan ku, sudah seumuran nenek ku, tengah memencet bel sambil tertawa lepas. Ia sangat senang karena hampir sebagian petugas kena prank olehnya. Teman perawat seumurannya juga ikut tertawa lepas melihat tingkah lucunya, sedangkan dokter jaga dan perawat yang seumuran ibu ku kembali tidur dengan rasa kesal.
Aku kembali masuk kamar ku. Aneh, tanpa sadar aku ikut tertawa. Nenek itu lucu juga.
⚖️⚖️⚖️⚖️⚖️⚖️
Tak lama setelah kejadian itu berlansung, bel kembali berbunyi dan otomatis hal itu membangunkan ku lagi, aku sangat kesal, kenapa nenek itu sangat suka memencet bel seperti itu? karena aku mahasiswa magang, Aku harus bangun dan keluar. Ternyata nenek itu juga bangun dan melihat kearah ku. Berarti bukan nenek itu pelakunya.Sontak aku lansung membuka pintu jaga IGD dan melihat seorang Ibu paruh baya hamil besar tengah kesakitan, sepertinya mau melahirkan.
Senior ku itu lansung memberi isyarat untuk membangunkan para petugas dan tenaga medis, lalu ia berlari menuju si Ibu. Walau sudah tua, jiwa bidannya masih tetap muda.
💒💒💒💒💒
Setelah memanggil petugas, aku juga bergegas ke ruang ponek untuk membantu senior ku. Ibu itu sudah baik baik saja, senior ku sedang menganamnesa datanya. Akupun di minta untuk mengukur ttv dan menghitung djj serta tbbj pasien tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Woman's Struggle
RomanceINI CERITAKU SEBAGAI MIDWIFERY HASIL PAKSAAN ORANGTUA. SETIAP HARI SELALU MENGENANG MASA DEPAN BURUK KARENA PROFESI KU YANG SEPERTI TAK BERGUNA DI KOTA KU, BAHKAN AKU SENDIRI PUN BELUM PERNAH MELIHAT PERSALINAN SECARA LANSUNG, AKAN JADI APA AKU NAN...