Walaupun lo sedingin Antartika, gue bakal Cairin Es di Antartika walaupun sedingin apapun.
Ernald_orlnd
05.00Kring.. Kring...
Bunyi jam beker Gita yang bergetar menandakan gadis itu harus bangun.
"Huaaa" Gadis itu bangun sambil sesekali menguap dan mengucek matanya. Entah ngantuk atau bukan yang jelas ia masih menguap padahal tidur nya sangat awal.
Gita memasuki kamar mandinya dan bersiap untuk berangkat sekolah, sehabis itu Gita turun dari anak tangga untuk menyapa mamanya yang sedang berada di meja makan.
"Ma, bawain aku bekal lagi ya" Pinta Gita sambil memakai sepatu nya, ia kali ini tidak sarapan karena lagi tidak nafsu.
"Iya sayang" Sahut mamanya.
"Nih bekalnya, kamu ga makan dulu git? " Tanya mamanya sambil menyodorkan kotak bekal berwarna biru warna kesukaan Gita.
"Engga usah ma, aku pamit dulu ya" Ucapnya berpamitan dan langsung bergegas memasuki mobilnya yang sudah ada pak selamet.
15 menit.
Gita sampai ke tempat tujuan nya yaitu sekolah.
Gita memasuki ruang kelasnya tanpa senyum seperti sifatnya yang kemarin, gadis itu duduk tanpa menoleh ke arah Siska yang berada disamping nya.
"Git? " Panggil Siska basa basi. Gita hanya mengangkat satu alisnya yang mempunyai maksud "apa".
" Lo kenapa cuek sama gue? " Tanyanya serius.
Plis kali ini Gita sudah tidak tahan bila Siska ngomong serius seperti itu, Gita pun pura2 tenang.
"Ga" Sahut Gita tanpa menoleh dan ia mengeluarkan buku untuk jam pelajaran nya nanti yaitu IPA.
Siska yang dibalas hanya singkat pun tak mampu berkata2 lagi.
Bel masuk tiba, mereka mengikuti pelajaran IPA.
Skip.
Kring... Kring..
Bel istirahat tiba, kali ini Siska sengaja untuk mengajak Gita ke kantin karena ia sudah tahu pasti Gita membawa bekal lagi.
Kantin.
Siska sudah janjian kepada Ernald dan Rendy untuk istirahat bersamanya karena ia tidak ada teman akrab lagi selain Gita.
"Plis nald, lo sekarang samperin Gita gih. Kasian dia dikelas sendiri" Perintah Siska.
"Gue harus ngapain, nanti dia cuek lagi sama gue kaya kemarin pulsek" Balas Ernald sambil meminum minuman yang ia pesan tadi.
"Ya lo gombalin lah, pasti cewek langsung seneng" Celetuk Rendy.
"Najis playboy" Ucap Siska kesel.
"Gue ga jago, gue juga kan ga biasa gombalin cewek. Itu mah lo yang jago" Balas Ernald.
"Yaudah lah gue samperin dulu" Lanjut Ernald dan meninggalkan Siska dan Rendy di kantin.
Setelah ditinggal Ernald, Siska dan Rendy malah kesenengan.
"Eh Siska, gue ga akan gombalin cewek lagi kok. Kan gue udah punya lo" Ucap Rendy sambil tersenyum jahil.
"Kita belom pacaran ogeb"
"Oh jadi Siska mau ya, ayuk lah kita cari tanggal yang bagus buat gue nembak lo"
"Heu" Balas Siska. Padahal dalam hatinya senang tak karuan, dasar cewek: v.
Kelas.
Ernald melihat Gita memakan bekalnya tanpa gangguan apapun, Ernald memutuskan untuk menghampiri Gita.
Gita yang merasa ada seseorang membuka pintu kelasnya bingung siapa yang masuk, namun ternyata Ernald.
Mau apalagi sih nald. Batinnya bertanya.
Ernald duduk disamping Gita makan, ia duduk ditempat bangku Siska. Gita duduk dipojok dan Siska dipinggir, nah Ernald dipinggir.
"Git, lo tau ga sifat lo itu ibarat benua Antartika" Ucap Ernald sambil menatap mata Gita.
Gita yang merasa di tanyai pun tak melanjutkan aktivitas nya lagi.
"Apa? " Tanyanya singkat.
"Iya Antartika, walaupun dia dingin dan sejauh mungkin, pasti gue bakal ke sono. Kaya lo walaupun lo dingin tapi gue berusaha buat lo jadi kaya dulu lagi" Ucapnya asal2n: v.
"Ga nyambung" Celetuk Gita dengan wajah datarnya, padahal hatinya tertawa.
Ernald pun terkekeh.
"Lo juga ibarat kaya eskrim"
Gita terdiam.
"Lo dingin tapi lo manis, kaya eskrim. Lo juga lucu" Ucapnya masih menatap bola mata Gita.
"Hmm iyain" Hanya dibalas dengan singkatan.
Fuck ini cewek. Tapi lucu. Batinnya.
"Ya ampun Gita, gue itu ga pinter gombal. Dan ini gue berusaha buat gombal tapi ga nyambung, dan nyesek cuman dibales singkat. Haduh Gita" Ucap Ernald dengan ekspresi lemah.
Lo gausah gombalin gue nald, gue tau itu ga nyambung. Tapi lo lucu. Batin Gita.
Gita hanya membalas dengan ekspresi bingung.
Itu yang membuat Ernald semakin kesel, dan akhirnya bel masuk pun berbunyi.
"Dah ya git, gue ke kelas dulu bay. Es dari Antartika" Ucap Ernald langsung bergegas pergi ke kelasnya.
Kelas 9 D.
Rendy yang melihat kedatangan Ernald pun senang, bukan apa2 ia cuman penasaran tentang gombalan dia tadi.
"Nald, gimana berhasil ga? " Tanya Rendy.
"Berhasil apanya anjir, si Gita masih kaya Es. Apa perlu gue bawa korek api buat lelehin dia? " Ucap Ernald menyerah.
"Anak orang mati lah bego, masa mau dibakar" Celetuk Rendy.
"Iya juga ya" Balas Ernald sambil terkekeh.
Akhirnya guru yang mengajar kelas 9 D datang dan mereka semua mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung.
Bel pulang pun berbunyi.
Seperti biasa Gita masih cuek dengan Siska, ia pulang menuju gerbang sendiri tidak bersama sahabatnya itu. Namun langkah nya terhenti ketika melihat geng Xander mendekati dirinya.
Gita tenang.
"Kok lo ga bareng sahabat lo, lagi marahan lo? Kasian amat" Ucap chelsea menyindir.
"... " Tak ada jawaban dari Gita, ia langsung berlalu meninggalkan geng Xander itu.
Setelah sampai depan gerbang, ia langsung memasuki mobilnya dan pulang ke rumah nya.
Home.
Gita masuk ke dalam kamarnya dan mengganti pakaiannya. Gita merebahkan tubuhnya di kasur milik nya.
"Lo dingin tapi lo manis, kaya eskrim. Lo juga lucu"
Gita masih mengingat2 kata2 Ernald, entah kenapa kata2 itu terngiang2 dipikiran Gita.
"Aduh Ernald lo lucu banget! " Ucapnya sedikit berteriak sambil memeluk gulingnya.
"Apasi gue alay banget, gue kan harus bersikap cuek sama mereka. Oke Gita tenang" Ucapnya sendiri.
"Huaaaaaa" Gita menguap dan ia pun terlelap tidur.
Oke gaes ini gimana? Seru ga. Tolong komen ya, author butuh pendapat:)
Tolong vote nya gaes!
See you_
KAMU SEDANG MEMBACA
GITA OLIVIA [END]✅
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA] # 3 in wattysid2018 (11-06-19) # 1 in bullying (12-06-19) # 1 in teenfiction (07-07-19) Hanya sebuah cerita seorang gadis yang memasuki masa putih abu-abunya dengan pengalaman yang kelam. Semua...