maaf

10.8K 329 1
                                    

Jangan terlalu sibuk mencari yang terbaik, karena suatu saat nanti lo bakalan kehilangan sosok yang terbaik karena terlalu sibuk mencari.

Tepat diakhir cerita dari suatu kisah pasti akan berakhir punah, rencana yang sudah kau susun panjang kini berubah menjadi renjana yang setiap waktu akan kau kenang. Ketahuilah bahwa Tuhan menghilangkan sesuatu sebab dia maha tau mana yang terbaik untukmu.

Seorang gadis yang saat ini sedang duduk disofa sambil menggenggam erat tali tasnya dengan kaki yang terlihat gemeteran membuat gadis itu berkali-kali menghembuskan nafas gugup. Ia terdiam menatap tangga rumah Laura dan kembali menunduk menahan air mata yang seolah akan jatuh jika ia kedip kan.

Salahkan keputusan nya jika dia datang kesini? Salahkah jika ia ingin bertemu dua orang yang sempat ia lukai? Terlihat terlalu menyedihkan kah jika dia mengatakan hal itu hari ini kepada mereka? Atau malah nantinya mereka senang.

Entahlah, awalnya niat gadis itu sudah bulat untuk bertemu kedua insan itu. Tapi sekarang sepertinya jangan dulu, seolah rasanya ia ingin kembali pulang kerumah saat ini juga.

"Rissa."

Gadis itu terdiam dan perlahan mendongak menatap manik mata hitam Laura yang saat ini memandang nya serius. Dibelakang gadis itu terdapat Aldito muncul dengan wajah datar andalannya sambil mendekat ke arah gadis yang saat ini tengah menatapnya.

"Lo mau ngapain lagi kesini?"

"Al, kasih dia kesempatan buat ngomong dulu."sanggah Laura dengan menatap teduh Aldito

Gadis itu menoleh, menyuruh Rissa untuk duduk dengan nyaman dan mulai menatap gadis dihadapan nya dengan satu alis terangkat. Hebat, tokoh utama dalam mimpinya saat ini hanya berada pada beberapa centi saja didepan tempat duduknya.

"Ra,"

"Gue mau minta maaf ke kalian, maafin gue karna pernah punya niat buat ngerusak semuanya dengan cara kembali. Gue sayang sama Aldito, tapi gue sadar sayangnya dia udah pindah ke orang lain."

"Gue kira bakalan mudah buat gue masuk lagi dikehidupan dia, tapi ternyata dugaan gue salah besar. Tuan rumah udah gak sudi lagi buat gue kembali masuk dihati nya yang udah di isi sama yang lain. Maka dari itu gue kesini mau minta maaf sama kalian, maafin gue ya?"

"Gue udah duga kalau ternyata niat lo dari dulu tuh emang busuk Riss."ucap Aldito dengan pandangan tajam membuat gadis itu menundukkan kepalanya

"Lo bukan Rissa yang gue kenal dulu, lo orang asing, lo beda."

"Maafin gue Al?"

"Sejauh ini kata maaf itu emang berharga, tapi bukan berarti dia bisa jadi penghapus luka atau obat yang manjur buat bersihin hati. Bekasnya bakalan selalu ada, bahkan sampai gue udah gak ada sekalipun."

"Gue ngerti, tapi tolong kasih gue maaf sekali lagi biar gue tenang Al."

"Gue udah ngasih maaf ke lo berkali-kali aja, tapi lo gak bisa megang omongan lo sendiri Riss. Lo malah tetep ngelakuin kesalahan yang sama, padahal gue juga udah muak sama prilaku lo."

Laura yang saat ini diam memandang Aldito dan Laura kini memilih untuk tidak ikut campur dengan urusan keduanya. Ia berusaha memberikan keduanya waktu untuk menyelesaikan semuanya sebelum saat nya dia turun tangan sendiri.

Aldito✔                                            [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang