Pagi itu, Laura yang sudah siap dengan seragam sekolah yang dibalut dengan jas osisnya dan rambut yang dikuncir tidak terlalu tinggi membuat gadis itu menjadi tambah mengagumkan. Dengan muka cerianya, ia berjalan mendekat menuju Satya mencium punggung tangan sang kakak dan mengambil tas yang ada disofa.
"Kak, bilang ke mama Laura berangkat dulu."
Gadis itu langsung terdiam mematung ketika melihat didepan gerbang rumahnya terdapat sosok lelaki yang tidak asing sambil menata rambutnya yang justru malah berantakan, tapi keren.
"Berangkat?"
"Lo ngapain?"tanya Laura sambil mengerutkan dahinya bingung.
"Jemput lo."
"Hah?"
"Kan semalem gue udah bilang, lemot banget si."
celetuk Aldito membuat Laura terkekeh."Hehe ya maaf, namanya manusia."
"Berangkat gak? Udah jam segini nih."
"Sok banget, biasanya jam 8 baru berangkat."
Aldito memicingkan mata dan mengacak rambut Laura membuat gadis itu kesal namun didalam hatinya, ingin rasanya gadis itu menjerit sekencang-kencangnya sekarang.
"Paham banget?"celetuk Aldito yang sudah mulai menggoda membuat Laura semakin kesal dengan lelaki didepannya ini.
"Gimana gak paham, gue selalu nyatet nama lo. Udah sekolah telat, gak tau diri banget sering mau nabrak anak orang, bikin gondok gue aja kalo pagi."omel Laura membuat Aldito tersenyum manis, lelaki itu senang ketika melihat gadis didepannya sedang kesal. Apalagi kesal karenanya menambah kesan lucu.
Gigit pipi anak orang dosa gak sih.-Aldito
"Nikah yuk."celetuk lelaki itu asal dan langsung mendapatkan cubitan keras di perutnya.
"Mau berangkat apa gue tabok."
"Galak banget si bebek."
"Gue tabok lo lama-lama."
"Udah biasa naik motor ginian?"tanya Aldito, pasalnya gadis dibelakangnya ini tidak merasa kesulitan ketika naik diatas motor ninja merah milik Aldito seperti saat ia menghantarkan Laura pulang saat itu, padahal motornya lebih besar dari badan gadisnya.
Diperjalanan, lelaki itu sesekali melirik gadisnya lewat kaca spion. Aldito menyukai mata dan harum tubuh Laura, Aldito suka wajah polos namun tegas gadis itu. Entahlah Aldito menyukai semua yang berkaitan dengan Laura.
Tanpa Aldito sadari, Laura juga memperhatikan sikap Aldito dari kemarin, Laura sudah mengenal lelaki didepannya dari pertama mos, namun lelaki iti entah mengenal Laura atau tidak, padahal Laura juga siswi yang populer disekolahnya. Gadis itu jadi mengingat ketika mereka yang selalu bercekcok ketika bertemu, sampai pada saat Aldito menghantarkan Laura pulang karena ulah ketua OSIS abal-abal, saat Aldito menggendong Laura ke UKS, dan kemarin lelaki itu mengklaim Laura untuk menjadi kekasihnya, sekarang Laura berada di boncengan lelaki itu untuk berangkat sekolah bersama.
Gue gak mimpi kan ya?
-LauraLaura sangat nyaman berada disamping Aldito, ia suka dengan sorot mata lelaki itu dari sana segalanya dapat diceritakan meski tak melalui kata. Dia terlihat sangat tampan dari dekat, keren, alis yang tebal, rahang yang kuat dan mampu menghipnotisnya diwaktu yang bersamaan.
Sampai disekolah, kedua insan itu seketika menjadi pusat perhatian seluruh pasang mata yang melihat mereka pagi itu berangkat bersama. Apalagi dengan posisi tangan Laura yang berada dipelukan Aldito, membuat Aldito tersenyum ketika Laura melingkar kan tangan diperutnya, membuat semua yang melihat langsung timbul pertanyaan dibenak mereka.
'Mereka kok berangkat bareng?'
'Lah, mereka jadian?'
'Wahhh, mereka cocok banget.'
'Kak Laura cantik banget ya.'
'Astaga mereka jadian woi, jadi couple goals ini mah.'
'Bikin envy!!!'
Bisikan tersebut seakan bersahutan terdengar ditelinga mereka, tidak cukup sampai disitu. Banyak siswi yang menjerit histeris ketika Aldito membuka helmnya dan mengacak rambutnya dengan cool.
"Bisikan setan semua!"umpat Laura membuat Aldito tertawa kecil membuat stok oksigen gadis-gadis centil yang melihatnya seketika langsung habis.
'Kak Al ketawa astaga'
'Biasanya kek tembok jalan'
'Aldito bahagia banget deket Laura'
Langkah kaki kedua pasangan itu menggema di koridor sekolah, membuat siapa saja menoleh kearah mereka dengan senyum bahagia nya.
Wajah tegas, dengan rambut berantakan namun terlihat keren untuk Aldito dan rambut yang sama-sama hitam lebam membuat keduanya semakin serasi. Satu kata yang menggambarkan mereka, cocok.
"Nempel teros ye sekarang."
"Alditoku sudah besar."celetuk Raka asal membuat mereka yang ada disana terkekeh.
"Kaya balon, tapi banyak bulunya."sahut Kelvin dengan watadosnya
"Ambigu bego Vin."
"Paan sih, orang iklan dancow juga. Lo aja mesum."
"Udah berubah sekarang Al. Gak tau nanti."
"Gue manusia, bisa berubah gimana coba."celetuk Aldito sedikit sewot
"Bodoamat Al!"
"LAURA!!! LO HUTANG PENJELASAN SAMA GUE."
"Mulut lo kenapa gede banget."
"DIEM."jawab Yeri menatap tajam wajah David yang saat ini justru menjulurkan lidahnya, ya Yeri yang cempreng dan David yang gila, mereka sudah sah berpacaran namun entah mengapa jika bertemu disekolah selalu bercekcok.
"LAURA ASTAGA! LO JAHAT TAU GAK."teriak Lala yang saat ini sedang berjalan menuju mereka
"CERITA SEKARANG!"ucap Yeri mewakili Lala sambil menarik tangan Laura untuk masuk kedalam kelas tanpa memperdulikan mereka yang melihatnya.
Disela-sela Laura menceritakan tentangnya dan Aldito, tiba-tiba ia dibuat bungkam dan diam oleh pertanyaan temannya.
"Lo serius sama Aldito? Emang lo cinta atau sayang sama dia?"tanya Lala membuat kedua temannya langsung berwajah serius menatapnya.
Laura bungkam ia tak mampu menyangga ucapan Lala, Aldito yang dikenal dingin tapi mengapa tiba-tiba berubah ketika bersamanya. Ia juga bingung dengan perasaannya sekarang, gadis itu nyaman dengan Aldito tapi untuk sayang dan cinta ia masih bingung. Tapi Laura tidak berfikir terlalu matang, ia hanya menghembus nafasnya pelan dan berucap sesuai isi hatinya.
"Gue nyaman."jawabnya membuat Kedua temannya melongo.
"Nyaman. Lo taukan kata nyaman itu maknanya besar. Gue nyaman udah pasti gue sayang dan cinta sama dia."
lanjut Laura membuat kedua temannya tersenyum merekah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldito✔ [Complete]
Random[TAHAP REVISI] Baca ae dulu spa tau suka, klo ga suka yaudah gosah dibaca. Segala kerumitan yang kamu hadapi saat ini akan mendewasakanmu. Perjuanganmu yang di sia sia kan akan membuatmu semakin tangguh dalam segala hal, percayalah. (HIGHEST RANK/pe...