nyolot

17.8K 623 2
                                    

Seorang perempuan manis yang sedang melangkahkan kakinya keluar kelas saat sang guru sedang membereskan buku untuk bersiap-siap keluar kelas. Namun mata elang yang dimiliki guru itu sangat mengesalkan karena dapat melihat gadis berambut pendek sebahu dengan mengendap-endap akan keluar.

"LAURA PUTRI FARELLIO."

Terdengar suara teriakan keras di koridor bagian kelas 11-IPA, yang diteriaki hanya berlari menghampiri kedua temannya yang saat ini akan pergi ke toilet namun tidak jadi ke toilet karena ulah satu temannya ini.

"Buruan lari, si nenek kempot lagi ngamuk!"seru Laura buru-buru menuruni anak tangga, bermaksud untuk menghindari guru tersebut.

"Lo ngapain lagi astaga." Seru salah satu teman Laura

Tanpa menoleh belakang Laura terus menuruni anak tangga hingga kedasarnya
"Dia mau nagih tugas biologi."

Karena Laura sudah berada dilantai dasar, mau tak mau kedua temannya itu mengikuti Laura dengan cepat. Langkah kaki membawa ketiga gadis itu menuju kantin dan duduk di salah satu bangku yang ada disana. Kantin adalah tempat bersantai-santainya murid disekolah, tempat kegilaan mereka, tempat favorit mereka. Ya, bisa dikatakan kantin adalah surga kecilnya murid SMA Yadika yang tiada duanya.

"La, tolong pesenin jus mangga satu sama risol panas dua"kata Laura ke Lala dan di iyakan oleh orang itu.

"Lo ngga ngerjain tugas buk Rina ra? Gila!"ucap Yeri membuat Laura hanya tersenyum tipis menanggapi pertanyaan temannya yang satu itu.

"Lo mah kek ga tau gue aja, males tau suruh gambar katak yang udah dibedah lah ini lah, gue kan ga bisa gambar."sahut Laura dengan kesal

Tapi itu lah anak remaja jaman sekarang, wajar-wajar saja kalau mereka malas mengerjakan tugas sekolah, karena sejujurnya kesenangan adalah yang utama bagi mereka. Pusing memikirkan jawaban tugas, bukanlah hobi pelajar jaman sekarang, bukannya tidak mau mengerjakan tugas tapi gurunya juga harus mengerti siswanya sendiri dengan tidak memberikan tugas yang berlebihan karena itu akan mengurangi waktu istirahat mereka.

Lala kembali dengan ketiga jus mangga dan delapan enam risol panas disatu piring. Setelah pesanan mereka tepat sempurna di atas meja, ketiga gadis itu langsung meminum jusnya hingga tersisa setengah.

"Segerrr hah."celetuk Yeri

"Alhamdulillah."sambung Lala lalu menyantap risol yang ada didepannya tanpa ragu-ragu

Mata Laura terkunci pada sosok lelaki yang sedang berjalan bersama ketiga sahabatnya yang sedang bersenda gurau, dan duduk disebrang tempat mereka duduk. Sedangkan lelaki itu sendiri hanya diam tenang sambil meminum soda kalengan berwarna hijau. Pandangan cewek itu kini terganggu saat temannya tiba-tiba menjitak kepalanya.

Peletak

"Lo kenapa malah ngejitak gue sih Yer"cibir Laura menatap Yeri kesal sambil mengelus puncak kepalanya

Yeri tersenyum dan melirik kearah sebrang meja mereka yang terdapat kumpulan mostwanted sekolahnya. Siapa lagi kalau bukan Aldito, Raka, David dan Kelvin.

"Gue tau lo ngeliatin Aldito, kan?"

"Dia memang tampan Ra."

Laura setuju dengan ucapan temannya. Aldito memang tampan hingga ia dinobatkan sebagai cowok terpopuler disekolahnya hingga disekolah lainnya. Tetapi, sifat dinginnya membuat cewek manapun tidak berani berurusan dan menatap tajam sorot matanya yang tajam. Namun hal itu tidak membuat para kaum hawa disekolah mereka berhenti untuk mengagumi cowok itu.

"Kemaren aja, sok-sokan gakmau lah ini lah. Gengsi lah, lo suka kan? Bilang aja kali."
celetuk Lala membuat Laura menjitak temannya dengan keras.

"MasyaAllah!"teriak Lala dengan tidak tahu malunya, hingga mereka menjdi pusat perhatian semua murid yang ada dikantin

"Kenapa bego, tuh mulut bisa gausah teriak nggak."ucap Yeri dengan wajah kesalnya

"Hehe, Al ganteng parah. Gue barusan ngeliat dia eh dianya ngelirik, gila!"ucap Lala dengan suara kecilnya

Laura memutar bola matanya malas setelah mendengar ucapan temannya yang sangat membuatnya muak.
"Plis deh, gausah lebay."

"Ngga usah lebay gimana sih Ra? Al tuh emang perfect."
protes Lala

"Lo tuh sayangnya sama Raka tapi sukanya sama Aldito, gimana sih."cibir Laura bingung sendiri.

"Serah gue dong."

"Udah si, tapi wajar Ra kalo dia dingin terus jutek gitu, soalnya juga kan keluarga dia banyak yang bilang gak harmonis apa gimana sih, Raka juga kan dulu pernah bilang tapi kitanya lemot jadi gak nyambung si Rakanya cerita apaan."jelas Lala sambil memikirkan sesuatu dengan wajah idiot nya.

"Jadi, gimana keluarga gue? Yang orangtua gue lebay nya gak ketulungan, untung kakak gue lebaynya gak lebay banget."jelas Laura

"Ye jangan dibandingin sama keluarga lo, bisa jadi sifat Al tuh udah gitu dari embrio."
cerocos Yeri

"Iyain biar seneng!"tukas Laura sambil Menghabiskan minumannya

Sepulang sekolah, Laura berjalan beriringan dengan ketiga temannya dilantai dasar. Namun, Laura harus berpisah karena ketiga temannya sudah dijemput oleh supir pribadi mereka, sedangkan Laura harus menunggu sang kakak menjemputnya.

Dengan hembusan nafas pasrah, gadis itu melangkah keluar gerbang sekolah, namun langkahnya terhenti ketika ia harus kembali ke ruang osis untuk mengambil buku yang tertinggal. Buru-buru ia kembali ke gerbang namun sesuatu menghentikan nya.

"Awww!"pekik Laura kesakitan

"Lo tuh jalan pakek mata gak sih!"bentakan seorang cowok membuat siswa-siswi yang ada disana berhenti untuk menonton aksi keduanya.

Laura mengusap tulang kering kirinya yang terkena gesekan ban dari motor ninja milik Aldito.

"Jalan tuh pakek kaki bukan mata!"sentak Laura tak mau kalah.

"Kalok lo jalan gak pake mata gimana bisa jalan bego."

Suara keras Aldito membuat Laura menatapnya dengan sebal "Lo kok nyolot sih?!"

"Lo yang nyolot."

Tanpa mau berlama-lama berurusan dengan Laura, Aldito melajukan motornya melewati gadis itu.Tetapi ia kembali mengerem mendadak dan berbalik menatap tajam kearah Laura dengan kesal. Bagaimana tidak kesal? Gadis yang baru saja tidak sengaja ia tabrak itu malah menendang bagian belakang motornya dengan keras. Sampai semua orang yang melihatnya terkejut bukan main akibat ulah Laura yang terbilang cukup berani.

"Bangsat!"

Aldito mengumpat dibalik helm fullface-nya, melirik kearah spion yang menampilkan seorang gadis sedang tersenyum penuh kemenangan.

Aldito✔                                            [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang