Nahkoda Akhirat ku

1.2K 40 6
                                    

Halloowww epribadiiii... Hihihi...
Welcome to Women Struggle..

⛑️⛑️⛑️⛑️
Maafkan kumi sudah terlalu lama hilang😞😞🙏🙏, kumi bukannya mau php, hilang kabar tiba-tiba kayak gebetan, tapi beberapa minggu terakhir kumi lagi sibuk penyempurnaan proposal laporan tugas akhir, alhamdulillah setelah perjuangan ala-ala cerita instagram kumi udah di ACC dosbing, doain kumi ujian proposal selasa depan yaaa🙏🙏🙏.

👣👣👣👣
Hari ini kumi mau cerita tentang IUFD lagi, tapi kisahnya akan lebih haru karena ini cerita pulangnya anak yang sudah dinantikan 6 tahun lamanya. Cerita ini kumi dapatkan dari pasien COC sahabat kumi, awalnya kumi pengen ngobrol lansung dengan si ibu, tapi si ibu menarik diri dari semua orang setelah didatangi saudaranya, ya wajar saja, ruang yang ditempatinya penuh dengan ibu bahagia, terlebih ucapan saudara yang menyayat hati.

Berhubung kumi tidak mendengar lansung cerita dari si ibu, jadi kumi akan berperan menjadi si ibu sesuai dengan cerita yang kumi dengar.

🦁🦁🦁🦁🦁
Perkenalkan aku Silvia (nama samaran), umurku sudah 38 tahun sekarang.
Dahulunya aku seorang janda tanpa anak, karena suamiku meninggal selang 1 tahun kami menikah.

Awalnya aku tidak berpikir untuk menikah lagi, karena kepergian suamiku memarut luka yang cukup besar dihatiku.

Tapi lelaki yang penyayang ini menggugah hatiku, diam- diam ia membenahi hatiku yang penuh parut. Ia adalah seorang lelaki bujangan tua, umurnya 40 tahunan, ia memang bukan pria tampan, tapi kebaikan hatinya mengalahkan wajah paling tampan yang pernah kutemui.

Sejak dulu keinginanku adalah seorang anak, hanya sekedar keinginan, dulunya. Awalnya memiliki seorang anak adalah mimpiku yang tak mungkin jadi kenyataan, tapi karena sekarang aku sudah punya suami, mimpi itu menjadi sebuah harapan, tapi sepertinya memang bukan takdirku untuk memiliki seorang buah hati, buktinya ini sudah tahun ke enam pernikahanku, namun seorang cabang bayi pun urung kami dapati, yahh setidaknya aku bersyukur memiliki seorang suami yang menerimaku apa adanya.

Tapi ternyata tuhan memberi keinginanku saat aku sudah merelakan. Akhir-akhir ini aku sering mual, nafsu makanku juga turun. Sudah kulakukan berbagai cara untuk meredakan rasa mualku, tapi rasa mualnya urung jua reda, ini sudah 8 hari.

"Silvia, abang bukannya bermaksud apa-apa, tapi apa gak mau coba test pack dulu?"

Abang jaelani (nama samaran), suamiku sedikit meringis, takut aku tersinggung. Dengan tangan ragu-ragu, abang jae memberikanku test pack murahan. Yaa kami cuma keluarga kecil kelas menengah kebawah.

Walau aku sudah ikhlas, kuakui kadang keinginan itu masih ada, test pack adalah sebuah phobia bagiku, walau takut kecewa, kuambil test pack itu untuk menghargai suamiku, lalu kututup lagi pintu kamar mandi.

Hahhh banyak pertimbanganku sebelum mencelupkan test pack ini lagi, walau sudah tidak memikirkan itu lagi, tak dapat kupungkiri setiap melihat benda ini harapan itu muncul kembali.

"Oke Silvia, lakukan saja untuk menghargai suamimu"

Aku berbicara didepan bayanganku sendiri.

Tapi takdir berkata lain, aku bahkan tidak percaya dengan hasilnya.

"Abaaaaaaang....."

Mendengar teriakanku dengan sigap abang jae mendobrak pintu kamar mandi.

Seketika abang jae tersandar di dinding kamar mandi yang basah, melihat 2 garis merah test pack yang kupengang di tangan kiriku.

🐢🐢🐢🐢
"Selamat pak, ibu, sesuai perhitungan HPHT ibu, usia kandungannya sudah 3 bulan lebih, tapi mohon dijaga kesehatannya ya bu, karena sebenarnya diusia segini ibu tidak dianjurkan hamil" bidan puskesmas menjelaskan.

Woman's StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang