Puteri Salju Kecil (Class 3 Familly)

816 29 0
                                    

Hallo struggles.....🤗🤗🤗
Kumi back...😂😂
Maafin kumi yaa up date nya gak menentu gini.. 😒😒😒😒
Soalnya kesibukan kuliah online bikin waktu kumi gak konsisten, janji deh lepas wisuda kumi bakal konsisten up, kumi usahakan 2 minggu sekali, tapi usaha dulu yaa🤭🤭

🥪🥪🥪🥪🥪🥪
Ini kisah gadis manja dalam usia ambigu, umur 20 tahun, usia dimana pikiran akan dibebani dengan pertanyaan

"Apa aku sudah dewasa?"

Di usia ini, seorang gadis dari desa kecil dipaksa menjadi ibu. Yahh... Dengan segala ketidaksiapan. Baik fisik maupun psikologinya.

Ini cerita tentang kehidupan seorang wanita yang tidak pada umurnya, yukk lansung ajaa....🤭🤭🤭🤭

🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Pagi yang cukup cerah, untuk menyambut minggu kedua ku di ruang nifas, yahhh dengan teman shift baru tentunya. Saat dinas, akan ada pergantian ruang khusus mahasiswa di setiap minggunya, tapi tidak denganku, aku adalah mahasiswa istimewa yang di dekam di ruang nifas selama 3 minggu alias 1 periode dinas. Entah apa yang dipikirkan dosen ku, tapi ada untungnya juga, aku tidak perlu beradaptasi dengan senior di setiap minggunya. Ruginya ada? Ya jelas ada! CI terpelit di rumah sakit ini ya CI ruang nifas, jadi tau lah nilai ku 1 periode dinas ini.

☔☔☔☔☔
Ku awali dinas pagi dengan menjemput pasien post ruptur portio, yang saat ini mengalami anemia berat karena ruptur itu membuatnya kehilangan banyak darah.

Pasiennya seperti normal-normal saja, hanya sedikit pucat dan matanya sedikit ikterik. Bahkan ia duduk di brankar, untuk pindah sendiri rasanya ia mampu. Tapi kenapa ia diangkat saat pindah dari brankar ke bed?

Ternyata ia rujukan dari puskesmas, ia rubuh di kamar mandi dan Hb nya cuma 4 gr/dL, cukup luar biasa melihat matanya terbuka sempurna.

🍳🍳🍳🍳🍳
Saat diajak bicara, ia lebih memilih diam dengan tatapan mata yang kosong, entah karena Hb yang sangat rendah, atau sesuatu yang lain, yang jelas ia tidak peduli apapun di sekitarnya.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Setelah si pasien baru sudah ready, kami pun melakukan anamnesa data, kebetulan sekali si penganamnesa adalah aku, karena hitungannya pasien ini adalah tj ku.

"Kak, dari pertama kali hamil, sampai umur kehamilan 3 bulan, kakak ada yang di keluhkan gak kak?" Aku bertanya dengan suara yang keras tapi intonasinya tidak menekan.

Bukannya apa, sedari tadi aku tidak diacuhkan, tapi pekerjaan ini harus selesai.

"Gak ada" jawabnya datar.

Tidak mungkin sekali, trimester 1 itu masa adaptasi besar bagi seorang ibu, terlebih ibu baru.

"Kakak pernah mual? Atau muntah mungkin?"

"Pernah"

Huuufft... Mungkin pertanyaanku yang tadi kurang jelas.

"Pernah pusing gak kak?"

"Pernah"

Haruskah kutanyakan satu per satu?

"Terus makannya gimana kak?

"Gak enak"

🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Baiklah, mau bagaimanapun aku harus ramah pada ibu yang sama sekali tidak menganggap ku ini, derita jadi bidan.

"Coba deh kak, ceritain sama saya apa yang kakak keluhin selama hamil muda" aku memengang tangannya sembari tersenyum.

"Dia hamilnya diam-diam dek, makanya kami sekeluarga gak tau apa apa"

Woman's StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang