Berlian dalam Lumpur

456 19 12
                                    

Hello everyone...
Hari ini ada kisah dari tante kumi yang baru melahirkan, saat dalam masa rawatan, ia dikejutkan dengan tragedi yang dialami teman sekamarnya, tiba-tiba teman sekamarnya itu diserang oleh petugas saat jam makan siang, dari ceritanya, ia sedikit membela teman sekamarnya, mungkin karena teman sekamarnya itu sedang kemalangan kehilangan bayi, dan karena sekamar, mereka sudah akrab.

Tapi entah mengapa hatiku membela petugas ini, karena berdasarkan cerita tanteku, petugas ini adalah mantan istri dari suami teman sekamarnya itu, dan suami itu meninggalkan anak yang masih berusia 3 tahun, apapun alasannya, bagiku teman baru tanteku itu tetaplah sumber masalah, dan suaminya itu bukan orang yang berkualitas.

Perihal ini, bahkan aku sedikit cekcok dengan tanteku, walau tanteku bersikeras mengatakan mereka orang yang baik, tapi aku dengan tegas mengatakan, mereka orang yang br*ngs*k, bagaimana mungkin menyakiti hati seorang wanita dan membuat gadis 3 tahun kehilangan kasih sayang orang tua yang utuh disebut orang baik?

Semoga teman-teman dapat feelnya yaaaa....

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
Haii.. namaku Merita (nama samaran), aku adalah seorang janda muda satu anak, mantan suamiku adalah seorang polisi, dan aku seorang bidan baru di ruang poned dan ponek di sebuah rumah sakit, kami di satu tugaskan karena poned dan ponek masih satu atap hanya terpisah sekat saja, karena tugas kami merangkap, satu shift kami bisa mencapai 2 kali lipat shift ruangan lain.

Jarak ku dan mantan suami hanya 2 tahun saja, kami pacaran sejak SMA, dan memutuskan menikah setelah mendapat gelar masing-masing, umur pernikahan kami hanya 4 tahun saja, dan kami dikaruniai seorang putri lucu yang sekarang sudah berumur 3 tahun.

🥞🥞🥞🥞🥞🥞🥞
Kami baru saja berpisah, belum juga setahun, sebenarnya hubungan kami sih harmonis saja, yaa karena masih tahun-tahun pertama menikah, hingga seorang perempuan datang ke rumah ku sambil memboyong perut besarnya dan menarik suamiku keluar pintu, ahh sudahlah, membayangkan masa indah yang direnggut paksa itu membuatku lemas saja, tentunya aku harus semangat kerja sekarang karena hanya aku yang harus membesarkan anakku dengan baik.

🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬
Pagi ini, shift pagi pertamaku di minggu pertama, dengan antusias dan semangat tanggung jawab terhadap anakku memboyongku memasuki ruang poned dengan senandung kecil, setelah berpisah, ternyata aku lulus CPNS, mungkin tuhan ingin membantuku mengemban beban membesarkan anak seorang diri, sampai saat ini, tak hentinya aku mengucapkan terimakasih pada tuhan yang sangat amat baik padaku.

🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟
Sebelum shift pagi dimulai, kami awali dengan overan pagi, kami harus tau apa indikasi pasien agar bisa mengasuh dengan benar di jadwal shift pagi ini.

"Nahh.. ini Ny. Anisa, umurnya 24 tahun, diagnosanya IUFD, sudah diinduksi dari sejam yang lalu, dosisnya ada di status yaa, ohh iya persyaratannya belum lengkap, jadi suaminya lagi ngurus persyaratan"

Anisa 24 tahun? Sepertinya aku familiar dengan identitas itu..

Deggh!! Kulihat wajah pasien itu, ia tengah menangis seorang diri, tentu saja aku ingat wanita itu, wanita itulah yang memboyong suamiku keluar pintu, dan bahkan dengan bujuk rayunya ia berusaha mengusirku dan Nafisya (nama anakku) dari rumah kami.

☄️☄️☄️☄️☄️☄️
"Rit...? Meritaa..?"

"Ahh.. iya kak"

Aku tak sadar, ternyata seniorku memanggilku sedari tadi.

"Kamu gak papa?" Imbuh seniorku.

"Ahh gak papa kok kak hehe" jawabku seadanya.

"Bukan itu, tadi kita liat suami kamu sama pasien Anisa, dia kesulitan ngurus berkas gara-gara nikah sirih, jadi pelakor yang rebut suami kamu pasien Anisa?"

Woman's StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang