mantan?

9.5K 328 6
                                    

Aldito yang baru saja akan melangkahkan kakinya untuk pergi dari rumah yang dulunya biasa ia kunjungi, seketika langsung menegang ketika tiba-tiba seorang gadis memeluk tubuhnya erat dari belakang.

"Makasih Al."ucap gadis itu membuat Aldito mengangguk dan melepaskan pelukan Rissa yang membuatnya risih walaupun sebenarnya jantungnya sudah berdegup dengan kencang.

"Gue pulang."

Aldito yang sudah ingin menyalakan mesin motor langsung kembali menengok kearah Rissa yang saat ini sedang menunduk. Membuat lelaki itu mengurungkan niatnya untuk pergi.

"Al."

"Maafin aku, maafin semua kesalahan aku yang udah bikin kamu sakit Al."ucapnya lagi sambil memandang Aldito dengan perasaan sangat bersalah nya.

"Dan maaf Al, aku tiba-tiba dateng terus ngusik kehidupan kamu lagi."

Aldito masih diam menunggu apa yang akan gadis itu ucapkan, jujur Aldito sangat merindukan gadis didepan nya tapi entah mengapa perasaan yang dulu selalu ada seketika hilang begitu saja tanpa ia sadari. Dan rasa sesak didadanya juga sudah tidak ia rasakan.

"Gak cape apa lo, minta maaf terus."celetuk Aldito.

"Apaan sih Al."

"Udah gue maafin."ucap Aldito sambil mengacak rambut hitam kecoklatan milik Rissa

"Kebiasaan kan."

"Lucu sih."jawab Aldito membuat Rissa tersenyum

"Apa Al? Aku ga denger."

"Masih aja bolot."

Sabar. -Rissa

"Al, kamu udah punya pac--"
ucapan Rissa terpotong ketika Aldito langsung memeluk gadis itu membuat Rissa langsung menabrak dada bidang Aldito dan membalas pelukan lelaki itu.

Ada rasa lega dihati Aldito saat ini, tapi ia masih bingung dengan perasaannya. Ia bingung harus memilih siapa, perasaan nyaman selalu ada disaat lelaki itu dekat dengan Rissa seperti sekarang. Walaupun sudah berapa tahun lamanya dari masalah yang selalu melarutkan mereka berdua, tapi Aldito akui gadis didepannya ini masih tetap sama tidak berubah.

"Gue pulang."ucap Aldito membuat Rissa mengangguk pasrah.

Dilain tempat

Ketiga gadis baru saja menyelesaikan tugas kelompoknya, mereka langsung merebahkan punggungnya disofa. Sedangkan Laura yang masih terdiam menatap layar ponsel dengan pikiran kosongnya. Kedua teman Laura juga merasa ada yang tidak beres walaupun gadis itu masih sempat tersenyum dan terkekeh, namun sorot matanya memancarkan hal yang berbeda.

Seperti saat ini, Yeri dan Lala tengah memandang Laura dengan serius. Sadari dari tadi gadis itu selalu menatap kosong layar ponselnya membuat Yeri yang melihat gemas sendiri.

"Ra."

"Lo kenapa sih."

Hening, Laura hanya membalas tatapan Yeri tanpa ingin berbicara.

"Sumpek tau gak liat lo gitu, jujur lo kenapa?"

"Paan sih, gue gakpapa."

"Gue tau lo boong setan, kenapa sih."

"Iya Ra, kalok ada yang mau diceritain ya ceritain aja."

Laura menghembuskan nafasnya, "Aneh gitu rasanya."jawab Laura

"Lah? Alasan nya."

Laura mengacuhkan bahunya dan melirik kearah ponselnya yang berdering menampilkan sebuah nama yang sejak tadi ia tunggu. Aldito❤

Aldito✔                                            [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang