Wanita Setengah Dewa

2.5K 50 0
                                    

Huuuhaaaiii....
Sesuai janjiku di chapter terdahulu..🤭🤭
Hari ini aku akan bercerita tentang pengalamanku baru-baru ini, tentang wanita pengidap Syndrome Down dari sepasang kekasih bahagia di ruang perinatologi, wanita itu sudah jadi malaikat sekarang, hanya bisa ditemui disurga😥😥

🐻🐻🐻
Hahhh... Perinatologi done!! Entah kenapa dari sekian rumah sakit yang pernah ku tempuh, ruang pertamaku selalu Perinatologi, aku seperti sudah ditakdirkan hidup di perinatologi, jangan- jangan masa depanku bekerja di ruang perinatologi, aamiin, heheh😂😂.

🦇🦇🦇
Memasuki ruang perinatologi, kami disambut oleh para senior perinatologi, mereka tidak ramah dan tidak galak juga, lebih ke sinis sih menurutku. Hahhhh.... Dari aba-aba kampus saja aku sudah mampu mencium bau ketidaknyamanan di rumah sakit ini.

Kami dilarang main hp disini, padahal disetiap sudut, senior, dokter dan keluarga pasien sibuk dengan benda itu, aiisshhh ini tidak adil sekali, pasien rumah sakit ini tidak banyak, karena memang bukan rumah sakit besar, bayangkan kamu hanya bermenung seharian tanpa gadget sampai jam dinas selesai.

Tapi saat dijalani, tidak buruk juga, bisa ngobrol lebih luwes dengan rekan satu shift dan keluarga pasien.

🐼🐼🐼
Dipintu masuk aku melihat seorang ibu dengan wajah yang agak menimbulkan kontroversi dalam otakku sendiri, apa dia Syndrome Down?

"Pagii kak x...kak y...kak...z, bu dokter makin cantik pagi ini" ujarnya penuh semangat menyapa semua orang.

"Ehhh Mutiara (nama samaran), cieee udah mandi ajaa.." jawab salah seorang senior terlihat akrab.

"Wahhh iyaa dong, maminya Queen (nama samaran) harus cantik selalu, hahaha" celetuknya lagi.

Ahhh sepertinya bukan Syndrome Down, bicaranya normal, dan tidak terlihat gerik khas Syndrome Down padanya.

🦇🦇🦇
Lama berpikir, lamunanku dibuyarkan oleh kata sambutan dari Karu (kepala ruangan) sekaligus orientasi kami.

Senior ruangku cukup baik walau tak bersahabat, kukatakan begitu karena aku tak terlalu ditindas disini, sangat berbeda dengan ruang kebidanan, dinas minggu keduaku. Wahhh di sanalah kurasakan apa itu senioritas rumah sakit.

Kami berkenalan dengan senior, dokter dan keluarga pasien, Karu ruangan ini seorang bidan, jadi you know lah dia akan cukup cerewet dengan kami.

"Halooo adek-adek baru.. hihihi"

Kak Mutiara menyapa kami senang, anaknya akan lebih banyak teman, begitu katanya . Dengannya kami bisa akrab tanpa pendekatan khusus, ia membaurkan diri pada kami.

🥘🍪🥘🍪🥘🍪🥘
Cukup lama orientasi dilakukan, yaa lebih banyak tentang kedisiplinan dan semua apa yang ia suka dan tak ia suka, kami mulai orientasi jam 7 dan selesai jam 10 lewat, ahhh beruntung yang dinas pagi hari ini, harinya sudah berlalu separuh.

Tapi keberuntungan itu tak berpihak padaku, aku dinas siang dihari pertamaku, jujur saja aku kesal sekali, hanya 2 jam lebih waktuku untuk beristirahat.

🐼🐼🐼
Dinas siangku dimulai, beruntung Karu rewel itu hanya dinas pagi setiap hari, jadi aku hanya bertemu dengannya di dua hari terakhir, dan itupun ia sibuk dengan kertas- kertas yang akupun tak tau untuk apa, wahhh... Yang jelas ini keberuntungan.

🦇🦇🦇
Kami memiliki 11 bayi siang ini, dan kami juga memiliki teman sejawat dari institusi lain, yahh walaupun satu tingkat diatas kami, mereka cukup baik.

Aku mendapat tj 2 bayi bblr hari ini, satu orang bayi dari seorang ibu yang pendiam, dan satu lagi bayi dari seorang ibu yang tak mau diam, yaa! Bayi Ny.Mutiara.

Woman's StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang