Gue paling takut gak bahagia
Setelah mendengar penjelasan Bagas kemarin malam, gadis itu saat ini masih enggan menginjakkan kaki dirumah sakit demi melihat orang yang dicintainya. Ia terlalu takut untuk hadir dengan sosok yang lain dalam kehidupan Aldito. Terlalu ragu untuk bersikap seolah-olah menjadi teman lamanya.
Sejak sarapan pagi tadi hingga saat ini, gadis itu masih terdiam diatas ranjang sambil melihat film yang diperankan oleh idolanya. Tapi tetap sama, seolah ia dapat fokus dengan film yang ditonton justru malah membuat ia menjadi semakin mengingat Aldito.
Sulit kah? Pasti sangat sulit. Jika kau bertanya perihal demikian memang sulit, bersikap baik-baik saja saat raga bahkan ingin memeluk dan berkata rindu. Sulit untuk tidak menangis ketika dia bahkan enggan untuk menatap lama bola matamu. Sulit untuk berkata 'kembalilah' saat mungkin dia mengingat mu saja tidak.
"Lauraaaaa!"
Gadis itu menoleh kearah pintu yang saat ini sudah berdiri seorang lelaki berambut pirang yang tersenyum kearah nya.
"Brisik."
"Adek laknat lo."
"Gue seneng banget parah."
"Kenapa? Dapet lotre?"tanya Laura menutup laptopnya dan beralih menatap Satya yang sedang berwajah ceria
"Gue diterima anjir sama Valen."
Laura memutar bola matanya malas, "Via Valen?"
Satya sontak langsung menjitak kepala adiknya, "Bego, bukan lah. Valencia ikhsandi."
"Oh, kak Valen yang cantik itu."ucap Laura membuat Satya langsung mengangguk semangat
Laura langsung membelalakan bola matanya kaget ketika mengingat, "Eh bagong kan dia mantan lo?"ucap Laura memastikan
"Lah iya kadal, gue balikan."
"Bego banget si kak, ngapain balikan. Toh endingnya jugak bakalan sama, lo yang ditinggal percaya deh."
"Lah, kok gitu?"
"Masalalu tuh gak boleh ikut campur sama masa depan, lo dulu udah disakitin sekarang malah balikan lagi. Gak ada yang namanya balikan itu bikin bahagia ya kak, adanya malah bikin kita tambah sakit dan jadinya kayak ngulang cerita yang sama lagi dan endingnya juga bakal sama."
"Jadi bijak gini lo."ucap Satya sambil menatap sinis kearah Laura yang sedang menatap langit-langit kamarnya.
"Lo nggak jenguk Aldito?"
ucap Satya yang memang sudah mengetahui kenyataan Aldito yang seperti itu sedangkan Laura hanya menggeleng pelan"Ra, dengan lo ngilang gini, Al malah jadi semakin asing sama kehadiran lo nanti."
"Gue bingung."
"Bego, ngapain bingung. Lo harus nya berusaha buat dia inget lo lagi."
"Al butuh lo, dia butuh lo buat ngingetin semua tentang kalian. Lo mau si ulet bulu dateng terus ngerusak semuanya? Nggak kan?"jelas Satya membuat Laura menatap kesal kearah sang kakak
"Gue kesana."putus Laura yang langsung berdiri mengambil slingbag dan kunci mobil.
"Jangan lupa pintu depan kunci."teriak Satya yang saat ini sedang menatap punggung Laura yang sudah menjauh
Gue yakin lo bisa dek. -Satya
Didepan pintu kamar inap lelaki itu, Laura terdiam sambil memegangi ponselnya hingga tangannya berkeringat. Wajah gadis itu penuh ragu, ia bingung antara masuk kedalam atau kembali pulang. Namun karena tekadnya sudah bulat, jadi gadis itu mengetuk pintu sebelum masuk membuka pintu putih dihadapan nya meski sangat ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldito✔ [Complete]
Overig[TAHAP REVISI] Baca ae dulu spa tau suka, klo ga suka yaudah gosah dibaca. Segala kerumitan yang kamu hadapi saat ini akan mendewasakanmu. Perjuanganmu yang di sia sia kan akan membuatmu semakin tangguh dalam segala hal, percayalah. (HIGHEST RANK/pe...