gapp

9.4K 301 2
                                    


Milikin dia bisa gak?


Malam ini semua murid SMA Yadika tengah beraktivitas dengan kegiatan mereka masing-masing, ada yang sedang berpacaran, ada yang sedang bercanda gurau didepan tenda, ada yang sedang memasak mie instan dan pastinya ada yang sudah tertidur pulas di tendanya masing-masing karena agar fit untuk hari esok, karena esok akan ada acara yang sangat melelahkan yaitu outbound.

Aldito yang saat ini tengah duduk santai didepan tendanya dengan ditemani satu gelas kopi hangat di genggaman nya, saat ini matanya sedang bergerak kesana kemari melihat suasana disekitar dan pandangan nya kini terfokus pada gadis berambut panjang sedang duduk dibangku sambil membaca buku dengan wajah seriusnya.

Aldito menyunggingkan senyum tipisnya ketika melihat wajah Rissa yang serius membaca buku.

Dilain tempat, Laura sedang mendengarkan musik dengan earphone nya sambil membaca cerita di salah satu aplikasi ponselnya yang terkadang membuat wajah gadis itu berubah sendu, tertawa, dan tersenyum hanya membaca suatu cerita didalamnya.

"Temen lo gila sumpah."ucap Yeri membuat Lala terkekeh geli menatap Laura

"Gue jadi pengen install aplikasi yang lagi Laura baca deh."ucap Lala membuat Yeri menatap Lala dengan pandangan tak percaya

"Dihhh, lo baca baru satu chapter aja udah ngeluh bangsul. Pake sok-sokan nge instal lagi."ucap Yeri yang langsung mendapatkan cengiran dari Lala

Tenda milik ketiga gadis itu tiba-tiba dibuka oleh seorang gadis yang membuat mereka langsung tersentak kaget.

"Anjir."

"Untung jantung gue normal."

"Ketok dulu kek kalok mau masuk."celetuk Laura yang juga tersentak kaget

Lala langsung menjitak kepala Laura kesal, "Bukan pintu ya Ra, jadi gak bisa diketok."ketus Lala membuat Laura mengelus kepalanya

"Kenapa Wan?"tanya Lala membuat Wanda teman satu kelas ketiga gadis itu langsung bingung sendiri

"Nah, lemotnya mulai."

"Lo ngapain kesini Keysha Alwanda?"tanya Yeri yang gemas sendiri

Wanda menampilkan cengiran nya, "Ehehe, itu Laura dipanggil disuruh ketenda guru."ucap Wanda membuat Laura mengangguk dan langsung berjalan keluar tenda dengan masih menggunakan earphone di telinganya.

"Gue kesana dulu ya La,Yer."ucap Laura yang mendapatkan anggukan dari kedua temannya

"Kalo ada apa-apa telfon ya Ra."teriak Yeri membuat Laura menampilkan senyuman tipisnya

"Disuruh ngapain Wan?"tanya Laura membuat Wanda hanya mengacuhkan bahunya

"Kampret lo."

Selama perjalanan, kedua gadis itu hanya diam tanpa membuka suara, orang yang tadi memanggil Laura sedang sibuk bermain ponsel. Sedangkan Laura masih fokus berjalan dan sedikit menyipitkan matanya ketika melihat Aldito tengah duduk dengan santai didepan tenda yang nantinya akan Laura lewati.

"Duluan aja Wann nanti gue nyusul."ucap Laura yang saat ini berjalan mendekat kearah Aldito, Laura bingung ketika melihat Aldito yang dari dekat kini seperti tengah memandang seseorang, hingga Laura melihat Aldito menampilkan senyum tipisnya.

Laura langsung mendaratkan bokongnya disamping Aldito, namun sama sekali lelaki itu tidak merasa ada kehadiran sosok gadisnya, hingga Laura memutuskan apa yang membuat Aldito memandang sesuatu dengan sangat dalamnya. Laura langsung mencari apa yang membuat kekasihnya seperti itu, seketika Laura langsung terfokus pada satu gadis yang tengah duduk sambil membaca buku dengan wajah serius yang memang terlihat cantik. Laura sempat memikirkan sesuatu yang membuat wajahnya langsung berubah.

Gadis itu?

Laura menghembuskan nafasnya pelan, "Al?"ucap Laura sambil menepuk bahu Aldito

Aldito tersentak kaget, "Eh, dari kapan Ra?"tanya Aldito sambil tersenyum manis seperti tidak terjadi apa-apa

"Dari tadi."

"Lah, emang mau kemana?"

"Mau ke tenda guru tadi dipanggil, eh taunya lo lagi duduk disini yaudah gue samper dulu."jawab Laura membuat Aldito mengangguk

"Yauda ya Al, gue kesana dulu."ucap Laura

Aldito ikut berdiri membuat Laura mengerutkan dahinya bingung, "Ngapain?"

"Gue anter."

"Gue udah gede MasyaAllah."
ucap Laura membuat Aldito terkekeh

"Yaudah, kalok ada apa-apa panggil gue ya Ra."ucap Aldito membuat Laura tersenyum dan meninggalkan Aldito dengan wajah yang langsung berubah sendu.

Didalam tenda guru, Laura yang baru saja masuk langsung dikagetkan dengan keberadaan Raka dan kepala sekolah. Membuat gadis itu langsung menjadi pusat perhatian beberapa guru yang ada disana.

Laura langsung duduk didekat Raka, dan menatap Raka dengan pandangan bertanya,
"Kenapa Rak?"bisik Laura membuat Raka tersenyum dan menggelengkan kepalanya

"Jadi ini Laura pak yang membantu saya membuat proposal dan semua jadwal kegiatan sekolah dari acara piknik sampe acara pensi abis UTS nanti pak."ucap Raka membuat pak Samsul yang notabene nya kepala sekolah mengangguk mengerti.

"Gue takut."bisik Laura membuat Raka ingin sekali tertawa renyah melihat wajah Laura, namun lelaki itu langsung menahannya.

Raka taik. -Laura

"Hm, apa ada yang salah pak?"tanya Laura sambil menetralkan detak jantungnya

Kepala sekolah memandang Laura sambil tersenyum, "Nggak ada, semuanya bagus dan sangat pas menurut saya."jawab pak Samsul membuat Laura langsung menghembuskan nafasnya

"Tapi--"ujar kepala sekolah membuat Laura langsung menatap pak Samsul dengan wajah bingung nya

"Tapi apa pak?"tanya Raka yang saat ini sudah sangat was-was nenatap kepala sekolah dengan ucapan apa yang akan diberikan kepadanya dan Laura

"Tapi, kenapa nggak kamu aja nak yang ngisi acara buat pensi nanti?"tanya kepala sekolah membuat Laura dan Raka langsung melongo tak percaya, seketika Raka langsung tertawa terpingkal-pingkal

"Gue? Eh, saya pak?"tanya Laura membuat pak samsul mengangguk mantap

Laura langsung menatap tajam Raka yang saat ini masih tertawa, membuat tangan Laura langsung memukul lengan Raka dengan keras.

"Aw aw sakit Ra."teriak Raka sambil meringis sakit

"Sudah sudah, Raka juga jangan meremehkan Laura."
ucap pak Samsul membuat Raka hanya menahan tawanya

"Emang nak Raka bisa jadi pengisi acara apa?"celetuk bu Marsih membuat Laura kini langsung tertawa renyah

Mampus. -Laura

Kampret. -Raka

"Raka apa yang gak bisa coba?"ujar Raka dengan sombongnya membuat Laura memutar bola matanya malas

"Heleh, milikin dia bisa gak?"
celetuk Laura membuat beberapa guru dan kepala sekolah langsung tertawa membuat wajah Raka langsung berubah kesal

"Tuh Rak, bisa gak milikin Lala ya Ra?"sahut bu Sinta membuat Laura langsung mengangguk dan tersenyum penuh arti

"Awas lo."ucap Raka membuat Laura hanya menahan tawanya melihat wajah malu Raka

"Kenapa jadi nyampe itu si astagfirullah."ucap Raka membuat pak Samsul hanya menggelengkan kepalanya dan terkekeh

Dasar anak muda.-pak Samsul

"Males ah kalo gini."lanjut Raka

"Eh, kan bercanda. Nak Raka mah baperan kaya cewek."
celetuk pak Imron membuat Raka menghembuskan nafasnya

"Saya cewek tapi gak baperan ya pak."sahut Laura membuat semua guru kembali terkekeh

"Itu tadi gak usah dibahas lagi pak, gak penting sumpah."
celetuk Raka membuat Laura mengerutkan dahinya

"Serius gak penting?"tanya Laura membuat Raka mengangguk mantap

Lo sehat Rak? -Laura

Aldito✔                                            [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang