kemah

9.4K 317 7
                                    

Hari ini, tepatnya semua murid kelas 11 melaksanakan perkemahan dan mengerjakan sebuah karya tulis ilmiah di salah satu desa jauh dari kota. Sebelum semuanya berangkat, para guru memberikan pembagian pada setiap kelas.

Semua murid saat ini sedang berdiri di lapangan sekolah untuk mendengarkan guru yang berbicara didepan sambil mendapatkan kartu nomor tempat duduk.

"Ra, gue yakin pasti satu bis muridnya bakalan diacak."
celetuk Lala membuat Laura mengangguk

"Terus nanti kalo gue satu bis sama David gimana?"tanya Yeri dengan wajah lesunya sedangkan Laura dan Lala hanya terkekeh geli.

"Oh ya Ra, lo tau murid baru kelas ipa 1 gak?"tanya Yeri membuat Laura berfikir dan langsung menggelengkan kepalanya

"Sumpah lo gak tau? Mukanya kaya blasteran gitu anjir."
ucap Lala sedangkan Laura hanya mengacuhkan bahunya

Seketika semua murid yang ada dilapangan langsung menengok kearah suara tawa kelompok laki-laki fenomenal yang dengan santainya baru hadir dengan wajah andalannya masing-masing.

Banyak yang memandang takjub keempat lelaki itu, Aldito dengan baju lengan panjang hitam dan celana lepis pendek selutut, Raka yang memakai baju putih lengan panjang dan celana lepis panjang serta David dan Kelvin yang memakai hoodie dengan celana hitam lepis panjang dan David yang memakai celana lepis selutut.

Dibawah sinar matahari siang yang sangat mencolok membuat keempat lelaki itu terlihat sangat mempesona.

"Anjir, gue gamon kan Ra liat David gantengnya gak waras."
celetuk Yeri menatap kagum kearah David yang dari sana terlihat tersenyum manis

"Tuh David sama Aldito santai banget anjir pake celana pendek."ucap Lala membuat Laura terkekeh

Baik untuk semua murid harap segera memasuki bus nya masing-masing!

"Anjir, kita satu bus sama Laura?"tanya Kelvin membuat Aldito menyunggingkan senyumnya

"Bentar-bentar, berarti gue juga se bus sama Yeri?"celetuk David dengan muka masamnya

Raka menepuk bahu David, "Jangan gitu, Yeri juga dulu pernah ada dikehidupan lo. Bukan karena udah mantan kalian jadi musuhan, gak baik."ucap Raka membuat David hanya mengangguk paham

Berbeda dengan halnya Yeri yang saat ini memandang David dengan wajah sendunya, sedangkan Laura hanya menghembuskan nafasnya pelan ketika melihat wajah teman nya seketika berubah sendu.

"Gakpapa Yer, gak masalah juga kan kalo temanan kaya dulu?"ucap Laura

Yeri menengok kearah Laura dan menggelengkan kepalanya pelan, "Dia aja ngehindar banget sama gue Ra."jawab Yeri yang langsung berjalan lesu kearah bus dengan Lala yang sudah berlari terlebih dahulu.

Laura menghembuskan nafasnya pelan dan langsung berjalan mengikuti kedua temannya yang sudah terlebih dahulu masuk kedalam bus sekolah dan melirik kearah bus samping yang terdapat perempuan cantik berwajah blasteran membuat Laura sedikit mengingat kejadian dimana Aldito menabrak gadis itu dan sangat dalam ketika memperhatikan gadis itu.

Tanpa Laura duga, Rissa juga melihatnya dengan tersenyum sangat manis lalu gadis itu melangkahkan kakinya malas untuk memasuki angkutan didepannya.

"Kampret lo berdua, terus gue duduk sama siapa anjir."
celetuk Laura yang melihat kearah kedua temannya yang sudah duduk manis dengan cengiran yang mereka tampilkan membuat Laura berdecak kesal.

"Gue duduk dimana?"tanya Laura cengo membuat Yeri memutar bola matanya malas

"Didepan kan juga ada si, ribet amat idup lo."

"Tai, terus kalok gue duduk sama yang ileran, jorok, gak bisa diem gimana?"jawab Laura bergidik ngeri

"Heleh, ngaca kali neng."
jawab Lala membuat Laura semakin kesal dengan temannya itu

"Didepan masih banyak yang kosong oke, kita cuman tiga jam pisah kok."ucap Yeri dan Lala yang tersenyum manis

Laura mendengus kesal, "Yaudah, gue mau nyari bangku."

Kedua teman Laura tertawa renyah dengan sikap teman nya satu itu, Lala dan Yeri yang sudah terlebih dahulu duduk dipaling belakang  sedangkan Laura mendapatkan nomor duduk dibagian tengah dengan tempat disebelahnya yang masih kosong.

Laura yang merasa bosan langsung menghidupkan ponselnya dan memutar musik dengan earphone yang sudah menyumpal dikedua telinganya dan tidak menyadari jika disamping nya sudah ada yang duduk dengan memandang intens wajah Laura.

Saat Laura tidak sengaja menengok kearah samping, betapa kagetnya ia dengan keberadaan Aldito yang sudah duduk dengan santai sambil tersenyum manis kearahnya.

"Anjir, ngapain lo disini? Bukannya di bus sebelah ya."
tanya Laura dengan wajah yang masih kaget membuat Aldito terkekeh

"Kangen."jawab Aldito dengan wajah datar andalannya sedangkan Laura hanya menahan senyum tak tahannya

Laura menyipitkan matanya melihat wajah Aldito yang saat ini juga tersenyum manis melihat wajah Laura membuat dia langsung mengembangkan senyum manisnya dan Aldito langsung mengacak Rambut gadis itu gemas.

Rezeki anak sholeh ini mah.
-Laura

Aldito melirik kearah Laura yang tengah memejamkan matanya disandaran bahunya, sambil mengukir senyum manisnya Aldito mengelus lembut rambut Laura.

Gue sayang lo Ra, tapi gue juga gak bisa bohong sama perasaan gue sendiri yang masih bingung buat milih siapa. Di sisi lain gue gak bisa egois buat milih keduanya, jadi maaf untuk perasaan gue yang labil.-Aldito

Sampai ketika bus yang sudah berhenti ditempat yang mereka tuju, membuat Aldito tersenyum tipis. Lelaki itu juga jadi semakin tambah mengingat kenangan yang saat ini masih saja terngiang-ngiang dikepalanya, saat melihat sekilas di bus sebelah terdapat seorang gadis masalalu nya sedang tertidur pulas dengan kepala disandarkan di kaca jendela mobil, membuat Aldito yang melihat sedikit tersenyum.

Lelaki itu semakin mengingat bagaiamana dulu mereka berdua tersenyum bahagia hingga tertawa ceria dengan gadis itu. Indah tapi miris.

Aldito terkekeh ketika menengok kearah Laura yang masih ternyenyak dari tidurnya "Ra,bangun woi udah nyampe."ucap Aldito sambil menepuk pipi Laura

Aldito yang melihat Laura belum sepenuhnya tersadar  itu terkekeh geli dan mengacak rambut Laura dengan gemas.

"Aw sakit, kasar lo mah."
celetuk Laura membuat Aldito hanya mengacuhkan bahunya

"Holaaa ayah bunda!"teriak Kelvin membuat Laura langsung melempar earphone kearah lelaki itu

"Ih gila kasar banget sama anak."ucap Kelvin

"Gue tampol lo."

"Ahhh gue ngantuk."ucap David yang saat sudah memejamkan matanya sambil bersender di batang pohon besar yang sudah diberi kursi duduk dari bambu

"Al, gue mau ke toilet."ucap Laura sambil menjepit asal rambutnya

"Yuk gue anter."jawab Aldito sambil melirik kearah toilet umum yang sudah banyak siswi mengantri

Melihat dua most wanted menghampiri toilet tersebut membuat semua siswi yang tengah mengantri langsung melongo dan menjerit dalam hati ditambah Laura yang sangat ramah menyapa mereka menambah kesan cantik ketika Laura tersenyum membuat semua siswi yang ada disana juga tersenyum melihatnya.

"Gila ada Aldito anjir."

"Ganteng gila."

"Laura ramah banget."

"Laura cantik parah."

"Jangan keras-keras, ada Al dibelakang."ucap salah satu siswi berambut panjang

Bisikan-bisikan siswi dari antrian menuju toilet itu membuat Aldito yang mendengar terkekeh geli, sampai segitunya kah mereka menyukai Al dan Laura?

Sumpah gak boong, ganteng nya gak waras. -Author

Aldito✔                                            [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang