Rumah Satu Manusia

1.3K 36 24
                                    

Haiii Readerss...
Maafkan kumi yang lagi lagi hiatus tanpa pamit yaaahh😔, karena kumi akhir ini sibuk revisi deadline, terus btw kumi juga lagi dinas + ngerjain LTA alias skirpsi😔😔.

Mungkin untuk chapter-chapter selanjutnya kumi juga bakal latepost lagi, padahal ada 7 cerita haru lagi yang rasanya ingin sekali kumi bagikan kesini secepatnya.

Sebagai permintaan maaf kumi, kumi ingin membocorkan sedikit tentang kisah haru di chapter selanjutnya, setelah ini akan ada cerita tentang seorang mayat bayi tak ber ayah dan tak diterima di kampungnya karena adat, lalu setelahnya kumi mau cerita tentang seorang ibu yang sudah 5 kali hamil namun tak memiliki 1 orangpun anak.

Lalu di chapter selanjutnya kumi akan bercerita tentang kekeluargaan pasien kelas 3 yang awalnya tak saling mengenal hingga saling menguatkan, bahkan salah satu diantara mereka menyuruh kumi tidur di kelas 3 karena masih banyak bed yang kosong katanya, mereka sering ditegur karena selalu membuat keributan di malam hari, cerita mereka akan kumi bagikan dalam beberapa chapter karena masing-masing mereka memiliki kisah menarik, mulai dari seorang ibu yang baru kehilangan balita, namun kehamilannya juga terancam gagal, ada seorang ibu muda seumuran kumi yang hamil diluar nikah dan kedua keluarganya tidak akur, ada seorang remaja dengan komplikasi obsetri yang di kucil kan teman dan di bully gurunya sendiri, lalu ada seorang ibu yang keguguran setelah penantian panjang seorang anak.
Terakhir, bukan ending yaaa🤭🤭, kumi akan bercerita tentang sepasang tunawicara yang menunggu kelahiran putri cantik mereka. Yuk komen atau privat chat kumi, manakah cerita yang bikin kalian penasaran? Hasil terbanyak akan kumi jadikan chapter selanjutnya.
🧣🧣🧣🧣

Ini adalah kisah seorang ibu muda yang baru menikah, baru melahirkan seorang anak, namun harus diangkat rahimnya karena Haemorrhagic Postpartum. Umurnya masih belia, 27 tahun, tapi kedewasaannya sudah melebihi wanita 47 tahun sekalipun, ia tetap tersenyum walau ditakdirkan hanya memiliki seorang anak.

🌿🌿🌿🌿
Namanya Intan (nama samaran), dirujuk oleh BPM kota tempatku dinas tadi malam, ia mengalami HPP karena atonia uteri, kak Intan hampir meninggalkan putri kecilnya tadi malam karena syok hipovolemik.
Darah ditransfusikan lansung 4 kolf dari kedua kaki dan tangannya, bahkan di injeksikan secara intra vena entah berapa kolf.

"Aku mau tidur"

Dengan mudah Kak Intan mengutarakan itu dari bibir mungilnya. Mereka menceritakan semua hal tragis itu dengan mata yang berkaca-kaca.

🦇🦇🦇🦇
Namun pagi ini, mata ku melihat semua cerita menegangkan itu seperti dongeng saja, aku lihat pagi ini di tertawa ceria dengan keluarganya.

Tanpa sadar Aku menatapnya dengan sedikit terperanga, sehingga Aku tak sadar Kak Intan juga memperhatikan kumi.

Aduhh malunya.

"Pasien Intan Post Histerektomi dan pasien Deni Plasenta Previa tj kumi ya"

OMG, betapa canggungnya situasi ku dan Kak Intan nanti, apalagi Kak Intan dianjurkan untuk dimandikan, bukan karena bedrest, tapi karena Kak Intan masih pusing jika harus berdiri apalagi mandi, untuk buang air kecil saja memerlukan waktu setengah jam bagi Kak Intan untuk kembali ke tempat tidur, apalagi mandi. Wajar saja, dia kehilangan darah lebih dari setengah darah dalam tubuhnya sehingga mengalami syok hipovolemik, setidaknya ia pasti anemia saat ini.

🤱🤱🤱🤱🤱🤱
Aku dan temanku mempersiapkan peralatan mandinya seperti laken, perlak bersih, air, washlap dan sabun.

Huuffftt...

Sebenarnya Aku masih malu karena sudah tertangkap basah memperhatikannya dengan ekspresi tak biasa, tapi yasudah lah, mari kita mandikan.

🐳🐳🐳🐳🐳🐳
Kak Intan, kenalin saya kumi, ini teman saya Cila (nama samaran yaa.. hihi), sekarang kita mandi ya kak, jadi saya mau minta tolong sama suaminya Kak Intan, tolong siapin baju berkancing, gurita, sarung, celana dalam sama pembalutnya ya pak" ujarku sembari tersenyum.

Woman's StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang