Dermaga dan Bangau Putih

354 14 0
                                    

Hallo everyone....
Maaf yaa kumi jarang update huhu...😭😭
Kumi gatau kenapa mood kumi buat nulis itu hilang tiba-tiba...
Kumi buntu...😭😭
Tapi lagi kumi usahakan kok...
Yuk kita lepas kangen dengan kisah remaja kuat yang satu ini..
Chekkidott....

🤖💀🤖💀🤖
"Gadis kurang ajar! Beraninya kamu jebak anak saya!" Suara ibu mertuaku melengking di seisi ruangan.

"Udah bu, menantunya perlu istirahat, jangan dimarahin dulu, nanti pendarahan" Bidan berbisik pada mertuaku.

"Saya gak peduli! Dia sudah menghancurkan masa depan anak  Saya gak terima!" Ibu mertuaku meraung se jadi jadinya.

"Ayok keluar bu, malu diliatin orang"

Suamiku menyeret paksa ibu keluar ruang bersalin.

Kami semua berpacu hening dalam diam, padam rasanya mukaku menghadapi semua orang, sungguh aku tak pernah tidur dengan laki-laki manapun selain suamiku.

Mungkin kami memang melakukan dosa besar sampai diberi hadiah yang tak diinginkan, tapi Aku tidur dengannya karena cinta, bukan karena Aku wanita murahan yang tidur dengan semua pria.

"Jangan dipikirin ya sayang, ini cuma salah paham, Ibu mertua kamu cuma kurang edukasi tentang Albino, jadi anak kamu ini seorang penyandang Albino sayang, kondisi dimana pigmen warna kulitnya kurang, nanti saya jelaskan lebih dalam, yang jelas sekarang kamu gak boleh mikir yang aneh-aneh, oke sayang?"

Kulirik Bidanku yang khawatir dengan tatapan malu, Aku pernah mendengar soal Albino, dulunya Aku berpikir penyandang Albino itu manusia beruntung, karena sudah mengantongi standarisasi kecantikan para pria di Indonesia, tapi ketika putriku diberi anugerah itu, mengapa aku tak senang?

🍇🥑🍇🥑🍇
Aku sudah dipindahkan ke kamarku, sudah 4 jam sejak kelahiran cucunya, Ibu mertuaku menolak masuk keruanganku, sedangkan suamiku sibuk membujuk Ibunya.

Mungkin Aku labil karena masih remaja, egoku masih tinggi dan tidak pengertian, walau Aku tau suamiku berjuang untukku pada Ibunya, tapi saat ini aku juga membutuhkan suamiku, bahkan anakku belum ia beri iqomah.

Orangtuaku tak berkutik, mungkin mereka malu, sedangkan Bidanku yang tadinya begitu perhatian padaku sekarang juga sibuk dengan calon ibu yang tengah berjuang di ruang bersalin.

"Besok kita pulang kerumah ya"

Tiba-tiba Ibuku memecah hening dengan suara tersekat.

"Gak bisa bu, kan perjanjiannya Aku tinggal di rumah suamiku" jawabku lirih.

🐿️🦔🐿️🦔🐿️
For your information, dari awal pernikahanku memang bermasalah, Aku mencintai seorang lelaki manja begitu dalam, sampai rela memberikan semuanya padanya.

Kesalahan itu memberi kami sebuah tanggung jawab baru, Aku hamil seorang anak dari laki-laki yang Aku cintai, ia memang bertanggung jawab seperti janjinya, tapi untuk itu, Aku harus berkorban perasaan dulu.

Setelah percekcokan panjang, akhirnya seorang wanita yang sangat mencintai putranya itu memberi kami restu walau terpaksa dan syarat-syarat yang tentunya mengekang pernikahanku.

🍟🥪🍟🥪🍟
Sudah seminggu sejak lahirnya puteriku, Aku tinggal di rumah mertuaku seperti perjanjian.

Sudah seminggu pula anakku tak boleh menangis terlebih di malam hari, alhasil Aku hampir tak tidur, berjaga-jaga jika raut wajah puteriku berubah, Aku harus cepat-cepat menyusuinya sebelum ia menangis.

Sedangkan suamiku?

"Sabar ya sayang, Aku lagi usaha buat luluhin hati Ibu"

Hanya itu responnya setiap kali Aku mengeluh, tiap Ibunya memarahiku, ia lebih memilih diam, Aku tak menyuruhnya untuk menjadi anak durhaka, tapi jujur Aku ingin di bela, bukankah kewajibannya untuk melindungiku?

Woman's StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang